Tak Sanggup Menahan Sakit Jasmi Nekat Gantung Diri
The Jambi Times - Bangko -
Warga Desa Langling, Kecamatan Bangko, Merangin Kamis (23/4/2015) sekitar
pukul 10.00 Wib mendadak geger. Pasalnya Jasmi (50) ditemukan tergantung
di ruang tamu rumahnya.
Korban nekad mengakhiri hidupnya, diduga karena tak sangup menahan sakit perut yang dideritanya bertahun-tahun.
Informasi yang didapatkan, pada Kamis pagi kemarin, Jasmi tinggal sendirian di rumah. Sementara anak dan menantunya melakukan aktivitas sehari-hari sebagai petani.
Namun sekitar pukul 10.00 Wib, anak korban bernama Novian (28) pulang kerumah. Sampai di rumah anaknya terkejut melihat ibunya telah tergantung di tali buaian cucunya.
Terkejut melihat peristiwa tersebut anak korban langsung memanggil warga sekitar. Oleh warga bersama ana-anak korban, nenek enam anak ini lalu diturunkan. Saat diturunkan kondisi korban sudah tidak bernyawa lagi.
Kapolsek Kota Bango, AKP Nazarudin membenarkan kejadian tersebut. Diungkapkannya, berdasarkan olah TKP yang dilakukan korban murni meninggal karena bunuh diri.
"Ya, korban bunuh diri dengan menggunakan tali buaian cucunya yang terdapat di dalam rumahnya," kata kapolsek.
Berdasarkan keterangan keluarga korban sebut kapolsek, korban nekad mengakhiri hidupnya karena diduga tak sanggup menahan sakit perut yang dideritanya yang telah hampir dua tahun.
"Hari ini (kemarin, red) juga korban dikebumikan oleh pihak keluarga," jelasnya.
Sebab tambahnya, jasad korban tidak diotopsi. Hal ini karena pihak keluarga menolak untuk melakukannya.
"Pihak keluarga menolak untuk di otopsi, dan sudah ada pernyataannya dar keluarga korban," pungkasnya. (lik)
Korban nekad mengakhiri hidupnya, diduga karena tak sangup menahan sakit perut yang dideritanya bertahun-tahun.
Informasi yang didapatkan, pada Kamis pagi kemarin, Jasmi tinggal sendirian di rumah. Sementara anak dan menantunya melakukan aktivitas sehari-hari sebagai petani.
Namun sekitar pukul 10.00 Wib, anak korban bernama Novian (28) pulang kerumah. Sampai di rumah anaknya terkejut melihat ibunya telah tergantung di tali buaian cucunya.
Terkejut melihat peristiwa tersebut anak korban langsung memanggil warga sekitar. Oleh warga bersama ana-anak korban, nenek enam anak ini lalu diturunkan. Saat diturunkan kondisi korban sudah tidak bernyawa lagi.
Kapolsek Kota Bango, AKP Nazarudin membenarkan kejadian tersebut. Diungkapkannya, berdasarkan olah TKP yang dilakukan korban murni meninggal karena bunuh diri.
"Ya, korban bunuh diri dengan menggunakan tali buaian cucunya yang terdapat di dalam rumahnya," kata kapolsek.
Berdasarkan keterangan keluarga korban sebut kapolsek, korban nekad mengakhiri hidupnya karena diduga tak sanggup menahan sakit perut yang dideritanya yang telah hampir dua tahun.
"Hari ini (kemarin, red) juga korban dikebumikan oleh pihak keluarga," jelasnya.
Sebab tambahnya, jasad korban tidak diotopsi. Hal ini karena pihak keluarga menolak untuk melakukannya.
"Pihak keluarga menolak untuk di otopsi, dan sudah ada pernyataannya dar keluarga korban," pungkasnya. (lik)
