Ide Jembatan Selat Sunda Lahir di Zaman Soekarno
Hal tersebut seperti yang disampaikan Ketua Ikatan Alumni Arsitektur Institute Sains dan Teknologi Nasional (INIArs-ISTN) Jane Katharina saat acara Simposium Nasional Arsitektur Jembatan Selat Sunda di Menara Bidakara, Jakarta, Senin (2/9/2013).
Jane menyebutkan, JSS ini akan menjadi landmark terbaru bagi Indonesia sebagai negara dengan kondisi geografis kepulauan. "Karena dengan adanya proyek tersebut diharapkan dapat meningkatkan potensi kawasan di Pulau Sumatera dan Jawa," ucap dia.
Jane menyebutkan, saat ini INIArs-ISTN memiliki kepedulian bagi tumbuh dan berkembangnya dunia teknologi rancang bangun di Indonesia. Salah satunya adalah rencana pembangunan JSS, yang notabene akan menjadi simbol bagi majunya penguasaan dunia teknik rekayasa di Indonesia.
"Kita memiliki keinginan agar karya-karya arsitek Indonesia, melalui berbagai produk konstruksi dapat dikenal oleh seluruh masyarakat tak hanya di Indonesia tetapi juga masyarakat kuar negeri dan tentunya dapat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat," tambahnya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama. Ketua Simposium Nasional Arsitektur Jembatan Selat Sunda (JSS) Ahmad Arifin Lubis menuturkan dengan Simposium ini diharapkan akan semakin terbuka paradigma berfikir arsitek dan engineer untuk terus berinovasi dalam dunia teknologi di Indonesia.
"Ini untuk kemajuan teknologi di Indonesia, jadi terus berinovasi, melakukan riset dan menemukan hal-hal terbaru dalam dunia rancang bangun," tutup Ahmad.
Sekedar informasi, Simposiun Nasional Arsitektur Jembatan Selat Sunda ini adalah salah satu rangkaian perayaan 30 tahun program studi teknik arsitektur di Institute Sains dan Teknologi Nasional (ISTN).Seperti yang di langsir okezone (wan) (wdi)
