Hiburan Masyarakat Pesisir Rantau Rasau, Bola Gelinding Banyak Dinikmati
RANTAU RASAU | Sangat minimnya hiburan yang ada dipelosok pesisir laut Rantau Rasau, salah satu daerah di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Setiap hari, masyarakat Rantau Rasau hanya bisa melihat pemandangan air asin yang sudah berpadu dengan air sungai yang berwarna.
Desa Rantau Rasau ini juga di kelilingi oleh hutan, perkebunan dan sungai sehingga daerah itu memiliki satu akses daerah termasuk paling ujung.
Hiburan di daerah sini seperti biasa dari turun temurun hanya digandrungi organ tunggal jika ada keramaian, dan permaian tradisi seperti domino dan lainya.
Jika ada hiburan yang cukup unik di desa ini, maka berbondong - bondonglah masyarakat mendatanginya.
Desa Rantau Rasau dengan berbagai macam etnik, desa ini disebut desa bermacam suku keturunan.
Seperti wargan keturunan Tionghua, Jawa, Bugis, Banjar, Minang, Batak dan lain sebagainya, ada di desa ini.
Desa Rantau Rasau terletak di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, daerah ini condong berdekatan ke wilayah Kepri khususnya kabupaten Lingga.
Antara Lingga dan Tanjung Jabung Timur pernah memiliki cerita pahit yang sangat historis yaitu saling mengklaim pulau yang namanya pulau Berhala.
Namun akhinya pulau Berhala tersebut dimiliki Kepri setelah sidang panjang di Mahkamah Konstitusi (MK) akhirnya pulau Berhala sah secara hukum tertinggi milik Kepri selamanya.
Dari hubungan kedua kabupaten Lingga dan Tanjab Timur hingga kini tetap harmonis dan pemerintahnya saling meningkatkan ekonomi masyarakat di bidang perdagangan.
Beginilah sedikit cerita Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Mari kita kembali ke permaian bola gelinding yang mana hiburan ini sangat diminati oleh warga di daerah tersebut.
Pagelaran hiburan ini bukanlah milik warga disini, melainkan pemilik pagelaran hiburan adalah orang jauh yang mencari penghasilan di daerah orang.
Inilah yang namanya hiburan malam atau pasar malam yang sering masuk ke pelosok desa. Berbagai macam hiburan disajikan.
Berbagai permainan, seperti uji ketangkasan serta aneka makanan dan minuman juga aksesori lainnya ada di pasar malam.
Dari sekian permainan dan uji ketangkasan tersebut yang paling di minati dan disukai pengunjung adalah permainan bola gelinding.
Dari pantauan The Jambi Times, pasar malam SK 16 Desa Rantau Rasau yang sebelum permainan di buka pada pukul 20 00 Wib.
Pengunjung telah antri menunggu giliran bagaimana cara bermainnya, syaratnya pemain wajib membeli kartu, satu buah kartu dipatok seharga Rp1000.
Kartu diletakan ke nomor yang disukai yang telah dipersiapkan lalu salah satu pemain mengelinding bola dimeja yang di rancang sedemikian rupa lengkap dengan rintangan dan telah diberi nomor pula di bawahnya.
Jika bolanya jatuh ke nomor yang dipilih maka pemain akan mendapatkan satu bungkus rokok begitu seterusnya diulang - ulang.
Peminat permainan bola gelinding ini bukan hanya dari Kecamatan Rantau Rasau saja dari Kecamatan Nipah Panjangpun ada.
Firman warga Nipah Panjang menyebutkan," Saya berminat dan suka permainan ini karena hadiahnya menjanjikan, dengan Rp10.000, kita akan mendapatkan satu bungkus rokok dan rokok tersebut dapat diuangkan kembali," sebutnya.
Beginilah kondisi masyarakat desa yang haus akan hiburan, dan hanya inilah yang mereka bisa rasakan hiburan didepan mata tapi murah meriah yang sifatnya hanya musiman namun sangat menghibur.(sin)