DPRD Kabupaten Ngawi Studi Banding di Kota Jambi
THE JAMBI TIMES - JAMBI – Pemerintah Kota Jambi kini memang sudah menjadi rule model.
Dibawah tangan dingin Wali Kota Jambi Syarif Fasha, Kota Jambi pun telah
menjadi rujukan nasional. Pembangunan pesat diberbagai bidang telah
semakin melambungkan nama Kota Jambi keseluruh penjuru nusantara.
Hal itu dapat dilihat dari semakin banyaknya daerah-daerah
yang berkunjung ke Kota Jambi. Sebagaimana tampak pada Selasa pagi
(11/4), giliran Pimpinan DPRD Kabupaten Ngawi Provinsi Jawa Timur
melakukan studi banding ke Pemerintah Kota Jambi.
Rombongan pimpinan DPRD Kabupaten Ngawi tersebut disambut
hangat Wali Kota Jambi H. Syarif Fasha didampingi Sekda H. Daru Pratomo
dan jajaran Pemerintah Kota Jambi di ruang utama Kantor Wali Kota Jambi.
Pimpinan DPRD Kabupaten Ngawi, Sarjono menjelaskan bahwa
kunjungannya ke Pemerintah Kota Jambi dalam rangka melakukan studi
banding guna melihat perkembangan dan pembangunan Kota Jambi yang pesat
diberbagai bidang. Sarjono juga memberikan apresiasi atas tatanan
kedisiplinan pegawai dan perekrutan yang sesuai dengan kompetensi serta
kebutuhan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Kami melihat tertatanya struktural kepegawaian yang ada
pada Pemerintah Kota Jambi, dan hal itu membuat kami menjadikan Kota
Jambi sebagai refrensi,”ujar Sarjono.
Secara khusus kata Sarjono tujuan kunjungannya itu adalah
untuk mempelajari bagaimana pemerintah kota Jambi mengakomodir dan
merekrut tenaga honor di Kota Jambi yang disebut dengan PTT dan PHL
dengan berbagai regulasinya.
Ia juga berharap agar kunjungannya itu dapat memberikan pembelajaran yang bisa diimplementasikan di Kabupaten Ngawi.
Sementara itu, Wali Kota Jambi H. Syarif Fasha menyampaikan
apresiasinya kepada jajaran pimpinan DPRD Kabupaten Ngawi yang telah
menjadikan Pemerintah Kota Jambi sebagai daerah tujuan studi banding.
Dalm pertemuan itu, Wali Kota Syarif Fasha menjelaskan
berbagai hal yang ditanyakan pimpinan DPRD Kabupaten Ngawi tersebut,
khususnya terkait dengan pengangkatan PTT dan PHL di Kota Jambi mulai
dari proses perekrutan hingga penganggaran.
“Kami sudah jelaskan semuanya, dan mereka merasa puas
dengan studi banding ini. Memang sangat berbeda dengan sistemnya di
Kabupaten Ngawi. Pemerintah Kota Jambi dengan jumlah APBD yang lebih
kecil hanya sebesar 1,6 Triliun dibandingkan Kabupaten Ngawi sebesar 2,2
Triliun, selain menganggarkan belanja pembangunan, juga masih mampu
membiayai belanja pegawai PTT dan PHL yang hampir berjumlah 3.000
orang,” ujar Fasha.
Hal tersebut memang beralasan, dikarenakan penerimaan dan
seleksi pegawai kontrak di Pemerintah Kota Jambi, didasari dengan
pertimbangan yang baik dan selektif, seperti dengan memperhatikan
analisa kebutuhan serta kompetensi dari masing-masing bidang pekerjaan
yang dibutuhkan.
“Efisiensi anggaran dapat kami peroleh dengan penerapan
sistem ini, walaupun dengan jumlah tenaga kontrak yang cukup banyak.
Terlebih dengan kompetensi yang cukup mumpuni, kami arahkan tenaga
kontrak administrasi dan teknis agar dapat bekerja multi tasking,”
terang Fasha.
Terkait dengan kunjungan itu, Fasha mengatakan, masyarakat
dan jajaran Pemerintah Kota Jambi patut berbangga karena terus menjadi
percontohan bagi daerah lain. Terlebih lagi yang belajar ke Kota Jambi
ini justru dari daerah yang jauh dari Kota Jambi, seperti beberapa
diantaranya dari pulau Kalimantan, Sulawesi dan Pulau Jawa termasuk
Kabupaten Ngawi Jawa Timur ini.
Turut mendampingi Wali Kota Fasha dalam menerima kunker
Kabupaten Ngawi tersebut, Sekda Kota Jambi, Asisten II Sekda Kota Jambi,
Kepala BKPSDMD Kota Jambi, Kepala BPKAD Kota Jambi, Kabag Organisasi
Setda Kota Jambi dan Sekretaris Bappeda Kota Jambi.(ADV)