Pemimpin Redaksi RCTI Laporkan Tempo ke Polisi
 |
| (Arya Sinulingga. ANTARA/Ismar Patrizki) |
The Jambi Times - Jakarta - Pemimpin Redaksi RCTI Arya Sinulingga melaporkan Tempo ke Mabes Polri karena mencemarkan nama baiknya. Arya menilai pemberitaan Tempo
mengenai operasi tangkap tangan yang dilakukan oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis, 17 Juli 2014 malam menyudutkan
dirinya. ''Tempo memberitakan saya ditangkap oleh KPK tadi malam, lalu diubah oleh Tempo
sendiri. Pemberitaan tersebut juga sempat beredar di media sosial,''
ujar Arya sebelum melapor di Bareskrim Polri, Jumat, 18 Juli 2014.
Arya mengatakan Tempo mengoreksi berita, lalu meminta maaf kepada dirinya atas kesalahan pemberitaan tersebut. Arya juga mengaku dihubungi oleh pihak Tempo. ''Saya sudah dihubungi oleh Tempo, tapi tidak saya respon,'' ujarnya.
Arya menilai dalam pemberitaan, Tempo menyebut kasus KPK itu ada kaitannya dengan pemilihan presiden. ''Tempo mengaitkan pemberitaannya dengan pilpres. Saya pikir ini merupakan tindakan terencana dengan mengaitkan kepada Prabowo-Hatta," ujarnya.
Arya mengatakan bahwa pemberitaan Tempo tersebut juga mencemarkan nama baik MNC sebagai perusahaan. Pasalnya, Arya menilai bahwa informasi sempat beredar bahwa KPK sedang menuju MNC ketika pemberitaan itu muncul.
Kuasa hukum Arya, Habiburahman, mengatakan apa yang dilakukan Tempo merupakan tindakan yang sudah direncanakan. ''Beritakan dan seolah-olah meralat, jadi mereka tahu pemberitaan sudah kemana,'' kata dia.
Menurut Habiburahman, Tempo merasa targetnya sudah terpenuhi. Namun, dicapai dengan mengorbankan nama baik Arya Sinulingga dan Prabowo Hatta yang sulit untuk diperbaiki.
Habiburrahman mengatakan Tempo melanggar Pasal 310 dan 311 UU KUHP, Pasal 27 ayat 3 UU ITE tentang pencemaran nama baik dan penyebaran berita bohong.
Arya mengatakan Tempo mengoreksi berita, lalu meminta maaf kepada dirinya atas kesalahan pemberitaan tersebut. Arya juga mengaku dihubungi oleh pihak Tempo. ''Saya sudah dihubungi oleh Tempo, tapi tidak saya respon,'' ujarnya.
Arya menilai dalam pemberitaan, Tempo menyebut kasus KPK itu ada kaitannya dengan pemilihan presiden. ''Tempo mengaitkan pemberitaannya dengan pilpres. Saya pikir ini merupakan tindakan terencana dengan mengaitkan kepada Prabowo-Hatta," ujarnya.
Arya mengatakan bahwa pemberitaan Tempo tersebut juga mencemarkan nama baik MNC sebagai perusahaan. Pasalnya, Arya menilai bahwa informasi sempat beredar bahwa KPK sedang menuju MNC ketika pemberitaan itu muncul.
Kuasa hukum Arya, Habiburahman, mengatakan apa yang dilakukan Tempo merupakan tindakan yang sudah direncanakan. ''Beritakan dan seolah-olah meralat, jadi mereka tahu pemberitaan sudah kemana,'' kata dia.
Menurut Habiburahman, Tempo merasa targetnya sudah terpenuhi. Namun, dicapai dengan mengorbankan nama baik Arya Sinulingga dan Prabowo Hatta yang sulit untuk diperbaiki.
Habiburrahman mengatakan Tempo melanggar Pasal 310 dan 311 UU KUHP, Pasal 27 ayat 3 UU ITE tentang pencemaran nama baik dan penyebaran berita bohong.
Seperti yang di langsir kompas dot com ,Menanggapi Arya, Pemimpin Redaksi Tempo.Co Daru Priyambodo menegaskan
bahwa tuduhan itu salah alamat. "Tidak benar berita Tempo.Co menyebut
nama dia, bahkan inisial pun tidak. Memang ada koreksi berita, namun
tidak ada hubungannya dengan Arya Sinulingga," katanya.
