News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Lubis: Berbagi Pada Sesama Itulah kebahagiaan

Lubis: Berbagi Pada Sesama Itulah kebahagiaan




MEDAN |  Menginjak usia paruh baya , sebut saja namanya Isni,perempuan berusia 45 tahun ini malahan semakin bersemangat untuk terus melangkahkan kakinya ke tempat usahanya pada sebuah kantin di Universitas ternama di kota Medan tepatnya di pintu gerbang 4 fakultas pertanian USU.
Saat ditemui The Jambi Times ,perempuan paruh baya bermarga Lubis ini yang masih cantik manis,ditemani oleh 2 keranjang jinjingan berisi barang dagangan, ia mengais rezeki sejak sang surya menampakan dirinya di pagi hari hingga terbenam bersama petang.

Sekilas, raut wajahnya menunjukkan usia yang tampak masih di kepala 5. Mungkin ini karena senyuman yang tak pernah lepas saat menawarkan jualannya kepada Mahasiswa2 di kantin.
Maklum, jajanan dikampus yang ia jual tidak boleh ada yang tinggal . Jadi, mau tidak mau ia harus berjuang untuk menjual dagangannya hingga habis, walau senja sudah menyapa dan matahari bersembunyi di balik belahan bumi lainnya. 

Tak terasa hampir 18 tahun sudah perempuan kelahiran Kota Medan ini berjualan di kantin kampus sebagai salah satu penopang pilar keuangannya. Namun demikian, ia tetap setia melakukan pekerjaan yang ia geluti selama ini, meski perihnya sengatan matahari dan banjir yang kerap menghalangi.
“Hidup adalah untuk memberi, bukan sekadar menerima atau bahkan meminta-minta.”

Agaknya semboyan ini bisa jadi salah satu inspirasi yang dapat kita ambil dari seorang perempuan separuh baya ini yang  tinggal jalan Setia Budi Pasar 1 kota Medan.

Dalam seminggu, ia bekerja 5 hari lamanya. Dan di hari Sabtu dan Minggu,waktu untuk keluarga dan kegiatan sosial  lainnya disekitar tempat dia tinggal.

Walaupun penghasilannya tak seberapa, ia secara sukarela memberikan sebagian dari hasil kerjanya guna menyumbangkan makanan ke kantin sebuah rumah ibadah. Di mana nantinya, hasil penjualan kantin tersebut akan digunakan untuk usaha pelayanan sosial.

Sembari mendekapkan kedua tangannya di dada, ia menggambarkan betapa besarnya rasa syukur yang muncul tiap kali ia menyedekahkan sedikit hartanya kepada orang yang membutuhkan:
“Senang dan bersyukur rasanya bisa turut andil dalam memberikan pelayanan dari hasil kerja keras untuk keperluan sosial.“

Di tengah kondisi finansialnya yang pas-pasan, wanita satu ini berkeinginan kuat agar hidupnya berguna bagi orang lain melalui hasil kerja kerasnya menjual jajanan pasar.

Dengan mengenakan pakaian yang begitu sederhana, namun ia merasa sangat tercukupi. Seluruh kemewahan yang tidak bisa ia dapat pun tak ia jadikan beban pikirannya. Baginya, kemewahan di hidup ini adalah ketika ia bisa terus berbagi.

Langkah kaki yang cepat dan mata yang masih cukup awas menjadi sebuah kekuatan yang Tuhan titipkan bagi ibu dari 4 orang anak ini untuk terus berjuang dan bekerja keras. Ia bersyukur karena salah satu anaknya, yakni anaknya yang sulung sudah tidak perlu bergantung padanya.

Rasa syukur nampak dari raut wajahnya ketika melayani para pembeli yang berlalu lalang di depan pintu poliklinik saat itu. Tak heran jika ibu paruh baya satu ini akan bertambah usia ini bisa dikatakan awet muda karena wajahnya nampak berseri.

Rela berbagi untuk kebaikan orang lain, hidup sederhana, murah senyum, serta bersyukur atas berkat yang Sang Pencipta limpahkan, nilai-nilai ini nampaknya patut kita teladani dari wanita satu ini karena kemurahannya dalam berbagi kebahagiaan dengan orang lain.

Pelajaran berharga apa yang dapat Anda petik dari kisah sang separuh baya di atas?

Temukan inspirasi hidup dari setiap orang di sekeliling Anda, tidak hanya dari orang-orang yang berkelas atas, bahkan nilai hidup dapat kita petik dari orang-orang yang nampaknya dipandang sebelah mata dan tak berdaya di mata manusia pada umumnya.

Apakah semangat berbagi wanita paruh baya ini menginspirasi Anda?

Mari bagikan kisah-kisah inspiratif dari Finansialku kepada sahabat Anda sebagai pengingat untuk sesekali melihat ke bawah agar menjadi pribadi yang lebih bersyukur.

Sebelum awak media ini meninggalkan perempuan paruh baya yang masih cantik.

Koresponden: Muhammad


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.