Mak Darmo,Janda 2 Anak Butuh Uluran Dermawan
THE JAMBI
TIMES - BATANG HARI Sungguh
miris melihat nasib yang diderita oleh Darmo Tapsiah (62) tahun, warga Rt 04
Desa Pematang V Suku Kecamatan Muara Tembesi, yang hidup di bawah garis
kemiskinan ini. Mak Darmo, janda dua anak ini, hidup di sebuah rumah
papan dua kamar bantuan bedah rumah dari pemerintah berukuran 5 kali 6, namun
di dalamnya, sangat minim dengan perabotan rumah tangga. Tidur cuma beralaskan
tikar, dan kadangkala tidak makan sama sekali.
Ketika
The Jambi Times menyambangi rumah Istri dari Dahlan (alm) ini, Minggu
(19/11/2017), tidak ada perabotan yang ada di dalam rumah Mak Darmo, yang hidup
dengan kedua anaknya, Komar (37) tahun dan Ade Saputra (17) tahun.
Bagian
dapur yang merupakan rumah awal Mak Darmo, hanya berlantaikan tanah. Teronggok
tungku masak, beberapa buah piring kusam, satu periuk untuk menanak nasi, dan
satu buah kuali.
"
Tanah rumah ini, pemberian seorang warga, Herman, seluas satu tumbuk. Kalau tak
ada bantuan tersebut, kami mau tinggal dimana?" ungkap Mak Darmo sambil
menangis.
Diterangkannya,
memang rumah yang merupakan tempat tinggal sekarang, ada sambungan listrik.
Namun setiap bulannya dibayar oleh warga yang sedang membuka usaha kolam ikan
di dekat rumahnya.
"
Biaya listrik perbulan, dibayar warga yang buka usaha kolam" kata Mak
Darmo lirih.
Untuk
makan sehari-hari, anak lelakinya yang sulung, Komar, menangkap ikan di sungai-sungai,
dan setelah dijual, hanya untuk pembeli beras, dan sedikit untuk biaya jajan
anaknya, Ade.
"
Dari hasil penjualan ikan tersebut, saya beli beras dan sisa ikan, dimasak
untuk sambal. Kalau tak dapat ikan, ya tidak makan" tambahnya.
Ketika
ditanyakan, apakah Mak Darmo mendapat bantuan beras miskin (raskin) dari
pemerintah melalui desa, dirinya menjawab, pernah, namun sekarang tidak pernah
lagi.
"
Pernah. Namun sekarang tak ada lagi." bebernya.Dirinya mengungkapkan,
pernah diberi beberapa kartu dari pemerintah, seperti Kartu Indonesia Sehat
(KIS), Kartu Keluarga Sejahtera dan Kartu Perlindungan Sosial. Namun dirinya
tak tahu lagi, apa kegunaan semua kartu tersebut.
"
Dulu sekali, pernah mendapatkan bantuan uang dari pemerintah dari kartu lain,
selain KIS, namun sekarang tidak dapat sama sekali. Kami orang miskin, tidak
tau ingin mengadu kemana tentang nasib kami" terang Mak Darmo
terbata-bata.
Mengenai
anak bungsunya yang sedang sekolah di MAN Muara Tembesi, dirinya sangat
berharap agar pihak sekolah dapat memberikan Bantuan Siswa Miskin (BEM) kepada
anaknya.
"
Pihak MAN, tolonglah bantu anak kami" pintanya.
Ketua
DPAC LSM HAM Muara Tembesi, Ansori, mengharapkan kepada pemkab Batanghari,
dapat memperhatikan masyarakat miskin di Batanghari, khususnya Mak Darmo ini.
"
Saya mengharapkan Pemkab Batanghari dapat sudi memperhatikan nasib Mak Darmo
Tapsiah ini. Dan kepada masyarakat, yang mempunyai hati, diharapkan sudi
membantu Mak Darmo, dengan harapan dapat meringankan beban hidupnya" harap
Ansori lagi.(Fri)