Warga Kungkai Bentrok Dengan SAD
The Jambi Times - Bangko - Masyarakat Desa
Kungkai, kemarin (15/12) mendadak ramai. Warga yang membawa senjata tajam
dan kayu tiba-tiba menyerang pemukiman Suku Anak Dalam (SAD) yang berada di
Desa Kungkai tepatnya wilayah perkebunan warga.
Informasi yang dihimpun, emosi warga
memuncak dari perbuatan salah satu SAD yang melintas di Desa
Kungkai. Ketika melintas, satu warga Desa Kungkai yang ternyata mengalami
gangguan ingatan tiba-tiba meludah kearah SAD yang saat itu melewati Desa
Kungkai.
Mengetahui itu, SAD yang menggunakan sepeda motor langsung
memutar. SAD tiba-tiba memukul warga tersebut. Warga lain yang melihat
langsung berteriak dan diketahui warga lainnya. Sadar banyak warga, SAD
tersebut mundur dan kembali keseberang Desa Kungkai. Ternyata SAD tersebut
memberitahukan ke warga SAD lainnya.
Namun dikabarkan, tiba-tiba SAD bersama
anggota SAD lainnya berkumpul diseberang Sungai Merangin tiba-tiba menembak
kearah pemukimam warga yang berada diseberang sungai.
Mendengar hal itu, warga langsung tersulut
emosi kemudian mengejar SAD sampai ke pemukiman SAD disimpang Desa
Kungkai-Pulau Rengas. Disini warga langsung mengusir SAD, sontak SAD yang
berada di 10 pondok tersebut melarikan diri. Warga yang sudah beringas langsung
membakar pondokan SAD berikut 8 sepeda motor SAD. Selanjutnya satu sepeda
motor milik SAD berhasil diamankan pihak Kepolisian.
Selain itu, banyak versi informasi
yang dihimpun dilapangan. Disebutkan bahwa sebelumnya bentrok kecil antara
SAD dan warga Desa Kungkai pernah terjadi. Bahkan dikabarkan SAD berbuat
seenaknya saat melintas di Desa Kungkai. Bahkan pernah ada warga yang
terserempet oleh SAD saat mengendarai sepeda motor. Namun, malah SAD yang
memarahi warga saat itu warga juga tetap mengalah dan bersabar.
"Kami selama ni sudah banyak
sabar dan nahan diri. SAD sering lewat di dusun kungkai, ngebut, kami
diam bae. Tapi kali ini sudah kelewatan," ujar warga dilokasi.
Tetapi menurut warga lainnya, bahwa
sebelum-sebelum ini pernah juga terjadi selisih paham dengan SAD.
"Sudah sering kami ribut dengan
SAD, tapi bisa dicarikan jalan damai. Kalau sekali ni jelas sudah habis
sabar kami," sebut warga lainnya.
Namun beruntung pihak Polres
Merangin dan Kodim 0420 Sarko yang tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP)
berhasil meredam emosi warga. Dihadapan Kapolres Merangin AKBP Munggaran serta
Kades Kungkain warga meminta agar SAD diusir dari wilayah Desa Kungkai, warga
juga menolak pemukiman SAD yang baru dibangun di Desa Kungkai.
"Kami minta SAD tidak lagi
tinggal diwilayah desa kami. Cukup sudah kami sabar selama ini," kata
warga kepada Kapolres.
Kapolres Merangin AKBP Munggaran
Kartayuga yang dibincangi menyebutkan telah menempatkan puluhan personel untuk
berjaga-jaga. Dan mengatakan, kalau seluruh kasus ini masih dalam penyelidikan
pihaknya.
“Personel akan saya tempatkan disini,
untuk melakukan penjagaan. Dan kasus ini masih dalam penanganan pihak kami,”
ungkap Munggaran.
Disamping itu, Munggaran juga
mengaku, akan berusaha secara perlahan-lahan memberikan sosialisasi terhadap
warga SAD dalam penggunaan senjatanya. Selain itu juga akan melakukan
upaya-upaya jalan terbaik agar pertikaian seperti ini tidak lagi terjadi
dikemudian hari.
“Intinya tidak boleh lagi SAD menenteng
senjata ketika dia keluar, karena ini sangat berbahaya. Kemudian seluruh
aspirasi masyarakat tetap akan kita sampaikan ke Pemerintah,” pungkasnya. (lik)
