Aliran Lumpur Pasca Siesmik,Pemerintah Akan Panggil Elnusa
The Jambi Times - Muaro Jambi - Gubernur Jambi,Hasan Basri Agus menegaskan bahwa dirinya akan memanggil
(perusahaan) PT Elnusa terkait semburan dan aliran lumpur setelah
perusahaan tersebut melakukan seismik. Pernyataan tersebut dikemukakan
oleh gubernur kepada para wartawan yang mewawancarainya dalam Peninjauan
Lokasi Semburan Lumpur Pasca Kegiatan Seismik di Desa Muaro Pijoan
Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi, Jumat (10/10).
Dalam
peninjauan ini, gubernur didampingi oleh Bupati Muaro Jambi,
H.Burhanuddin Mahir; Asisten II Sekda Provinsi Jambi, Haviz
Husaini,Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jambi, Hj.Rosmeli,
Kepala Dinas ESDM Kabupaten Muaro Jambi, Camat Jambi Luar Kota, dan
Kepala Desa Muaro Pijoan.
Berdasarkan penjelasan Kepala Desa
Muaro Pijoan, M.Dhani, terjadi semburan di loksi tersebut pada awal
bulan Ramadhan 2014 ini, setelah PT Elnusa melakukan kegiatan seismik di
lokasi dimaksud.
Semburan terus mengalir sampai sekarang dan mengalir
ke Sungai Pijoan. Akibatnya, tanah di lokasi tersebut yang sedianya
digunakan untuk membuat batu bata, kini tidak dapat lagi digunakan untuk
usaha pembuatan batu bata masyarakat desa setempat. Dan, belum ada
langkah yang dilakukan oleh Elnusa untuk menghentikan semburan.
Gubernur
menyatakan, "Yang jadi pertanyaan saya, apa sebab Elnusa lambat
menangani, oleh sebab itu nanti kita akan memanggil Elnusa, sebagai
pihak perusahaan yang melaksanakan eksplorasi di sini. Janjinya setelah
lebaran, sampai sekarang belum dilakukan, tetapi memang yang paling
penting, juga kita tidak mengkomunikasikannya dengan pihak Pertamina,
lambat. Terakhir, dari pertamina, hari ini sudah dapat jawaban dari
Pertamina akan turun dari Pusat (Jakarta) untuk mengecek tingkat
kerusakan dan tingkat bahayanya, sampai sejauh mana bahaya akibat
eksplorasi yang dilaksanakan Elnusa ini," tutur gubernur.
"Tadi
kan saya sampai menanyakan, biasanya kalau melakukan seismik itu sampai
berapa meter kedalamannya, kalau ngebor mungkin sampai ratusan bahkan
ribuan meter kedalamannya, tapi kalau seismik tadi, menurut informasi,
10 sampai 30 meter, artinya tidak begitu dalam. Nanti kita menunggu
hasil penelitian yang dilakukan oleh tenaga ahli dari Pertamina. Tadi
juga diinformasikan kepada kita bahwa ternyata nanti ditutup dengan
semen ke dalamnya, sudah bisa teratasi, nanti kita tunggu," lanjut
gubernur.
"Yang penting bagi kita adalah hari ini kita mengecek,
saya mendapat informasi dari koran dan melihat kondisi di lapangan,
sampai sejauh apa kesulitan-kesulitan dan kemungkinan-kemungkinan akan
mengganggu kehidupan ekonomi masyarakat, dan sebagainya. Itu yang jadi
perhatian utama kita, termasuk juga dari sisi lingkungan hidup, itu
sebabnya hari ini BLH (Badan Lingkungan Hidup) juga ikut, mungkin
berbahaya bagi tanaman, termasuk kesehatan, itu yang kita cek," ujar
gubernur
"Saya sudah minta juga dengan Pak Kades dan Pak Camat
untuk terus melakukan pemantauan tentang seismik yang dilakukan oleh
Elnusa ini, yang sekarang kelihatannya, airnya masih terus mengalir. Ini
secepatnya harus ditangani. Saya sangat tidak senang dengan kelambatan
Elnusa dalam menangani ini, dan akan kita tegur serta kita minta
laporannya," pungkas gubernur.
Kepala Desa Muaro Pijoan, M.Dhani
mengemukakan,"Yang jelas, kita sudah melaporkan dari awal, waktu itu
awal Bulan Ramadhan, laporkan ke Elnusa. Pertengahan Bulan Ramadhan,
memang ada pihak Elnusa datang hanya memoto, kemudian mereka memberikan
surat ke kita, namun berhubung lebaran, kegiatan perbaikan rumah ataupun
yang lain, dilakukan setelah Lebaran. Saya menunggu setelah Lebaran,
ternyata belum juga, saya datang ke kantor Elnusa, satu bulan setelah
itu baru Elnusa datang dan langsung menemui tuan rumah dan memberi
bantuan berupa selang sepanjang 200 meter (untuk mengalirkan air
bersih). Namun, tindakan untuk menghentikan semburan ini tidak ada
sampai sekarang, jadi kita terus melaporkan ke Elnusa. Kita juga
menyurati ESDM Kabupaten Muaro Jambi pada bulan September 2014, minta
tolong difasilitasi," terang M.Dhani.(Tim-JT)