News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Ratna Sarumpaet Bohong, PSI Sebut Kubu Prabowo Koalisi Hoax

Ratna Sarumpaet Bohong, PSI Sebut Kubu Prabowo Koalisi Hoax

JAKARTA | PSI menyindir kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno soal kebohongan Ratna Sarumpaet. Partai pimpinan Grace Natalie itu menyebut mereka sebagai koalisi hoax.
"Klarifikasi Ratna Sarumpaet hari ini menunjukkan bagaimana koalisi ini tidak kompeten untuk memimpin bangsa.

Seorang pemimpin tidak seharusnya asal menelan informasi," ujar Ketua DPP PSI Tsamara Amany Alatas dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/10/2018).

Ia juga menyinggung Prabowo yang menggelar konferensi pers soal tuduhan penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet tanpa memverifikasi terlebih dahulu.

Tsamara lalu mempertanyakan kompetensi kepemimpinan Prabowo.
"Sebagai pemimpin, Pak Prabowo harusnya menyelidiki terlebih dahulu sebelum melakukan konprensi pers yang membuat gaduh republik dengan tuduhan yang sangat serius: penganiayaan," ucapnya.

"Pak Prabowo dan koalisinya terbukti hanya mengandalkan emosi, dan bukan pertimbangan rasional.
Karakter seperti ini tak seharusnya dimiliki oleh seorang pemimpin. 

Bagaimana mungkin kita percaya sosok seperti ini bisa menjadi Presiden Republik Indonesia?" imbuh Tsamara.

Wakil Direktur Pemilih Muda Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin itu menilai Prabowo dan Koalisi Indonesia Adil dan Makmur tak memiliki sence of crisis.
Hal tersebut, kata Tsamara, mengingat saat ini Indonesia tengah berduka karena gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.

"Bayangkan ketika saudara-saudara kita di Palu dan Donggala sedang ditimpa musibah, Pak Prabowo dengan berita yang simpang siur tanpa melakukan cek dan ricek lebih lanjut langsung mengambil kesimpulan terjadi penganiayaan.

Konprensi pers Prabowo membuat isu ini menjadi perhatian khusus rakyat. Akibatnya hoax tersebar ke seluruh penjuru negeri," tuturnya.

Tsamara lalu menyebut Koalisi Prabowo-Sandiaga sebagai koalisi hoax karena tak mencoba memverifikasi kebenaran penganiayaan Ratna Sarumpaet. Ia menilai isu soal Ratna dijadikan alat politik demi mencapai kemenangan.

"Lebih dari itu semua, apa yang dilakukan Pak Prabowo dan koalisi hoax dengan begitu saja mempercayai Ratna Sarumpaet menunjukkan bahwa kecilnya komitmen koalisi ini terhadap Pemilu yang edukatif. Ini menjadi contoh bahwa segala cara bisa dilakukan untuk meraih kekuasaan. Sungguh miris," sebut Tsamara.

Sebelumnya, Prabowo menggelar konferensi pers mengaku siap mendatangi Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk meminta keadilan bagi Ratna yang mengaku dianiaya. Sandiaga juga sempat menyatakan Ratna diancam.

Belakangan, polisi berhasil membuktikan tuduhan penganiayaan itu tidak terbukti.
Kemudian Ratna juga mengaku dia berbohong soal kondisinya. Mukanya lebam-lebam bukan akibat penganiayaan, melainkan akibat operasi sedot lemak.

"Tanggal 21 saya mendatangi RS khusus bedah, menemui dr Sidiq ahli bedah plastik. Kedatangan saya karena kami sepakat beliau akan menyedot lemak di pipi. Apa yang saya katakan ini akan menyanggah terjadinya penganiayaan," ungkap Ratna.(**)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.