Pilgub 2020: Haris -Sani Menang, Ratu Berpeluang di Tanjabtim 2024
Pertama kita bahas pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jambi.
Dari tiga calon 'kontestan politik' yang maju, ada sosok seorang wanita sedangkan yang lainya kaum adam.
Ratu Munawaroh dengan percaya diri yang besar ikut maju untuk menjadi calon wakil gubernur yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Ratu adalah calon satu-satunya yang mewakili dari perwakilan perempuan.
Ini maksudnya agar pemilih lebih cerdas dan jeli untuk pemilih Ratu khususnya pemilih dari kaum hawa. Baik itu wanita tua hingga wanita muda milenia.
Ternyata sebaliknya menilai sosok Ratu ini mungkin di lihat hanya sekedar seorang mantan istri gubernur 2 periode saja.
Di Jambi tidaklah secerdas daerah lain seperti Jakarta, mayoritas wanitanya adalah pekerja yang mandiri sehingga untuk menilai bahwa adanya calon kepala daerah dari kaum perempuan adalah sebagai perwakilan dirinya (wanita).
Ratu sepertinya berjuang untuk mempopulerkan dirinya tanpa adanya program yang jitu untuk mengemas sosok Ratu di hati masyarakat.
Jika Ratu itu layak di jual, kenapa tidak di kemas dengan indah agar masyarakat menaruh hati kepadanya.
Secara umum masyarakat Jambi belumlah tersentuh dengan doktrin 'Dinasty' sehingga Ratu itu bukahlah bagian dari dinasty politik.
Hanya saja untuk mempromosikan Ratu ini tidak maksimal, idealnya tim sukses bekerja dengan berbagai gaya sesuai perkembangan teknologi agar terlihat hasilnya, baik itu di media sosial atau media laniya bukan hanya Ratu seorang diri saja yang 'live' untuk mencuri hati masyarakat di media sosial seperti Facebook.
Contoh yang fatal suara di Kota Jambi, Ratu bersama Cek Endra hanya meraup suara 74.337 sedangkan Haris dan Sani memperoleh suara 126. 252. Suara ini sudah total masuk 100 persen dari perhitungan suara di KPU. Selisih suara hanya 51.915, ini selisih yang sangat besar.
Terlihat yang mana tim dari Cek Endra dan Ratu tidak bekerja dengan maksimal dan tidak bisa memberi harapan yang besar kepada calon ini.
Untuk hasil debat yang dilakukan oleh KPU juga tidak bisa maksimal di dengar oleh masyarakat secara luas.
Sehingga 'Debat KPU' bukan untuk tolak ukur masyarakat untuk memilih, mana calon yang layak atau tidak. Ini terletak dari taktik dan strategi para tim dan calon.
Rupanya strategi dan taktik Haris - Sani yang bisa diterima oleh masyarakat, khususnya Kota Jambi dan Kabupaten Merangin.
Padahal sosok Abdullah Sani sebenarnya sudah redup sebagai mantan Wakil Wali Kota Jambi 1 periode, apalagi sosok nama Al Haris di Kota Jambi sangat terasing sekali, tapi kenapa bisa menguasai suara di Kota Jambi yang begitu besar, sebesar suara di Kabupaten Merangin yaitu 116.242.
Padahal meraup suara besar di Kota Jambi ini dijadikan tolak ukur kemenangan karena mata pilih yang besar di kota ini begitu juga dengan Kabupaten Merangin.
Al Haris sebagai Bupati Merangin 2 periode ini patut di apresiasi di banding suara Cek Endra di Sarolangun yang hanya memperoleh 82. 902 saja. Padahal Cek Endra adalah Bupati Kabupaten Sarolangun 2 periode juga.
Mana yang jitu soal taktik dan strategi dari dua calon gubernur ini?
Sudah terjawab yang jitu dan tepat sasaran itu adalah pasangan Haris-Sani.
Pilkada Jambi terbilang bebas dari permainan kotor. Di lihat dari saweran atau suap kepada masyarakat dari kasat mata tidak nampak agresif baik itu siraman uang untuk suap suara atau serangan fajar dari tim masing-masing calon.
