News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Keberhasilan Lelaki Pidie  di Perantauan

Keberhasilan Lelaki Pidie  di Perantauan


ACEH |  Samidan (40) Lelaki ganteng bak artis ibu kota yang  berasal dari Desa Gle Gapui Kecamatan Indra Jaya Kabupaten Pidie. 

Tahun 1992 Samidan meninggalkan kampung halaman,sanak saudara pergi merantau utk merubah nasib. 

Tepatnya di kota Panton Labu Samidan mengadu nasib, bekerja disebuah warung kopi sebagai cleaning service,bisa di katakan karena   Samidan sebagai pendatang baru. 

Dari hari ke hari,bulan ke bulan hingga tahun ke tahun Samidan tetap Istiqamah di warung kopi tempat pertama kali dia berlabuh, ajakkan dan rayuan dari teman2 utk bekerja di tempat lain cukup banyak dengan bermacam janji manis, Samidan tetap pada pendiriannya,dalam prinsip hidup Samidan,dia bukan ingin mencari uang banyak tapi pengalaman yang sangat berarti.

Alhamdulillah, sudah Dua puluh enam tahun  Samidan mengadu nasib di kota ujung Timur Kabupaten Aceh Utara,

Berkat kegigihan dan kejujurannya Samidan bisa dikatakan sudah sukses,dari cleaning service hingga menjadi penjual martabak telur dan durian,dari menjual di emperan kaki lima hingga menyewa toko dan dapat memperkerjakan 5 orang karyawan.

Warga kota Panton Labu dan sekitarnya tidak asing lagi dengan martabak telur dan martabak durian buatan Samidan di warung kopi Bombay,bisa dikatakan martabak durian  Samidan sudah termasuk kuliner paling tenar dari kota ujung Timur Kabupaten Aceh Utara.

Setiap hari martabak durian Samidan bisa terjual hampir 300 buah, belum lagi pesanan dari luar kota,apalagi pasca panen padi.

Keberhasilan seorang suami sudah pasti ada dorongan dari seorang istri dan do'a dari kedua orang tua. 

Meskipun Samidan sudah berpuluh tahun tinggal di kota PantonLabu,Samidan tetap mempersuntingkan gadis dikampung halamannya,sebut saja namanya Nyak Mah, ini memang sudah sebuah tradisi bagi warga pidie yang pergi merantau.

Dari perkawinannya dengan Nyak Mah sudah dikarunia   3 orang anak,2 cewek 1 cowok.
Dalam mengarungi bahtera kehidupan, keluarga Samidan adem2 ayem bak pepatah bilang air yg tenang sangat menghanyutkan.

Dari hasil kerja keras suami Nyak Mah ini, sudah dapat membangun sebuah rumah megah bak sebuah istana dikampung halamanya.

Saat awak media ini tiba di warung kopi Bombay untuk menikmati martabak durian,terlihat Suami Nyak Mah ini sangat sibuk melayani pembeli,sangking sibuknya tapi masih sempat untuk di wawancarai terkait keberhasilannya.

Dalam wawancara singkatnya suami Nyak Mah selalu ingat pesan orang tuanya yaitu kejujuran,pungkasnya.

Koresponden: Muhammad

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.