News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Zumi Zola : Pembangunan Langsung Menyentuh ke Masyarakat

Zumi Zola : Pembangunan Langsung Menyentuh ke Masyarakat



The Jambi Times - Muara Sabak - Berdasarkan data BPS, penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha di Kabupaten Tanjung Jabung Timur terbesar pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, perburuhan dan perikanan. ‘’Atas dasar itu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur selalu konsisten dalam dalam melaksanakan misi ini, akan tetapi sektor perdagangan, pariwaisata dan sector jasa lainnyapun tidak kalah penting untuk ditingkatkan,’’ kata Bupati Tanjabtim Zumi Zola.

Lebih lanjut dia menjelaskan, sektor pertanian pangan, perkebunan, peternakan dan perikanan menyerap lebih dari 77 % angkatan kerja, namun hanya memberikan kontribusi sebesar 29,03 % dari total PDRB. Dengan kata lain, kesejahteraan sebagian besar masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur sangat ditentukan oleh percepatan pembangunan dan laju pertumbuhan disektor ini, disamping pra-syarat lain untuk mendukung percepatan seperti jaringan jalan, jembatan, irigasi dan listrik. 

‘’Kebijakan anggaran yang mengalokasikan lebih 10 % dari total APBD Kabupaten untuk sektor pertanian termasuk irigasi, merefleksikan suatu kebijakan yang pro-poor, pro-job dan pro-growth atau meminjam istilah lain, suatu kebijakan yang berpihak pada ekonomi kerakyatan,’’ cetus Zola.
Subsektor pertanian tanaman pangan, Kabupaten Tanjung Jabung Timur mempunyai potensi yang besar pada sektor pertanian, seperti padi, jagung dan tanaman pangan lainnya. Untuk itu kebijakan  pemerintah daerah dalam bidang  pertanian khususnya  perlindungan lahan pertanian tanaman pangan berkelanjutan harus tetap dilaksanakan secara konsisten. Bentuk konsistensi ini diwujudkan dalam sebuah Peraturan Daerah, yaitu Perda Kabupaten Tanjung Jabung Timur Nomor 18 Tahun 2013 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.
Meskipun sektor pertanian telah mencapai hasil yang cukup menggembirakan, namun masih mungkin untuk ditingkatkan lagi, baik melalui ekstensifikasi maupun intensifikasi. Peningkatan melalui intensifikasi diantaranya dilaksanakan dengan penggunaan alat-alat pertanian modern. Sampai dengan tahun 2014, melalui APBD kabupaten telah didistribusikan kepada kelompok tani sebanyak 481 unit handtraktor. dan 322 unit power thresher.
Subsektor perkebunan dan kehutanan, aktivitas pembangunan kehutanan dan perkebunan dilaksanakan dengan  menyediakan bibit,  pembuatan drainase dan tanggul. Untuk lebih mempercepat pemenuhan kebutuhan masyarakat perkebunan akan drainase dan tanggul, pemerintah daerah telah mendistribusikan 11 unit eskavator ke 11 kecamatan dengan biaya operasionalnya untuk dikelola kecamatan dengan bimbingan dari instansi teknis kabupaten.
Sub-sektor peternakan, komoditas ternak yang dikembangkan meliputi sapi, kerbau, kambing, domba, ayam buras dan itik, dengan perkembangan yang cukup menggembirakan. Perkembangan tertinggi pada ternak ayam buras mencapai 47,01 %, peningkatan produksi diharapkan dapat lebih diakselerasi, sejalan dengan telah ditempatkannya paramedis kehewanan lulusan D-3 Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada yang tersebar di sentra-sentra ternak dalam Kabupaten Tanjung Jabung Timur, serta berfungsinya pasar ternak di Kota Baru.
Subsektor perikanan, dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan nelayan pada tahun 2014 telah diberikan bantuan kapal nelayan (pompong) berikut alat tangkapnya sebanyak 539 unit sehingga total yang telah didistribusikan sampai dengan tahun 2014 sebanyak 1.744 unit pompong 1 GT dan 3 GT serta  22 unit  0,3 GT.
Sektor perdagangan, perdagangan lokal juga berkembang cukup pesat, ditandai dengan telah adanya beberapa minimarket dan pertokoan di beberapa kecamatan. Pada tahun 2011 terdapat sebanyak 23 unit pasar tradisional, meningkat sebanyak 3 unit pada tahun 2014 sehingga jumlah pasar di Kabupaten Tanjung Jabung Timur menjadi sebanyak 26 unit yang terdiri dari 23 pasar mingguan dan 3 pasar harian dengan kondisi baik 10 unit, sedang 1 unit, dan kurang baik 15 unit dengan status kepemilikan 4 unit milik masyarakat, 17 unit milik pemda dan 5 unit milik desa.
Potret perkoperasian dan UMKM, koperasi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur baik KUD maupun non KUD berjumlah 247 pada tahun 2011 hingga tahun 2014 meningkat menjadi sebanyak 297 unit, dimana sebanyak 128 unit diantaranya termasuk koperasi aktif, selebihnya merupakan koperasi tidak aktif dengan jumlah anggota koperasi sebanyak 24.229 orang, terdiri dari 7.697 orang anggota KUD dan 16.532 orang anggota non KUD. 

 Total permodalan dan kapitasi KUD baik modal sendiri maupun dari pihak luar koperasi mencapai Rp. 6.012.282.960,00, dengan volume usaha sebesar Rp. 4.512.946.066,00 dan simpanan sebesar Rp. 369.023.155,00, serta sisa hasil usaha sebesar Rp. 184.136.845,00. Sedangkan untuk non KUD total modal dan kapitasi mencapai Rp. 14.736.916.881,00, volume usaha sebesar Rp. 19.725.449.848,00 dan simpanan sebesar Rp. 3.637.690.416; serta sisa hasil usaha sebesar Rp. 1.775.765.948,00.
Sektor perumahan rakyat, program rehabilitasi rumah rakyat miskin sehingga menjadi layak huni merupakan salah satu instrumen untuk mengurangi beban sasaran sekaligus penanggulangan kemiskinan.

 Berdasarkan Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2011 tercatat 4.229 rumah tangga sangat miskin atau 8,2 % dari total rumah tangga, yang rumahnya perlu direhab sehingga layak huni. Sampai dengan tahun 2014 telah terealisasi bedah rumah tidak layak huni milik rumah tangga miskin sebanyak 1.431 unit yang bersumber dari program Samudra, Samisake dan Kemepera.
Sektor Pariwisata, nilai sosial budaya yang berkembang dalam tatanan kehidupan masyarakat lokal merupakan aset pembangunan yang tidak ternilai. Sedangkan atraksi budaya dan objek wisata merupakan modal dasar untuk pengembangan perekonomian kerakyatan dimasa mendatang. 

Berbagai atraksi dan objek wisata yang perlu dikelola dan dikembangkan diantaranya adalah Taman Nasional Berbak, mandi syafar, dan makam orang kayo hitam. Pada tahun lalu juga telah diresmikan pula destinasi taman rekreasi Putri Pinang Masak di kawasan Koridor Jembatan Muara Sabak. 

 Tahun 2014 jumlah kunjungan wisata domestik sebanyak 10.344 orang dan manca negara sebanyak 41 orang, kondisi ini meningkat dari tahun 2011 yang total kunjungannya hanya sebanyak 7.350 orang.(51N)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.