Mungkin saja ada gugatan ke MK jika ada potensi kecurangan
Pilkada 2020 di Jambi terbilang sukses dalam meredam 'Money Politik' ,berdasarkan informasi yang masuk di Bawaslu sangat dan sangat rendah dan tidak ada kecurangan masif. terstruktur dan tersistem yang dilakukan oleh tim sukses pasangan calon.
Soal suap, masyarakat dan tim juga ikut kuatir terkena saksi pidana untuk menerima uang suap suara dari tim sukses calon, baik itu melalui perantara ketua RT, kepala desa atau tim lainya.
Ini menandakan Pilkada 2020 sudah mengarah kepada kebebasan pemilih tanpa interpensi materi.
Ini sebagai tanda bahwa masyarakat sudah cerdas untuk memilih calon dan ini sudah teruji dalam pilkada 2020, semoga saja ini berlaku dalam pemilihan calon DPRD,DPD dan DPR mendatang.
Semua ini berkat KPU, Bawaslu dan Polri ikut serius menindak tegas pelanggar Pemilu.
Dari hasil penghitungan suara KPU yang sudah berakhir 100 persen pada 16 Desember 2020 pukul 09:58 Wib.
Prediksi dari Lembaga Survei Puspoll Indonesia, Cek Endra-Ratu Munawaroh unggul dengan suara 38,04 persen dan Al Haris - Abdullah Sani memperoleh 37,11 persen.
Charta Politika yang mana Cek Endra unggul 37, 72 persen sedangkan Al Haris -Abdullah Sani 36,96 persen.
Sedangkan pasangan Al Haris Abdullah Sani oleh lembaga survei LSI, Haris-Sani unggul 38,89 persen untuk Cek Endra - Ratu hanya 36, 71 persen.
Yang mendekati perhitungan suara dari KPU adalah Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Pasangan Al Haris & Abdullah Sani sebagai pemenang dengan persentase suara 38,1 persen dan memperoleh suara dari 9 kabupaten 2 kota di Provinsi Jambi yaitu: 597.518.
Untuk pasangan Cek Endra & Ratu Munawaroh untuk persentase suara 37,3 persen dengan total suara 585.400. Ini selisih suara sebesar 12.118.
Catatan besar bagi Ratu Munawaroh yang masih memiliki masa depan dalam berpolitik di tahun 2024 nanti yaitu tertuju
di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Coba kita perhatikan yang mana masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur ini suara untuk Ratu Munawaroh cukup besar yaitu 53.648 sedangkan Haris yang diusung PAN hanya mendapat 44. 526 suara.
Dan selisih sebesar 9.122 suara, itu wajar karena daerah ini adalah basis massanya Partai Amanat Nasional (PAN).
Yang mana Kabupaten Tanjung Jabung Timur ini di sebut sebagai Kabupaten matahari terbit Kabupaten basisnya Parti Amanat Nasional (PAN). Sedangkan Ratu Munawaroh di usung dari PDIP.
Kenapa Ratu di daerah matahari terbit ini masih bisa unggul.
Ini karena almarhum suami Ratu Munawaroh (Zulkifli Nurdin) khususnya Mertua Ratu (Nurdin Hamzah) adalah tokoh besar atau bisa di sebut sebagai saudagar dari timur yang pernah jaya di era 60 dan 70an sebagai pembisnis sukses dan juga terkenal sebagai keluarga dermawan.
Zulkifli Nurdin yang lahir dan besar di Kabupaten Tanjung Jabung Timur tentunya historisnya tidak perrnah terlupakan di hati
masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur ini.
Suami Ratu juga sebagai Ketua DPW PAN Provinsi Jambi juga anaknya yaitu Zumi Zola yang berhasil duduk sebagai Bupati Kabupaten Tanjung Jabung Timur dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Ini adalah sinyal kuat untuk Ratu Munawaroh jika ingin berpolitik kembali
dan maju sebagai calon Bupati Tanjung Jabung Timur 2024.
Redaksi The Jambi Times
loading...


