Pembentukan Densus Antikorupsi Jadi Alat Ukur Kinerja Sutarman
Apalagi jika dikaitkan untuk mengukur kinerja 100 hari Kapolri terpilih Komjen Pol Sutarman yang telah di uji kelayakan dan kepatutan di DPR kemarin.
"Kalau untuk mengukur kineja dalam 100 hari, yaitu yang penting adalah langkah kebijakannya yang strategis, salah satunya membentuk satuan tugas khusus untuk tindak pidana korupsi. Ini menarik dan perlu diwujudkan," kata Martin di DPR, Jakarta, Jumat (18/10/2013).
Selain itu, Martin menambahkan, kinerja Sutarman juga bisa dilihat dari menjaga sinergitasnya dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam pemberantasan korupsi. "Beliau juga berjanji kan untuk membangun sinergi lebih baik ke depan dengan KPK," terangnya.
Dalam uji kelayakan dan kepatutan kemarin, Martin juga terpukau dengan pemaparan Sutarman. Sutarman, kata Martin juga termasuk orang baik yang menyampaikan apa adanya dan tidak ada yang ditutup-tutupi.
"Atas berbagai petimbangan. Kita menilai penyampaian dan jawaban pertanyan dari anggota DPR kemarin yang dijawab Sutarman, saya nilai cum-laude," ucap Martin.
Kemarin, dalam uji kelayakan dan kepatutan Komjen Pol Sutarman sebagai calon Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) di DPR, ada masukan untuk mendirikan Detasemen Khusus (Densus) Antikorupsi.
Dorongan untuk membuat Densus Antikorupsi, dimunculkan anggota Komisi III dari fraksi PPP Ahmad Yani yang menurutnya, perlu ada satuan khusus untuk memberantas korupsi baik itu di eksternal maupun internal Polri. Sutarman pun menyambut baik usulan tersebut.
"Itu bagian yang operasionalnya harus kita tingkatkan. Tapi karena menyangkut kelembagaan, ini tidak hanya menyangkut institusi Polri saja, tapi sampai ke atas. Itu yang harus kita diskusikan," ungkap Sutarman kepada wartawan usai fit and proper test di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (17/10/2013).Seperti yang di langsir okezone (ydh)
