Wagub,Dapat Penghargaan Ksatria Bakti Husada
Khusus bagi Pemerintah Provinsi, ada 5 pejabat yang memperoleh penghargaan bidang kesehatan dari Menkes, yakni :
1. Dr. Sinyo Harry Sarundajang (Gubernur Sulawesi Utara), memperoleh penghargaan Ksatria Bakti Husada Kartika
2. Drs. H.Muhammad Sani (Gubernur Kepulauan Riau), memperoleh penghargaan Ksatria Bakti Husada Kartika
3. Drs.H.Hasan Basri Agus,MM (Gubernur Jambi), memperoleh penghargaan Ksatria Bakti Husada Arutala
4. Hj.Nina Soekarwo,M.Si (Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur), memperoleh penghargaan Ksatria Bakti Husada Kartika, dan
5. Ketua TP PKK Provinsi Sumatera Barat memperoleh penghargaan Mitra Bakti Husada.
Selain itu, Menkes juga memberikan penghargaan kepada menteri (kementerian) atas penilaian cara hidup bersih dan sehat di tempat kerja, yakni kepada: 1.Kementerian Pekerjaan Umum (PU), 2.Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, yang diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Amir Syamsudin, 3.Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang diterima oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan, Prof. Windu Nuryanti.
Usai Peringatan HKN ke-49, kepada wartawan yang mewawancarainya, Wagub menyatakan rasa syukurnya kepada Allah SWT atas penghargaan yang diperoleh dari Menkes.
Wagub mengungkapkan, ada lima hal yang mendasari perolehan penghargaan dari Menkes tersebut, yaitu, pertama, adanya Program Jambi Bebas Pasung. Kedua, Jamkesmasda Samisake. Ketiga, penambahan kapasitas tempat tidur ruang rawat inap kelas III (peruntukan bagi rakyat miskin) di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher. Keempat, peluncuran Short Message Service (SMS) Sehat. Kelima, Pembukaan kelas baru pendikan kebidanan dan keperawatan oleh Pemprov Jambi, yang nantinya diproyeksikan untuk ditempatkan di dusun danboelosok terpencil, sehingga tenaga kesehatan, khususnya bidan dan perawat merata sampai pelosok dan dusun-dusun terpencil tersebut.
"Inilah item-item yang membuat Provinsi Jambi mendapat penghargaan dari Menkes," tutur Wagub.
Dalam pembangunam bidang kesehatan, Wagub menekankan sangat pentingnya pelayanan masyarakat. Wagub menyatakan kalau kualitas dokter-dokter dan tenaga medis di Indonesia sudah cukup baik, namun kelemahannya adalah pada pelayanan publik. "Oleh karena itu, kepada orang yang bekerja pada bidang kesehatan, layanilah masyarakat dengan baik," himbau Wagub.
Selain itu, Wagub kembali menghimbau masyarakat supaya memakan makanan yang sehat, jangan hanya makan berdasarkan selera.
Menjawab pertanyaan tentang persiapan atau upaya yang dilakukan oleh Pemprov Jambi dalam rangka peluncuran Jaminan Kesehatan Nasional Tahun 2014, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Andi Pada menjelaskan, ada berbagai upaya yang dilakukan, diantaranya Perhatian terhadap sarana prasarana kesehatan, mendorong tersedianya SDM yang memadai di seluruh fasilitas kesehatan.
Selanjutnya, Andi Pada mengatakan bahwa Dinas Kesehatan Provinsi Jambi saat ini sedang mensosialisasikan kepada seluruh tenaga kesehatan untuk mempersiapkan kompetensi dalam rangka menghadapi Jaminan Kesehatan Nasional.
Terkait pertanyaan tentang sisa waktu yang hanya kurang dari dua bulan lagi untuk peluncuran Jaminan Kesehatan Nasional, Andi Pada mengatakan bahwa waktunya bukan hanya dua bulan, namun sudah dipersiapkan sejak jauh hari oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Perintah Kabupaten/Kota, dan dalam waktu yang tersisa akan dilanjutkan.
"Kita berharap, kedepan apa yang kita lakukan bisa berjalan dengan baik. Tadi, Ibu Menteri Kesehatan menyampaikan bagaimana pemerataan tenaga kesehatan, baik di pelosok maupun di kota, artinya kita berharap, semua tenaga kesehatan, termasuk dokter itu ada di seluruh fasilitas kesehatan, terutama di pelayanan kesehatan dasar, yaitu di Puskesmas," ungkap Andi Pada.
Mewakili Presiden Republik Indonesia, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, H.R.Agung Laksono, dalam sambutanya menyatakan program kesehatan harus diseimbangkan dan sama-sama diintenskan, baik program preventif maupun kuratif.
Agung Laksono mengemukakan, mulai 1 Januari 2014, pelayanan kesehatan akan diperkuat dengan pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional, dengan harapan terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu, komprehensif, dan terjangkau.
Selanjutnya, Agung Laksono menyatakan pentingnya pengendalian tembakau di Indonesia, dengan kajian tanpa merugikan perusahaan rokok dan petani tembakau.
Setelah itu, Agung Laksono menandatangani 4 sampul kesehatan, yang salah satunya akan ditempatkan di Kantor Pos Indonesia.
Menteri Kesehatan RI, Nafsiah Mboi dalam sambutannya menyampaikan, tema HKN ke-49 ini adalah "Indonesia Cinta Sehat" dan subtemanya adalah "Menuju Indonesia Sehat dan Jaminan Kesehatan Nasional yang Bermutu."
Nafsiah Mboi menjelaskan, dalam upaya peningkatan pembangunan sektor kesehatan, Kementerian Kesehatan telah melakukan peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga keshatan serta penambaham dan perbaikan fasilitas kesehatan.
Selanjutnya, Nafsiah Mboi menuturkan capaian-capaian pembangunan kesehatan dalam beberapa tahun terakhir, serta permasalahan dan tantangan yang dihadapi, terutama saat ini.
Nafsiah Mboi mengungkapkan, saat ini, tantangan utama dalam pembangunan kesehatan di Indonesia adalah agar tenaga kesehatan merata, baik dari sisi kuantitas maupun dari sisi kualitas.(Tim-JT/Hs)