News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Enggan Serahkan Tanah,Semuel dikibuli Kades

Enggan Serahkan Tanah,Semuel dikibuli Kades

THE JAMBI TIMES - ROTE NDAO, --  Semuel Mbate warga Desa Sedeoen Rt. 004/Rw 002 Kecamatan Rote Barat,Kabupaten Rote Ndao,Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)merasa tertipu oleh tiga orang masyarakat Desa Sedeoen pada tahun 2015 yang lalu , pasalnya tanah hak miliknya yang berada di Dusun Mbore Desa Sedeoen diambil secara membabibuta menggunakan cara-cara yang tidak beradap.

Demikian disampaikan kepada wartawan media ini melalui telpon genggam pada Kami (09/08/2018) pukul 9:00 wita.

Demikian Semuel Mbate ," Menjelaskan pada tahun 2015 yang lalu tanah miliknya yang berada di Dusun Mbore Desa Sedeoen di klaim oleh saudara Stefen Paulus Ndao, bahwa tanah tersebut milik Stefen Paulus Ndao,kemudian Semuel Mbate merasa sebagai pemilik tanah yang sah segera mencegah hal tersebut  pada malam harinya Stefen Paulus Ndao dan Imanuel Adu datang ke rumahnya untuk membujuknya agar bersama-sama pergi ke Badan pertanahan Nasional (BPN)Rote Ndao untuk tanah miliknya tersebut disertifikat agar bisa dijual ke bule (warga negara asing)namun malang nasibnya ketika kesepakatan tersebut telah disepakati,secara diam-diam tanpa sepengetahuan dirinya sebagai pemilik tanahnya tersebut telah di jual.

Tiga orang yang diduga dengan sengaja telah membuat surat palsu untuk menjadikan tanah miliknya sebagai tanah mereka untuk dijual pada tahun 2015 tersebut,yakni Stefen Paulus Ndao yang mengaku sebagai pemilik tanah,Imanuel Adu sebagai yang membantu,dan Marthinus Kay sebagai penghubung dengan pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN)Kabupaten Rote Ndao,ketiga orang ini bersama-sama dengan pihak BPN Kabupaten Rote Ndao turun ke lokasi dan melakukan pengukuran agar tanah tersebut bisa disertifikasi dan bisa laku terjual.

"Pengukuran yang pertama saya langsung cegat  lalu tidak jadi ukur namun setelah saya dibujuk dan terjadi kesepakatan pembagian hasil penjualan tanah tersebut,secara diam-diam mereka bersama pegawai pertanahan datang ukur secara diam-diam tanpa sepegetahuan saya"ujarnya.

Lanjut dikatakan Sem Mbate,tanah miliknya tersebut suda dijual ke Mr.Mario(warga negara asing)dengan nilai  Rp700 juta dan menurut yang Ia tahu yaitu sebagaian hasil penjualan diberikan ke Ansel Kunu pegawai Badan Pertanahan Kabupaten Rote Ndao dan juga untuk Simon Balu yang pada tahun 2015 tersebut menjabat Kepala Desa Sedeoen,sementara sisanya menjadi milik ke tiga orang pelaku atau otak intelektual dalam persoalan tersebut yakni Stefen Paulus Ndao,Imanuel Adu dan Marthinus Kay ( Kades) yang adalah Kepala Desa Sedeoen saat ini.

"Saya punya tanah sudah mereka jual ke Mr.Mario dengan harga tujuh ratus juta,dan mereka suda bagi-bagi uangnya sedangkan saya tidak dikasi"ungkap Sem Mbate dengan nada Kesal.
Diceriterakan Semuel Mbate tanah yang suda dijual ke Mr.Mario tersebut adalah tanah milik leluhurnya dari Kakeknya yang bernama Adu Feo.

Adu Feo memiliki 3 orang anak yang masing-masing bernama Nuli Adu,Mbate Adu,Sede Adu dan sampai datang kepada ayahnya Abraham Mbate dan sampai kepada dirinya Ia yang membayar pajak-pajak tanah tersebut , " maka persoalan ini dirinya telah mngadukan persoalan ini kepada pihak kepolisian namun sampai saat ini belum ada kejelasan dari pihak kepolisian.

Marthinus Kay yang diduga adalah salah satu aktor dalam persoalan ini dan juga adalah kepala Desa Sedeoen saat ini,ketika dikonfirmasi wartawan media ini melalui pertelepon genggamnya Kamis (09/08/2018) pukul 09:19 wita terkait persoalan tersebut , dirinya mengatakan dirinya tidak pernah merasa menjual tanah milik Semuel Mbate.

"Yang bersangkutan Semuel Mbate bisa membuktikan apa bahwa saya menjual tanahnya,saya tidak pernah menjual Semuel punya tanah.

Kalau merasa demikian silahkan melaporkan kepada pihak yang berwajib agar jelas duduk persoalannya" dan di tanya batas-batas tanah yang sudah di jual oleh kepala Desa Sedeoen Martinus Kay , minta kepada wartawan media dengan kata memohon ," kaka tolong jangan wawancara saya ,karena saat ini saya lagi oprasi istri saya di rumah sakit di kupang . " kata kades Martinus Kay dengan memohon.( Dance henukh )

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.