Warga Amerika Bidik Masakan Khas Jambi
The Jambi Times - Jambi - Masakan khas Provinsi Jambi dibidik oleh Amerika. Hal ini
terbukti dengan datangnya tim dari CIA (The Culinary Institute of America)
untuk menyaksikan langsung proses pembuatan masakan khas daerah Jambi,
bertempat di Auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi, Senin siang (24/2).
Kedatangan tim Culinary Institute of America ini berdasarkan saran dan arahan
dari Wiliam Wongso, pakar kuliner terkenal di Indonesia.
The Culinary Institute of America merupakan institut
dari Amerika yang khusus membidangi kuliner atau masakan. Berdasarkan
penjelasan dari Claudia Ramer, salah seorang tim Culinary Institute of America,
Culinary Institute of America mengunjungi berbagai negara di dunia untuk mengetahui
masakan khas daerah-daerah dan menyaksikan langsung proses pembuatan masakan
khas daerah tersebut. Untuk tahun 2014 ini, Culinary Institute of America
mengunjungi Indonesia dan di Indonesia mendatangi tiga provinsi, yakni Bali,
NTT, dan Jambi.
Pada peragaan memasak masakan khas Provinsi Jambi ini, Ketua Tim
Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jambi,Yusniana Hasan Basri Agus (HBA) memeragakan cara memasak Tempoyak dan
pembuatan Juice Terong Pirus, yang didampingi oleh William Wongso.
Kepada wartawan yang mewawancarainya, Hj. Yusniana menyatakan
bahwa dirinya mempunyai harapan yang besar terhadap masyarakat Jambi supaya
mengetahui makanan daerahnya. “Ciri khas kuliner Jambi adalah makanan rumahan,”
sebut Yusniana.
Yusniana mengatakan, ibu-ibu PKK, Dinas Pariwisata, dan
Dekranasda terpikirkan untuk membuat semacam buku kuliner Provinsi Jambi.
Yusniana mengungkapkan
bahwa kedatangan William Wongso dan timnya ini datang sendiri ke Jambi, “Dari
awal dia membuat surat, kita disposisi kepada Pokja III, kalau mereka datang kita
terima dengan baik, ini tujuannya juga bagus, dia mau lihat langsung kita
masak, silahkan.
William Wongso menjelaskan, “Saya Ketua Juri Lomba Pangan
Nusantara, mungkin ini tahun yang kesembilan. Seingat saya, Jambi itu empat
tahun terakhir ini, dari kabupaten yang berbeda, selalu memenangkan kejuaraan
Lomba Pangan Nusantara, dan selalu nomor dua. Keunikan masakan daerah itu,
sering hanya diketahui oleh orang daerah dan ahlinya masing-masing. Kita dari
luar daerah, biasanya kalau diomongin masakan Jambi itu pada tidak tau, makanan
apa, karena contohnya tidak ada. Lain halnya seperti rumah makan Padang,” tutur
William Wongso.
“Sekarang harus dilakukan sesuatu agar orang dari daerah lain
juga lebih mengenal masakan Jambi, ciri khasnya agar dikenal, juga Culinary
Institute of America dari
Amerika jauh-jauh, dari kampus California. Mereka melakukan digital media
programme, selama sembilan tahun ini sudah meliput makanan-makanan tradisional
14 negara, dan baru kali ini mereka datang ke Indonesia. Kita sudah meliput
Bali, Lombok, dan sekarang ke Jambi,” tutur William Wongso.
Ketika ditanya tentang keunikan masakan khas Jambi, William
Wongso menyatakan, “Setahu saya, dengan pengalaman yang lalu-lalu, banyak
faktor-faktor lokal, bahan-bahan lokal yang tidak ada di tempat lain,
bumbu-bumbunya, cara masaknya, terus satu lagi tanpa minyak. Buat orang umum
akan unik, masak tanpa minyak, karena selalu punya konotasi kalau masak itu
digoreng atau ditumis dengan minyak, ini tidak dengan minyak,” ungkap William
Wongso.
“Kekhasan Jambi pasti setiap daerah punya ciri khas
masing-masing yang harus ditampilkan. Saya suka laksa, kemarin saya coba, di
tempat lain juga ada yang namanya laksa, tapi di sini, laksanya cukup unik,”
lanjut William Wongso.
Pada kesempatan tersebut, tim Culinary Institute of America
memberikan cindera mata kepada Yusniana HBA, berupa celemek yang berlabelkan
The Culinary Institute of America. (Tim-JT).