Gubernur:Kita Bekerja keras Wujudkan Swasmbada Pangan
The Jambi Times - Jambi - Gubernur Jambi,Hasan Basri Agus (HBA)
menghimbau seluruh pihak yang berkaitan dengan pembangunan sektor
pertanian untuk bekerja keras mewujudkan swasembada pangan. "Mari kita
bekerja keras untuk mewujudkan swasembada pangan," ujar gubernur.
Himbauan tersebut dikemukakan oleh gubernur dalam Peluncuran Bantuan
Pupuk Pemerintah dalam rangka Peningkatan Produksi Padi, Jagung, dan
Kedelai Tahun 2015 untuk Petani di Provinsi Jambi, bertempat di Gudang
Pusat KUD Provinsi Jambi, Tanjung Lumut, Kota Jambi, Selasa (7/7) siang.
Gubernur
menegaskan, Pemerintah Daerah dan seluruh pihak terkait harus
sungguh-sungguh mendukung Pemerintah Pusat untuk mencapai swasembada
pangan, baik melalui upaya ekstensifikasi maupun melalui intensifikasi.
Gubernur
menjelaskan, upaya ekstensifikasi dilakukan melalui penambahan luas
lahan pertanian tanaman pangan, sedangkan intensifikasi dilakukan
melalui memperbaiki dan memaksimalkan irigasi, pemakaian bibit yang
bagus, dan penggunaan pupuk yang tepat.
Dalam upaya pencapaian
swasembada pangan, gubernur menegaskan bahwa dirinya ingin agar laporan
tentang hasil yang dicapai adalah laporan yang sesuai dengan kenyataan,
bukan laporan yang hanya ABS (Asal Bapak Senang).
"Pupuk ini gratis. Kalau dengan penggunaan pupuk ini, tidak juga meningkat hasilnya, kelewatan," ungkap gubernur.
"Jika mungkin, kita tidak hanya swasembada pangan, tetapi juga ekspor," tutur gubernur.
Selanjutnya,
didampingi oleh Kapolda Jambi dan Kepala Dinas Pertanian Provinsi
Jambi, gubernur melakukan pelepasan perdana pupuk bantuan dari
pemerintah bagi petani di Provinsi Jambi, yang ditandai dengan pemecahan
kendi.
Kepada para wartawan yang mewawancarainya, gubernur
menyatakan, "Pupuk Upsus (upaya khusus) yang dilepas ini gratis, yang
kita sebarkan kepada para kelompok tani di Provinsi Jambi, dalam musim
tanam tahun ini, yang insyaallah, apa yang diharapkan Pak Jokowi,
Kabinet Kerja ini, dalam rangka untuk mencukupi kebutuhan kita.
Bukan
hanya sekedar swasembada, jika mungkin kita ekspor dalam 3 tahun ini,
itu harapan Pemerintah Pusat, untuk itulah dilakukan upaya khusus. Dan,
salah satu yang dilakukan adalah upaya intensifikasi dengan penggunaan
pupuk," jelas gubernur.
Gubernur menyatakan, pupuk yang selama ini
bermasalah, dekarang ada program khusus dari Pemerintah Pusat, pupuk
diberikan dan Dilakukan kerjasama dengan Panglima TNI sampai Babinsa di
tingkat desa, yang diharapkan bisa mempercepat peningkatan produksi.
"Di
sisi lain, pengamanan pupuk sendiri, itu dari pihak Kepolisian, makanya
Pak Kapolda juga hadir, menyaksikan langsung pemberangkatan pupuk. Kita
ingin mensukseskan program Pemerintah Pusat, dalam kegiatan upaya
khusus swasembada beras, jagung, dan kedelai. Ketiganya sangat
dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia dalam rangka swasembada pangan.
Bayangkan, tanah kita luas, rakyat banyak, tapi jagung masih didatangkan
dari luar negeri, apalagi kedelai. Itu yang menjadi pemikiran
Pemerintah sehingga dilakukan kegiatan Upsus ini. Mudah-mudahan ini bisa
sukses," terang gubernur.
Mengenai lokasi pertanian pengalokasian
pupuknya, gubernur mengatakan bahwa hal itu didasarkan pada usulan para
kelompok tani, dibantu oleh para penyuluh pertanian.
Kapolda Jambi,
Brigjen Pol. Lutfi Lubihanto menjelaskan, dalam pengamanan
pendistribusian pupuk tersebut, Kepolisian Republik Indonesia,
bekerjasama dengan aparat keamanan lainnya, termasuk juga unsur TNI,
ingin memberikan jaminan sesuai dengan tugas pokok Polri untuk mendukung
Pemerintah, baik Pusat maupun Daerah.
"Pola pengamanannya, kita
ingin membantu agar pupuk tepat sasaran, dalam perjalanan sampai dengan
tempat yang dituju sesuai dengan rencana, termasuk juga kami memiliki
petugas-petugas Babinkamtibmas dan Babinsa dalam penyaluran pupuk kepada
masyarakat, agar sampai pada target yang ingin dicapai, ujar Kapolda.
"Babinkamtibmas
dan Babinsa ditugaskan melekat di setiap desa dan kelurahan,
bekerjasama dengan pihak desa dan kelurahan, untuk mempercepat ataupun
menjamin program pemerintah ini berjalan sebagaimana mestinya," lanjut
Kapolda.
Menjawab pertanyaan wartawan tentang kemungkinan adanya
oknum aparat keamanan yang "bermain", Kapolda menyatakan,"Mereka sudah
kita bekali informasi yang cukup, bahwa ini adalah program khusus
pemerintah, untuk mengantisipasi hal-hal yang dianalisis oleh
pemerintah, bahwa pupuk merupakan item penting didalam program
pertanian, yang saat ini masih sering tidak sampai kepada petani, maka
kita bekali itu, selebihnya kita pantau, kalau ada hal-hal yang tidak
sesuai," ungkap Kapolda.
"Kami aparat keamanan selalu memprediksi
hal-hal yang berakibat gangguan itu ada, kemudian melakukan antisipasi,
salah satunya dengan meminimalisir kesempatan mapun melakukan kegiatan
pengawalan, termasuk juga mengawasi pelaksanaannya," urai Kapolda.
Ketika
ditanyakan ancaman atau sanksi bagi oknum yang "bermain", Kapolda
mengemukakan, "Penindakan sesuai dengan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
bahwa sesuatu barang ataupun sesuatu benda, yang dalam penguasaannya
itu memang secara legal, tetapi ke
mudian tidak sampai pada tujuan, itu
disebut penggelapan, hukumannya jelas," tandas Kapolda.
Sebelumnya,
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jambi, Ir.H.Amrin Aziz, dalam laporannya
menyampaikan, bantuan pupuk dari pemerintah bagi petani ini merupakan
pupuk non subsidi, sebanyak 7.400 ton, termasuk urea dan NPK, yang
diproyeksikan bagi 71 ribu Ha padi dan jagung.
Pupuk senilai Rp39
miliar tersebut akan didistribusikan bagi 11 kabupaten/kota se Provinsi
Jambi, yang didistribusikan langsung ke kelompok tani atau Babinsa
terdekat dengan lokasi pertanian. (Tim-JT)