News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Pemadaman Lahan Terkendala Air

Pemadaman Lahan Terkendala Air




The Jambi Times - Muara Sabak  - Pihak Hutbun Tanjabtim, Manggala Agni, BPBD dan Damkar kesulitan untuk memadamkan api yang membakar lahan di Gerohol Kecamatan Sabak Barat. Penyebabnya, pihak Hutbun kesulitan air untuk memadamkan api yang membakar lahan. Hal ini diakui Kadishutbun Tanjabtim, Adil P. Aritonang kemarin.

"Karena lokasi lahan yang terbakar, jauh dari sungai, sehingga memperlambat proses pemadaman," katanya dilokasi kebakaran lahan.

Pihaknya pun harus melakukan mobilisasi kendaraan yang membawa air dan mobilasasi alat berat milik swasta, agar bisa membantu proses pemadaman api. Pasalnya karena jarak sungai yang jauh dari lokasi kebakaran, membuat mobil damkar harus menunggu kendaraan penyuplai air datang.
"Kami juga sedang membuat embung (sumur, red) didekat lokasi kebakaran, dari kendaraan alat berat yang dimiliki swasta," jelasnya.
Hingga saat ini, lanjutnya keseluruhan lahan yang terbakar dibeberapa Kecamatan di Tanjabtim sudah mencapai 800 hektar. Diprediksi, bila hujan tidak turun akan ada lagi lahan-lahan yang terbakar.

"Kecamatan Mendahara, Sabak Barat, Berbak dan Dendang adalah titik-titik lokasi lahan yang terbakar," paparnya.

Terpisah, Kabid Damkar, M. Nasir saat dikonfirmasi membenarkan pihaknya meminta bantua alat berat untuk membuat sumur disekitar lokasi kebakaran.

"Kami kewalahan kalau saat memadamkan api air sampai putus," jelas Nasir.

Sementara itu, Bupati Tanjabtim, H. Zumi Zola Zulkifli dikesempatan yang sama, langsung meninjau lahan yang terbakar. Dia meminta dinas-dinas terkait untuk bersama-sama memadamkan lahan yang terbakar.
"Kalau kebakaran lahan ini disengaja, pasti ada sanksi tegas bagi yang membakar," tegas Zola.

Dari pantuan wartawan ini dilapangan, mobil damkar belum melakukan aktifitas, karena kehabisa air untuk memadamkan lahan yang terbakar.(U51)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.