News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

KPAI Apresiasi Cepat Tangani Kasus Video Siswa Bully Guru

KPAI Apresiasi Cepat Tangani Kasus Video Siswa Bully Guru




The Jambi Times, JAKARTA | Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendalami video yang berisi dugaan beberapa murid melakukan perundungan terhadap seorang guru. Video tersebut viral melalui berbagai media sosial (medsos) dan perpesanan instan. KPAI juga menerima kiriman video tersebut dari banyak pihak sejak sabtu malam kemarin (9/2/2019).

Dalam video yang viral tersebut, ada dugaan bahwa peristiwa tersebut  terjadi di salah satu SMP swasta di Gresik. KPAI kemudian mencoba menelusuri dari berbagai sumber yang dapat dipercaya dan akhirnya mendapatkan kepastian bahwa benar  lokasi kejadian adalah di salah satu sekolah di kabupaten Gresik, Jawa Timur. Info dari pihak Dinas Pendidikan kabupaten Gresik, bahwa  Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik dan jajarannya, siang ini akan melakukan pertemuan tertutup dengan pihak-pihak terkait, termasuk sekolah dan orangtua siswa.

Dalam video berdurasi 22 detik tersebut tampak suasana kelas dimana seorang guru  terlihat menghampiri siswanya  dan seperti menegur, akan tetapi siswa yang ditegur malah melawan dan cenderung bertindak agresif seperti menantang sang guru berkelahi. Ada 2 siswa yang nampak berdiri seperti hendak menyerang sang guru.

Terkait viralnya video  tersebut, melalui juru bicara KPAI, Retno Listyarti menyampaikan :

Pertama, KPAI menyampaikan keprihatinan atas sikap dan perilaku siswa yang mencerminkan ketidaksatunan dan tidak semestinya seorang siswa bersikap demikian pada gurunya, apalagi sang guru tampaknya hanya menegur, bukan berteriak membentak apalagi memukul. Teguran sang guru pasti ada alasannya, sebagai pendidik, mungkin sang guru ingin menegur dalam rangka mendisiplinkan siswa ybs.

Kedua, Kemungkinan ada dua faktor yang menyebabkan kejadian murid melakukan kekerasan terhadap guru di salah satu SMP di Gresik  tersebut, yaitu faktor pertama disebabkan karakter siswa yang kurang terbina dengan baik di rumah maupun sekolah. Biasanya sikap anak seperti itu, ada pengaruh kuat dari pola asuh di rumah. Bisa juga karena siswa sudah kecanduan game online yang mengandung unsur kekerasan misalnya, sehingga anak jadi tidak bisa membedakan antara perilaku di dunia maya dengan di dunia nyata.  Terkait factor pertama ini, tentu saja dibutuhkan assessment psikologis terhadap ananda untuk mencari factor penyebab ybs berperilaku agresif seperti dalam video tersebut.

Faktor kedua, bisa saja berasal dari gurunya, seperti rendahnya kompetensi paedagogik guru, terutama dalam penguasaan di kelas serta dalam menciptakan suasana belajar yang kreatif, menyenangkan dan menantang kreativitas serta minat siswa. Manajemen penguasaan kelas diantaranya adalah bagaimana guru dapat mengatasi kelasnya dengan karakter siswa yang bermacam-macam. Kemampuan manajemen penmguasaan kelas perlu di latih dan hal ini merupakan tanggungjawab Dinas Pendidikan dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
KETIGA, KPAI mengapresiasi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik yang segera melakukan pendalaman kasus dengan memanggil pihak-pihak terkait, terutama sekolah dan para orangtua siswa.

KPAI berharap ada evaluasi dan pembenahan ke depannya, tidak focus menghukum pihak yang dianggal salah, namun mengedepankan pembinaan, baik terhadap siswa maupun sekolahnya. Anak tentunya wajib belajar dari kesalahannya, namun anak juga harus diberi kesempatan memperbaiki diri.

Keempat, Jika diperlukan, KPAI akan pengawasan langsung ke Gresik. Namun, sebelumnya KPAI akan terus berkoordinasi Dinas Pendidikan kabupaten Gresik terkait hasil pertemuan hari ini dan juga langkah tindaklanjut kasus ini. KPAI juga akan berkoordinasi segera dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinas PPPA) serta P2TP2A kabupaten Gresik  untuk pendampingan dan rehabilitasi psikologis terhadap guru maupun siswa. Rehabilitasi terhadap siswa penting dilakukan agar siswa dapat belajar dari kesalahan, dan mau memperbaiki diri. (kpai)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.