Masyarakat Ujung Samudra Di Wajibkan Cerdas Saat Pemilu April 2014
![]() |
| (Ilustrasi) |
The Jambi Times - Muara Sabak - Suhu politik Jelang pemilu di tanjung jabung timur semakin memanas setiap partai peserta pemilu melalui para calegnya berlomba lomba mengiming iming masyarakat untuk mendulang suara sebanyak mungkin Pada april Mendatang mereka cenderung mengunakan kekuasaan maupun cara cara yang inkonstitusional untuk mendapatkan suara.
Markaban Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Timur kemarin (25/02) akhirnya angkat bicara dengan memanasnya suhu politik jelang Pemilu tanggal 9 april mendatang menurutnya.
"Masyarakat harus sudah dewasa dalam memahami dan menentukan pilihan dalam Pemilu yang akan berlangsung ,karena pilihan kita pada pemilu nanti akan menjadi penentu dalam memilih wakil rakyat maupun pemimpin yang berpihak kepada rakyat, dalam menentukan pilihan hendaknya cerdas siapa yang benar benar pantas di pilih,karenanya jangan terpancing dengan iming iming materi yang sifatnya sesaat tetapi akan rugi dalam waktu yang lama,"katanya
Markaban mengharapkan Hendaknya partai politik peserta pemilu melalui calegnya pada april mendatang memberikan pendewasaan kepada masyarakat sebagai bentuk sosialisasi dalam berpolitik sesuai dengan Demokrasi yang kita anut,di mana perbedaan pendapat dan pilihan tidak membuat kita terkotak kotak dan terpecah.
"jadikanlah perbedaan itu sebagai filter untuk mengusung wakil rakyat atau pemimpin yang adil dan berwibawa yang berpihak dan memperjuangkan rakyat,kita harus sudah belajar berpolitik dengan santun dan saling menghargai perbedaan,"ujar Markaban.
Terpisah Arie Suryanto pemerhati masalah kebijakan publikpun berpendapat tidak jauh berbeda menurutnya,masyarakat harus cerdas memilih dan pemilu yang di laksanakan tiap 5 tahun sekali telah memberikan pembelajaran bagaimana memilih pemimpin yang benar benar mau mendengarkan Inspirasi dan satu suara sangat menentukan arah kebijakan pembangunan kabupaten tanjung jabung timur ke depan.
" Untuk itu saya berharap kepada partai penguasa agar tidak melakukan penekanan mau pun intervensi kepada PNS apalagi sudah di atur dalam PP 53 tahun 1999 tentang di larang nya PNS untuk tidak terlibat dalam politik praktis,''beber arie.
Di tambahkan nya, ada dugaan penekanan terhadap salah seorang penilik sekolah di kecamatan Sabak timur di pindahkan ke Mendahara.
'' Inikan jadi aneh !! Makanya kalau tidak mau kalah dalam berkompetisi jangan mau jadi calon, sebaik nya banyak turun ke masyarakat biar mereka bersimpatik, jangan kekuasaan di jadikan alat untuk mencapai suatu tujuan dengan menghalalkan segala cara, jelas ini merupakan pembunuhan proses demokrasi yang sedang di gulirkan," ungkapnya.
masyarakat beberapa desa di Kabupaten Tanjung Timur ketika di konfirmasi Media ini terkait Pemilu april mendatang mengatakan kami berharap siapapun yang terpilih pada Pemilu yg akan datang berpihaklah kepada kami (rakyat) tolong perjuangkan yang semestinya menjadi hak hak kami,jangan hanya butuh suara kami jelang pemilu nanti,setelah itu tidak ingat lagi kepada kami, dan sebagian lagi dari masyarakat tidak memberikan komentarnya(U51)
