Polisi tunggu Hasil Visum Haruman,Kapolsek : ’’Di Duga Korban Cinta Segitiga”
The Jambi Times - Sarolangun -Teka teki siapa pembunuh Haruman Fahmi yang juga seorang guru SDN Batu peyabung,hingga saat ini masih belum terungkap.
Namun menurut Kapolsek Sarolangun AKP Tony Ardian L Tobing,mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil visum,yang di kekuarkan oleh pihak Rumah Sakit Umum sarolangun.
‘’kita masih menunggu hasil visum dari RSU sarolangun,dan kita juga masih melengkapai mindik terkait temuan korban’’jelas Kapolsek.
Namun jika di lihat secera kasat mata,korban meninggal dengan tidak wajar,tetapi dari bukti yang di dapatkan polisi maih melakukan pencarian bukti baru,guna mengungkap penyebab korban tewas.
‘’Kita sudah mencari barang bukti untuk bisa mengungkap penyebab korban tewas,hanya saja barang bukti seperti ponsel,dan juga alat bukti lain tidak di temukan’’katanya lagi.
Namun untuk sementara ini pihkanya masih menduga,bahkan korban tewas akibat cinta segitiga.
‘’sejauh ini kita masih menduga bahwa korban tewas,akibat cinta segitiga ,sebab korban di temukan tewas dalam kondisi tanpa busana dan alat vitalnya masih memanjang’’katanya.
Sementara pihak keluarga,sudah di mintai keterangan hanya saja menurut keluraga korban,belum di temukan siapa yang selama ini dekat dengan korban.
‘’Kita juga sudah minta keterangan keluarga,namun mereka mengatakan selama ini tidak di temukan korban dengan dengan siapa,dan kita masih berusaha mendalami kasusnya agar segera terungkap’’tegasnya.
Seperti di beritakan sebelumnya bahwa korban di temukan tewas Sekira pukul 21.00 wib saksi Anggi Waroho (15) yang merupakan masih berstatus Pelajar disalah satu pendidikan di kabupaten Saroalangun yang tinggal di Perumahan Selasih Permai duduk di Pos Jaga belakang Perumahan bersama dua orang temannya dan melihat dua unit Sepeda motor Roda dua masuk Lapangan Bola, kemudian satu unit motor keluar, merasa curiga kemudian saksi tersebut beserta dua temannya melihat ke TKP dan menemukan seorang laki-laki yang telah meninggal dunia tanpa menggunakan sehelai benangpun ditubuh korban, kemudian saksi langsung memberitahukan kepada warga dan melaporkan kepada pihak Kepolisian.(dar)
