News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Kasus Proyek Pembangunan SLB Akhirnya Bocor

Kasus Proyek Pembangunan SLB Akhirnya Bocor


The Jambi Times - Bangko  - Kasus  Proyek pembangunan  sekolah luar biasa(SLB) sebenarnya harus di suakelolakan oleh pemerintah pusat ke kepala sekolah (kepsek),proyek tersebut yang  berlokasi  area komplek IBRD di RT 21 mulai terbuka lebar.

 Poyek pembangunan  SLB yang di kerjakan  oleh salah seorang oknum bendahara komite  yang berinisial CA di pertanyakan,apalagi di lihat dari susunan panitia yang terkesan amburadul hingga sampai ke pekerjaannyapun terindikasi tidak layak.

 Dalam melancarkan aksinya dalam pekerjaan tersebut, CA bersama mantan Kadis Pendidikan Ahmad Bastari membuat  struktur panitia tersendiri tanpa melibatkan Kepala Sekolah yang seharusnya mendapat proyek tersebut.

Dalam struktur panitia pekerjaan tersebut, sebagai ketua panitia Ahmad Bastari sekaligus merangkap sebagai ketua Komite, sedangkan CA sebagai bendahara,struktur panitia ini bisa di sinyalir abal-abal karena untuk mendapatkan proyek yang di maksud.

 Sementara dari pihak penerima, proyek suakelola tersebut kepala sekolah luar biasa (SLB), Waliyana tidak tau apa-apa tentang proyek pembangunna SLB, alasanya karena tidak dilibatkan dalam panitia proyek  pembangunan SLB tersebut.

"Saya tidak dari awal susunan panitia untuk proyek tersebut, sampai saat ini saya tidak pernah di libatkan, hanya di libatkan untuk mengawasi pekerjaan itu saja, " terang Waliyana (28/1/2015).

Selain itu Waliyana menceritakan kalau proyek itu di setujui dari pusat untuk pembangunan sekolah luar biasa (SLB), Wiliyana hingga saat ini tidak pernah dilibatkan dalam kepanitiaan.

"Setahu saya, ketua dalam pembangunan Proyek tersebut adalah  Ahmad Bastari sedangkan Cecep Arken sebagai bendahara, saya tidak pernah  dilibatkan, dalam kepanitiaan itu, " ungkapnya.

Pekerja pers pun mencoba menanyakan kepsek Waliyana,"Adakah rekomendasi dari Kepala Sekolah, untukkepala dinas yang lama, Ahmad Bastari bersama Cecep Arken mengerjakan Proyek tersebut".

"Jangankan memberikan rekomendasi untuk pekerjaan pembagunan SLB, dilibatkan tidak ada, seharusnya proyek itu saya yang mengerjakan," katanya.

Amburadulnya pengurusan panitia dalamproyek  pekerjaan SLB tersebut juga dijelaskan, Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabid-Dikdas) Jamaludin.

Menurutnya dalam struktur panitia dia libatkan sebagai wakil ketua, dalam pengerjaan itu, tetapi sejak proyek di kerjakan sampai saat ini dirinya tidak masuk ranah itu.

"Awalnya dalam struktur panitia dalam pembangunan itu, saya di tempatkan sebagai wakil ketua, setelah di kerjakan dari awal sampai saat ini tidak pernah dilibatkan," tuturnya.

"Bagi saya jadi wakil ketua tidak begitu penting, untuk apa kalau tidak dilibatkan," terang Jamal.

 Di samping itu, dikatakan Jamal, saat ini orang pusat minta laporan hasil pekerjaan SLB itu dan sudah memanggil cecep supaya membuat laporannya.

"Kalau di lihat, dari realisasi pembangunan SLB tersebut, sejauh ini masih banyak yang belum tuntas, baik turap belakang,  tralisnya,  di tambah lagi teras belakang baru di bangun sudah ada yang pecah," jelasnya.

Terpisah, Cecep Arken selaku bendahara pekerjaan tersebut ketika di hubungi melalui ponsel pribadinya, terkesan mengelak saat di konfirmasi oleh wartawan The Jambi Times, dia hanya mengatakan, bahwa dirinya tidak punya wewenang untuk menjawab.

"Saya tidak mau menjawab, tanpa ada keputusan dari Ketua Panitia, Kadis Pendidikan yang lama Bastari, kita harus tahuseperti pepatah"Etika betakak naik, berjenjang turun," katanya.

  Sementara itu, Ahmad Bastari selaku ketua Panitia sekaligus ketua komite dalam Pekerjaan SLB tersebut, ketika di hubungi oleh sejumlah wartawan, nomor yang di tujunya sedang tidak aktif, atau berada di luar jangkauan. (lik)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.