News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Di DPRD Barru, Wartawan Dilarang Meliput Sidang Anggaran

Di DPRD Barru, Wartawan Dilarang Meliput Sidang Anggaran

BARRU | Sudah dua hari wartawan dipersulit pihak DPRD untuk melakukan peliputan. Sejak Rabu dan Kamis hari ini, wartawan yang hendak meliput pembahasan anggaran OPD diminta meninggalkan ruang sidang.

Ironisnya yang meminta wartawan meninggalkan persidangan merupakan unsur pimpinan yang memimpin sidang.

Pada Rabu, sidang dipimpin Abd Rahman. Namun saat sidang tengah berlangsung, Wakil ketua DPRD Barru ini meminta kepada wartawan untuk meninggalkan ruang sidang.

Begitu pula sidang yang berlangsung Kamis (29/11), ketika sidang dipimpin Wakil Ketua DPRD Andi Wawo Mannojengi, juga ikut meminta jurnalis keluar dari ruang sidang.

Padahal saat itu sedang dilakukan pembahasan anggaran sejumlah OPD,  didang ini berlangsung alot.

Upaya dewan menghambat tugas Jurnalistik kembali berlanjut Kamis sore ketika Abdul Rahman kembali menjadi pimpinan sidang yang menghadirkan Dinas PUPR.

Rahman kembali meminta maaf kepada wartawan untuk meninggalkan ruang karena sidang ini disepakati oleh dewan bahwa pembahasan ini bersifat tertutup.

“Sekali lagi minta maaf, kepada jurnalis diminta meninggalkan ruang rapat Dewan. Permintaan kami ini bukan bermaksud mengusir. Sidang ini disepakati oleh anggota dewan kalau harus berlangsung tertutup,” ucap Rahman disela-sela alotnya pembahasan anggaran OPD.

Saat sidang berlangsung antara dewan dengan Dinas PUPR yang menghadirkan Kadis Pekerjaan Umum, Herman Jaya, sempat beberapa terjadi silang pendapat antara anggota DPRD dari Partai Gerindra, Andi Arkam dengan Herman Jaya soal anggaran perbaikan jalan dan pengelolaan gedung olahraga.

Salah seorang wartawan online dari media Macca News, Irfan menyesalkan tindakan pimpinan sidang DPRD yang mengusir dirinya keluar dari ruang sidang. Cara-cara begini menunjukkan sikap tidak transparan dari para wakil rakyat.

“Tugas jurnalis itu mau menyebarluaskan informasi dari apa yang dilakukan dan dikerjakan para wakilnya di Parlemen. Tetapi kalau begini caranya, bagaimana masyarakat mengetahui apa yang dibangun, berapa besar anggarannya dan seperti apa pengawasan yang dilakukan legislatif,” ketus Irfan.

Langkah pengusiran Wartawan selama dua hari persidangan di DPRD Barru, lanjut Irfan, merupakan upaya untuk menghalangi tugas dan kerja wartawan.

Persidangan di DPRD yang mengagendakan pembahasan program dan anggaran OPD berlangsung alot. Beberapa kali anggota dewan melakukan interupsi.

Arifai Muin dari PDIP , menanggapi soal kemiskinan dikaitkan dengan pembatalan stadion. Sidang sempat memanas dan berlangsung alot. 

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.