Kopi Libtukom Dan Pinang Masuk Komoditi Unggulan Kementan
The Jambi Times - Tanjabbar - Kopi Liberika Tungkal Komposit (Libtukom) dan Pinang Betara masuk komoditi unggulan Kementerian Pertanian Republik Indonesia (RI). Masuknya kedua komoditi tersebut dinyatakan oleh Wakil Menteri Pertanian RI Rusman Heriawan dalam Peringatan Hari Perkebunan ke-56 Tingkat Provinsi Jambi Tahun 2013, bertempat di Parit Lapis, Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Senin (23/12).
Setiba di Parit Lapis, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) didampingi Wakil Gubernur (Wagub) Jambi, H.Fachrori Umar, Bupati Tanjabbar, Usman Ermulan dan rombongan langsung memanen kopi Libtukom di kebun kopi Libtukom.
Selanjutnya, Wamentan, Wagub, Bupati Tanjabbar, dan rombongan menuju lokasi Peringatan Hari Perkebunan ke-56 Tingkat Provinsi Jambi.
Wakil Menteri Pertanian RI, Rusman Heriawan dalam sambutannya menyatakan, peringatan hari perkebunan ini diadakan untuk mensyukuri apa yang telah dicapai dalam Subsektor Perkebunan serta untuk meningkatkan lagi kinerja dalam Subsektor Perkebunan.
"Bagaimana menciptakan komoditas perkebunan supaya berkualitas tinggi, termasuk penangaman pasca panen, itu merupakan tantangan besar bagi kita," ujar Rusman Heriawan.
Dikatakan oleh Rusman Heriawan, ditetapkannya Kopi Libtukom dan Pinang Betara sebagai komoditi unggulan Kementan merupakan hal positif, terutama bagi Kabupaten Tanjabbar.
Setelah itu, Wamentan ini mengajak seluruh stakeholder untuk terus-menerus meningkatkan kualitas dan eksistensi kopi Libtukom dan pinang Betara, termasuk juga dari sisi pemasaran.
Wakil Gubernur (Wagub) Jambi,Fachrori Umar, dalam sambutannya pada intinya megharapkan agar ditetapkannya Kopi Libtukom dan pinang sebagai komoditi unggulan oleh Menteri Pertanian RI bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Tanjabbar.
Selanjutnya, Wagub menghimbau agar Dinas Perkebunan Provinsi Jambi dan Dinas Perkebunan Kabupaten Tanjabbar, masyarakat, serta seluruh pihak terkait bekerja sama lebih sinergi lagi untuk meningkatkan kualitas kopi Libtukom.
Selanjutnya, Wagub mengharapkan agar Pemerintah Pusat membantu promosi dan pemasaran kopi Libtukom.
Bupati Tanjabbar,Usman Ermulan, dalam sambutannya, pada intinya mengucapkan terimakasih kepada Kementerian Pertanian RI yang telah menetapkan kopi Libtukom dan pinang Betara sebagai komoditi unggulan Kementerian Pertanian RI.
"Namun, kita tidak berhenti di sini, perlu adanya pembinaan kepada para petani Kopi Libtukom, agar eksistensi Kopi Libtukom berkelanjutan," ujar Usman Ermulan.
Usman Ermulan juga mengatakan bahwa dirinya akan berupaya mempromosikan dan memperluas pangsa pasar Kopi Libtukom, sehingga pangsa pasarnya tidak hanya ke Malaysia.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Ir.H. Tagor Mulia Nasution, dalam laporannya menyampaikan, Subsektor Perkebunan sangat penting dalam perekonomian Provinsi Jambi, dimana lebih dari 600.000 kepala keluarga petani bekerja dalam Subsektor Perkebunan, dengan luas lahan kurang lebih 1,4 juta Ha, dan kontribusi perkebunan terhadap PDRB Provinsi Jambi 14% per tahunnya.
Tagor mengatakan, ada tujuh komoditi unggulan Provinsi Jambi, yaitu 1.karet, 2.kelapa sawit, 3.kopi, 4.kayu manis, 5.pinang, 6. teh, dan 7.nilam.
Tagor menjelaskan, khusus untuk komoditas kopi, varietas Libtukom sudah dipelajari lebih dari empat tahun, bekerjasama dengan Balai Puslab Kopi dan Kakao Jember.
Tagor mengatakan, luas lahan yang ditanami kopi Libtukom 3.000 Ha, terluas di Indonesia.
Tagor mengucapkan terimakasih kepada Bank Indonesia Perwakilan Jambi, atas perhatian terhadap Subsektor Perkebunan, yakni peremajaan 20 Ha kelapa sawit dan pembangunan tempat penjemuran kopi dan pinang.
Tagor mengungkapkan, saat ini, Kopi Libtukom masih dijual dalam bentuk biji (beras) kopi, belum dalam bentuk bubuk, dan pasarnya masih terbatas ke Malaysia.
Selanjutnya, Tagor mengemukakan bahwa Pemerintah akan berusaha mempromosikan Kopi Libtukom.
Selain itu, Tagor juga mengungkapkan, salah satu kendala dalam Subsektor Perkebunan di Provinsi Jambi adalah, dari 118.000 Ha tanaman karet tua, baru 100.000 Ha yang bisa diremajakan serta masih banyaknya masyarakat yang menanam kelapa sawit yang tidak unggul. Tagor berharap agar kedua hal ini menjadi perhatian dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Selanjutnya, dibacakan SK Menteri Pertanian RI tentang Penetapan Kopi Libtukom dan Pinang Betara sebagai komoditi unggulan Kementerian Pertanian RI
Retno Hulufi, dari Puslab Kopi dan Kakao Jember menjelaskan kronologi dan pengembangan Kopi Libtukom.
Pada kesempatan tersebut, diberikan tropi dan penghargaan kepada tiga orang Putri Kopi dan pemenang Cerdas Cermat Perkebunan dalam rangka Hari Perkebunan ke-56 Tingkat Provinsi Jambi. (Tim-JT).