News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Pengamat Nilai Kemampuan Prabowo hanya King Maker Saja

Pengamat Nilai Kemampuan Prabowo hanya King Maker Saja

THE JAMBI TIMES - JAKARTA - Sampai kini Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang kian gencar melobi tokoh-tokoh politik jelang pendaftaran calon di Pilpres 2019, hal ini mengisyaratkan bahwa Prabowo hanya akan menjadi king maker, bukan calon presiden. Jika ia menjadi capres, untuk menentukan cawapres, tentu tak perlu melakukan safari politik tersebut.

“Silaturahmi politik ini bisa jadi menunjukkan bahwa Prabowo akan menjadi king maker. Karena kalau sudah niat ingin nyapres, seharusnya Prabowo tidak perlu lagi bertemu dengan kubu ini itu. Langsung saja fight, biar para pendukungnya tidak menganggap Prabowo sedang galau,” kata peneliti politik Indonesia Public Institute (IPI) Jerry Massie di Jakarta, Sabtu (20/7/2018).

Menurut Jerry, sikap Prabowo ini berbeda dengan capres petahana Joko Widodo yang konsisten menjalin pertemuan dengan hanya partai pendukungnya saja. 

“Hal tersebut berbeda dengan koalisi  Nasdem, PPP, Golkar, PDIP dan Hanura yang sudah paten dan tinggal mengumumkan siapa pendamping Jokowi. Karena Jokowi sudah mengantongi lima nama cawapresnya,” jelas Jerry.

Tercatat ada empat tokoh yang ditemui oleh Prabowo dalam tiga hari.  Pertemuan pertama adalah dengan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj di kantornya, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Senin (16/7). Kemudian pada Selasa (17/7), Prabowo bertemu dengan dua tokoh sekaligus. Tokoh tersebut adalah Ketua DPP PDIP nonaktif Puan Maharani dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
Dari tiga pertemuan itu,  Prabowo menyatakan hal yang sama, bahwa pertemuan tersebut hanya bentuk silaturahmi yang masih berkaitaan dengan suasana Idul Fitri.

Sementara, pertemuan terakhir adalah menjenguk Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang terbaring sakit di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto pada Rabu (18/7) malam.
Lanjut kata Jerry, meski menolak menyatakan pertemuan itu terkait pilpres, namun publik tidak bisa dibohongi bahwa Prabowo berupaya menjalin dukungan agar langkahnya menuju kursi RI 1 mendapat dukungan banyak partai.

“Publik sudah pintar dan melek politik. Masak di tahun politik ini masih bicara silaturahmi. Itu hanya bumbu saja. Intinya bagaimana mencari win-win solution yang bisa ditawarkan oleh Prabowo maupun pihak yang dikunjunginya,” tegas  Jerry.

Untuk kunjungan ke SBY dan Zulkifli Hasan, kata Jerry, tentunya Prabowo mencoba mencari dukungan untuk menampung aspirasi elit PAN dan Demokrat yang sejak awal memiliki kadernya yang siap dijadikan sebagai Cawapres.

“Sama sebelumnya, kunjungan ke PKS, kunjungan Prabowo ke ketum PAN dan Ketum Demokrat. Itu tidak lebih hanya untuk terus membicarakan perkembangan politik terkini. Apakah ingin menggandeng kader PKS, yakni Ahmad Heryawan, AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) Demokrat dan Zulkifli dari PAN,” jelas Jerry Massie.
Tetapi karena terlalu banyak manuver, menurut Jerry Massie , justru menjadi tidak optimal.
“Bisa jadi karena terlalu banyak permintaan dari ketiga parpol ini, akan terjadi kebuntuan politik,” terangnya.

Kegelisahan Prabowo dalam menentukan calon wakilnya menurut Jerry Massie, juga terlihat saat mengunjungi Ketum PBNU Said Aqil Siradj dan politisi PDIP Puan Maharani yang notabene ada di barisan pendukung pemerintahan Jokowi.

Atas dasar alasan tersebut, jebolan doctor American Global University ini mengimbau agar Prabowo segera saja mengumumkan calon wakil presidennya agar kekuatan partai koalisi segera terbangun.
“Perlu politik on time bukan in time. Tepat guna, tepat waktu dan sasaran. Jika konsisten bukan tidak mungkin Prabowo menang. Partai internal dan koalisi solid. Baik orang-orang, method (metode) jalan dengan baik, bukan jalan di tempat, money (atau dana pilpres), market share atau tahu pangsa pasar politik serta branding politik jelas maka Prabowo bisa leading,” jelasnya.

Namun dari tiga calon wakil presiden yang mungkin saat ini sedang terbangun, Jerry menduga Prabowo akan memilih wakilnya di antara Demokrat atau PKS.

“Kalau Prabowo - Zulkifli agak berat. Pasalnya periode lalu Prabowo -Hatta atau Gerindra – PAN. Jadi tinggal Gerindra - Demokrat atau Gerindra – PKS,” tambahnya.(**)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.