Pjs Kades Lubuk Jering Korupsi Dana Desa Pusat
The Jambi Times - Sarolangun - Program Presidan Jokowi Dodo, untuk mensejahterakan masyarakat menganggarkan Dana Desa, yang di transfer lansung melalui Rekning Desa, yang di kelola lansung oleh masyarakat setempat sesuai dengan kebutuhan nya.
Namun ironisnya Anggaran tersebut tidak mendapat pengawasan yang srius dari pihak pemerintah, dan tak liput menjadi kesempatan bagi Pemerintah Desa untuk mencari keuntungan pribadi dai dalam dana tersebut.
Pasalnya hasil monitoring dari pihak wartawan The Jambi Times, pelaksanaan pekerjaan yang menggunakan Dana Desa Pusat, untuk membangun jalan pertanian menuju ke sawah, menurut Informasi dari salah satu masyarakat yang tidak mau di sebut namanya, sa’at di jumpai di kediamannya, menyampaikan kepada awak media terkait dengan pelaksanaan dana puasat tersebut nilai dana Rp = 250,000,000,00. Untuk kebutuhan pembangunan jalan Pertanian menuju kesawah di Desa Lubuk Jering Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun.
Menurut keterangan dari salah satu nara sumber tersebut, pekerjaan jalan Pertanian yang menuju ke sawah masyarakat tersebut diduga telah memenuhi syarat dan unsur Korupsi, karena dengan menggunakan dana yang cukup besar tenyata hasilnya tidak sesuai dengan apa yang di rancangkan unjar nara sumber kepada awak media The Jambi Times sa’at mlakukan monitoring kegiatan Dana Desa tersebut.
Masih dari nara sumber tentang kegiatan program tersebut, jalan yang menuju ke persawahan masyarakat yang terealisasi, panjang ± 1 Km lebar ± 2 m jalan tersebut berbentuk jalan SIRTU. Jalan tersebut tampa penggilingan dengan menggunakan alat berat Bomag, dan juga ketebalan jalan tesebut tidak memnuhi standar pekerjaan hanya di laksanakan ±2Cm – 4Cm. Sehingga jalan tersebut tidak memiliki daya tahan kerena asal jadi, unjar nara sumber tersebut.
Sa’at pengecekan kelapangan, ternyata awak media The Jambi Times menemukan ada kejanggalan tentang pekerjaan jalan tersebut yang menggunakan Dana Desa Pusat tesebut, karena kondisi jatan yang menuju ke persawahan masyarakat tersebut dengan kondis Sirtu yang berserakan, bahkan ada yang tidak di sirami oleh Sirtu.
