News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Pilkada Kondusif, Polres Malra Dan TNI Banjir Apresiasi

Pilkada Kondusif, Polres Malra Dan TNI Banjir Apresiasi

THE JAMBI TIMES - TUAL - Kucuran apresiasi atas keberhasilan Polres Malra dan TNI, dalam  mematahkan predikat rawan 1 pilkada untuk kota Tual kian mengalir .

Setelah sebelumnya KPU Kota Tual, Panwas, bahkan Kompolnas mengapresiasi kinerja serta keberhasilan Polres dan TNI.  Kini apresiasi yang sama juga di lontarkan Tokoh Agama dan Dewan Adat di Kota Tual. 

Apresiasi pertama diungkapkan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yakni Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tual Hj Ahmad Kabalmay. Dalam keterangannya kepada wartawan di Tual belum lama ini, Kabalmay, menyampaikan bahwa, Apresiasi layak di terima Polres Malra dan TNI selaku Panitia pengamanan, karena disamping menangani 3 Pilkada secara serentak, langkah langkah persuasif yang di lakukan Polres dan TNI mampu mematahkan predikat tersebut dengan membuktikan Pilkada Kota Tual, berjalan kondusif.

"Tanggung jawab Polres terbilang cukup besar, karena kalau kita lihat Polres Maluku Tenggara menangani sekaligus 3 pilkada yakni pemilihan, Gubernur , Walikota dan Bupati secara serentak, disamping itu tanggung jawab mereka juga untuk mematahkan predikat IKP. Dan mereka buktikan, bahwasanya pilkada di kota Tual kondusif,"ungkapnya.

Menurut Kabalmay, keberhasilan Polres juga tak terlepas dari perhatian Polda Maluku dibawah kepemimpinan Irjen Pol  Andap Budhy Revianto yang sejauh ini rutin melakukan kunjungan ke Tual guna memastikan kesiapan Polres dalam menghadapi Pilkada.

Ditempat berbeda , Ketua Paroki Tual, Pastor Jack Renyaan, juga memberikan apresiasi kepada Polres Malra dan TNI, menurutnya keberhasilan pilkada di Tual juga atas upaya tokoh Agama dalam hal ini FKUB, dalam melakukan pendekatan dengan masyarakat melalui sosialisasi, dialog antar umat beragama, memasang baliho serta himbauan melalui media sosial.

"Kamtibmas di kota Tual adalah tanggung jawab kita bersama, setelah kunjungan Kompolnas menyampaikan  data Bawaslu tentang status rawan pilkada, kita mengambil langkah untuk melakukan pendekatan dengan masyarakat melalui sosialisasi dalam berbagai bentuk. Langkah yang kita ambil bersinergi dengan upaya Polri dan TNI dalam mengurai predikat IKP. Dan hasilnya terbukti dengan yang kita rasakan saat ini bahwa pilkada Tual berjalan lancar dan kondusif,"tandas Renyaan.

Masih dari FKUB, Ketua Klasis GPM Pulau-pulau (Pp) Kei Kecil, F. J. Syailatua, katakan, keberhasilan merupakan bukti upaya dari berbagai pihak. Pertemuan dengan tokoh adat tokoh agama, tokoh pemuda, yang di gagas Polres Malra dan TNI, intens dilakukan.

Tak hanya itu, langkah cerdas dengan menggagas pertemuan bersama Kapolda dan jajaran begitu juga Pangdam ,adalah sebuah upaya dalam memperkuat setiap komponen masyarakat.

“kita sering di undang di setiap pertemuan, bahkan untuk mematahkan predikat ini, Kapolda bersama Pangdam turun langsung untuk memberikan pemahaman dalam berbagai bentuk sosialisasi, dan saya rasa itu langkah cerdas dalam menyatukan presepsi dari bebagai elemen masyakat untuk mematahkan predikat tersebut, yang alhasil terbukti dengan yang kita rasakan saat ini," tukasnya.
Apresiasi Dewan Adat.
 
Ditempat terpisah Ketua Dewan Adat Drs, H Abdul Hamid Rahayaan merasa bangga dan berterima kasih kepada semua pihak, terutama Polres Maluku Tenggara dan Kodim 1503 Maluku Tenggara karena telah menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di masyarakat terutama pada pelaksanaan Pilkada.

Sebagai ketua dewan adat Rat Ur Siw Dan Ur Lim kepulauan Kei, Rahayaan, katakan upaya maksimal yang di lakukan Polres sepadan dengan hasil yang diterima, yakni pilkada yang kondusif.

“Sebagai lembaga adat tertinggi di Kepulauan Kei kami mengapresiasi penuh, prestasi yang ditorehkan Polres Maluku Tenggara dan Kodim 1503, sehingga Pilkada di dua daerah ini berjalan secara kondusif sampai saat  ini,” Pungkasnya.

Dirinya juga mengakui, Polres maupun Polda sering melaksanakan pertemuan dengan melibatkan berbagai pihak termasuk dewan adat.

"Pertemuan dengan pihak keamanan, kita lanjutkan dengan himbauan kepada semua kekuatan masyarakat untuk bersatu demi mematahkan predikat tersebut, melihat Kabupaten Maluku Tenggara maupun Kota Tual merupakan satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan dari suku, bahasa, adat dan budaya sehingga merupakan satu alat perekat untuk bisa menjaga kerukunan orang basudara,"pungkasnya.(tim)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.