News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Wartawan dihadang,Ada Apa disamsat Bogor?

Wartawan dihadang,Ada Apa disamsat Bogor?

THE JAMBI TIMES - BOGOR - Kekerasan terhadap wartawan kembali terjadi. Kali ini menimpa seorang wartawan Newsmetro, insiden ini terjadi di kantor Samsat (Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap) Kabupaten Bogor)Jum'at sore pada 31 Agustus 2018 sekitar pukul 16.00 WIB.

Dari keterangan yang di himpun oleh media ini, saat itu beberapa wartawan yang tergabung dalam organisasi Ikatan Penulis dan Jurnalistik Indonesia (IPJI) Kota Depok melakukan penelusuran kasus di samsat kota Bogor.

Usai melakukan penelusuran kasus atau investigasi,satu diantara wartawan tersebut, yang bernama Valdi Falentino selaku Redaktur Surat Kabar News Metro dan newsmetro.co  mengambil gambar diluar samsat kota Bogor.

Di duga  ada  masalah di samsat tersebut, maka petugas samsat berinisial DD keluar dari ruangan dan sembari marah marah dan berusaha merampas kamera wartawan.

Sikap arogan ini, memancing emosi puluhan calo yang kemudian satu diantaranya merampas kamera milik Faldy dan menghapus semua hasil jepretanya.Meghapus, lalu kamera tersebut dibanting hingga rusak.

Bukan hanya sampai disitu saja, merasa tidak puas, puluhan calo ini secara serentak mengeroyok Faldy. 

Akibat pengeroyokan itu, Faldy mengalami patah tulang pada bagian hidung.
Akhirnya korban melapor masalah ini ke Polres Bogor .

Korban Faldy yang ditemui di Polres Kabupaten Bogor usai di B.A.P (Berita Acara Pemeriksaan ) memaparkan semua kejadian dirinya.

"Selain calo, ada oknum polisi yang petugas di Samsat Bogor yang ikut memukulinya," katanya.
“Betul ada petugas samsat yang mukul muka saya sampai tiga kali, saya tahu polisinya.” terang Faldi kepada wartawan.

Kasus tersebut kini sedang ditangani oleh Polres Kabupaten Bogor. 

Sedangkan oknum polisi yang diduga ikut memukul, akan dilaporkan ke Propam Polda Jawa Barat.
Dari pesan singkatnya melalui WhatsApp miliknya, Kapolres kota Bogor,AKBP.Andi M.Diki menjelaskan.

"Dari hasil penyelidikan, intinya adalah kasus pemukulan oknum wartawan  kepada oknum wartawan kemudian diikuti pemukulan warga terhadap oknum wartawan tersebut. 

Bahwa sudara FV salah satu oknum wartawan surat kabar NM, pada sore hari kemarin 31 Agustus 2018 melakukan peliputan di samsat, akan tetapi pada saat melakukan peliputan FV ditegur oleh petugas samsat karena mengganggu ketertiban diruang pelayanan dan kantor pelayanan  juga sudah mau tutup".

Karena tidak terima ditegur oleh petugas samsat, kemudian oknum tersebut marah marah dan dikeluarkan oleh petugas samsat dari ruang pelayanan, saat itu kebetulan ada wartawan media BRTS inisial BB berada disamsat,sedang melakukan perpanjang pajak kendaraan , kemudian menegur saudara FV agar etis  untuk jaga nama baik wartawan , karena tidak terima oleh saudara FV kemudian memukul saudara BB . 

Melihat saudara BB dipukul, warga sekitar kemudian bereaksi dan memukul saudara FV , oleh petugas samsat kemudian dilerai.

"Saudara BB,wartawan media BRTS kemudian melaporkan saudara F oknum wartawan tersebut ke Polres".

"Sadara FV juga melaporkan apa yang dialaminya oleh warga". 

"Terhadap kedua kasus tersebut sudah dilakukan terbuka yang hasilnya masih belum keluar, dan telah dilakukan pemeriksaan terhadap saksi saksi.

Dari pihak Polres dan juga sudah berkordinasi dengan pihak PWI Kabupaten Bogor untuk memanggil para pihak dalam waktu dekat termasuk agar dilakukan juga investigasi.(kpndotcom/tjt)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.