Dishutbun Ajak Poktan Lakukan Kembangkan Gaharu
The Jambi Times - Sarolangun - Guna meningkatkan perlindungan dan penjagaaan terhadap hutan agar tidak punah dari keasriannnya dari para tangan jahil yang tidak betanggung jawab, Dinas kehutanan meminta agar kelompok tani (poktan) hutan yang telah di bentuk beberapa waktu yang lalu agar bergerak aktif untuk menjaga hutan dan terus melakukan penanaman pohon pelindung, agar keasriannya tetap ada, dan kelompok yang sudah terbentuk tersebut yakni kelompok tani hutan dari Kecamata Mandiangin dan juga Kecamatan Pauh dan Air Hitam.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kehutanan Ir Joko Susilo kepada sejumlah wartawan kemarin mengatakan bahwa pihaknya telah meminta agar kelompok tani hutan benar-benar serius dalam menjaga hutan dan melestarikannnya dengan menanami pohon-pohon pelindung.
“Kurang lebih lima kelompok tani hutan yang telah terbentuk yakni kelompok Mekar Sari, kelompok tani hutan yang bernama Burung Hantu Lestari, Kruing jaya, Makaryo Bukti semuanya itu yang sudah terbentuk dan di resmikan, kita berharap dengan adanya kelompok tersebut tentunya bisa memberi mamfaat bagi hutan Sarolangun secara utuh, dan selalu menjaganya “Kata Joko.
Dari sekian banyak tani hutan yang telah di bentuk lanjutnya, pihaknya tengah membina petani tersebut dan mengarahkannya pada pengembangan tanaman kayu Gaharu, Jabon, jernang dan juga Jelutung.
“Petani kita arahkan pada tanaman yang prosfeknya jelas, secara ekonomi menguntungkan seperti menanam jernang, gaharu dan juga jabon dan kita akan melakukan pembinaan baik itu secara bantuan bibit, pupuk dan pembinaan secara tekhnis, “Ungkapnya.
Dirinya menghimbau kepada seluruh para petani yang ada di stiap Kecamatan dalam Kabupaten Sarolangun, untuk segera membuat kelompok tani hutan agar hutan sarolangun bisa tetap terjaga denga baik.
“Kalau bukan kita yang menjaga hutan siapa lagi, oleh sebab itu saya berharap tanpa tekecuali kepada para petani agar membuat kelompok tani hutan dan nanti akan kita fasilitasi apa yang dibutuhkannya, “pungkasnya.
Bahkan nilai ekonomi yang bakal di dapatkan oleh poktan,bias menambah penghasilan ,sebab dengan potensi di pasaran gaharu bias menjadi komoditi ekspor.
‘’Yang tidak kalah petingnya nilai ekonomi pohon garahu ini bias menjadi ekspor,dan tentu saja bias menambah pendapatan para poktan,dan ini sudah banyak yang terbukti,maka dari itu mari kita sama sama untuk menjaga hutan kita,sehingga kelestarianya bias di jaga untuk anak cucu kita kelak’’tandasnya.(dar)