News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Ini Daftar "Dosa" Teroris Paling Berbahaya Fadli Sadama

Ini Daftar "Dosa" Teroris Paling Berbahaya Fadli Sadama

 

The Jambi Times - Jakarta - Fadli Sadama, narapidana teroris yang disebut paling berbahaya oleh BNPT, memiliki catatan kriminal yang cukup panjang, sebelum ditangkap di Malaysia.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, mengungkapkan sejumlah "dosa" alias daftar kejahatan yang dilakukan Fadli.

"Ketika perampokan CIMB Niaga di Medan terjadi, Fadli memang tidak terdapat di TKP, dia ada di Kuala Lumpur, Malaysia. Namun, peran dia  dalam proses perencanaan perampokan terungkap," ungkap Boy kepada wartawan di Gedung Humas Polri, Jakarta, Rabu (4/12/2013).

Selain itu, Fadli juga terkait jaringan teroris antara lain dengan Toni Togar, Ketua Jamaah Islamiyah Medan.

Berikut catatan kejahatan Fadli Sadama, selama ini :

Tahun 2001, melakukan kegiatan persiapan untuk I'dad (menyiapkan kekuatan fisik dan senjata) di Ambon.

Tahun 2003, terlibat perampokan Bank Lippo Fa'I (pengumpulan dana jihad) di Jalan Dr Mansyur, Medan Kota. Saat itu pelakunya bersama Toni Togar dan saat ini yang bersangkutan sudah tertangkap dan berada di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Nusakambangan.

Tahun 2007, pergi ke Malaysia dan melakukan perdagangan narkoba.

Tahun 2008, terlibat perampokan di sebuah Money Changer di daerah Katamso, Medan, bersama dengan adik iparnya. Di sana Fadli berperan sebagai eksekutor.

Mei 2008, terlibat dalam perampokan pada sebuah bank di Jalan Yos Sudarso, Medan, bersama dengan sejumlah orang yang sudah tertangkap diantaranya Iwan, Tomas dan Taufik Hidayat. Saat itu mereka berhasil merampokan uang sebesar Rp 121 juta.

November 2008, terlibat perampokan terhadap Bank Mandiri di Jalan Dede Pardede, Medan, bersama enam orang lainnya termasuk Iwan, Taufik, Tomas dan Fadli terlibat langsung sebagai pelaku,

Di bulan yang sama, Fadli membeli senjata api jenis FN 45 dari Thailand dan lima pucuk senjata jenis AK

Tahun 2009, terlibat perdagangan senjata api kepada Tengku Rizal di daerah Biruen, Aceh.

Tahun 2010, ketika diserahkan kepada Polri salah satu senjata yang diserahkan berasal dari transaksi di sana. Jadi Fadli beli senjata, berkait dengan aktivitas jual beli narkoba.

Di tahun yang sama, Fadli terlibat perampokan CIMB Niaga, Medan. Selain itu, membeli senjata di Thailand Selatan kemudian dibawa ke Indonesia.

2013, diduga kuat sebagai provokator kerusuhan LP Tanjung Gusta, Medan. Fadli berhasil melarikan diri ke Malaysia selama hampir lima bulan.(ugo)


okezone 

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.