News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Fourtina Dewi Guru Honor Yang Jadi Penyair

Fourtina Dewi Guru Honor Yang Jadi Penyair

THE JAMBI TIMES - BATANG HARI - Rinduku padamu..
Rindu Mengaduk Nasib..
Rindu Bercerita pada pulang yang tak peduli rupa..
Kadang tawa menguasai tangis..
Kadang ilusi menjadi sensasi..
Aku pernah melewati..
Merdu nyanyian musim milik kita..

Itulah bait puisi yang berjudul, " Sang Dewi " yang sekaligus menjadi judul buku Antologi Puisi yang berisikan 100 judul puisi karya Fourtina Dewi (38) tahun, warga Muara Bulian Kabupaten Batanghari, yang diterbitkan oleh Aksara Aurora Media Jakarta dan terdaftar di perpustakaan nasional dengan nomor Internasional Standart Book Number (ISBN) 978-602-6523-65-5, nomor yang sekaligus merupakan kode pengidentifikasi buku bersifat unik.

Buku antologi puisi tersebut hangat dibicarakan masyarakat Kabupaten Batanghari, terutama di kalangan pencinta seni budaya, termasuk para guru.

Hal ini dipicu karena jarang-jarangnya seorang guru, apalagi statusnya hanya seorang honorer mampu menyediakan waktu untuk menulis puisi bahkan mencapai seratus puisi hanya dalam satu bulan.

Sekarang Fourtina Dewi, satu-satu warga Bumi Serentak Bak Regam, Bumi Batanghari, yang namanya mampu disejajarkan dengan penulis puisi lainnya di Indonesia.

Ketika ditemui The Jambi Times di rumahnya di kawasan Perumnas Muara Bulian, istri dari Sasmi Irawan ini, mengatakan bahwa kemampuan menulis puisinya, sudah dilakukannya sejak kecil.

" Sejak saya berumur 5 tahun, kebiasaan menulis puisi sudah ada. Setiap puisi selesai dibuat, saya masukan ke buku diary. Sayang pada 1986 nan lalu, diary puisi tersebut hilang" kata putri keempat pasangan Dahmunir dan Rasyida ini.

Setelah menamatkan sekolah dasarnya di Kota Bandung, Fourtina Dewi yang asli kelahiran Kota Sungai Penuh Kabuoaten Kerinini, menapak pendidikan smp sekaligus nyambi bekerja sebagai penyiar radio swasta sampai sma. Setamat SMA, dirinya kuliah di Akademi Sekretaris dan Manajemen di kota Jambi.

Setamat kuliah, Dewi (panggilan kecilnya) menjadi guru honor di SMK 1 Batanghari pada 2013 dan bertugas sebagai staf tata usaha. Karena prestasinya dinilai baik oleh pihak sekolah, kemudian ibu dari Ahmad Kahfi Salik, Kafo Sabil Mahna dan Muhammad Syaifu Al-Anaam ini, diangkat menjadi kepala pustaka pada 2016.

Melihat kemampuan Dewi yang paham dengan sastra dan mampu menulis puisi, oleh kepala sekolah SMK 1, Zesra, Dewi mendapat dorongan untuk kembali menulis puisi. Giat penulisan puisi dipacunya dalam waktu 1 bulan sebanyak 100 puisi. Kemudian Dewi mendaftarkan seluruh puisinya ke penerbit Aksara Aurora Media Jakarta.

Tak disangka, keseluruhan puisi Dewi tersebut diterima dan langsung diterbitkan dengan ISBN serta menjadi buku perpustakaan nasional.

" Saya akan terus berkarya menulis puisi. Mudah-mudahan, puisi-puisi karya saya dapat disukai masyarakat, serta dapat meramaikan khasanah satra Indonesia" tutur Fourtina Dewi.

Terpisah, Kepsek SMK 1 Batanghari, Zesra, mengaku bangga akan prestasi yang telah ditorehkan salah satu stafnya.

" Kami bangga. Ini prestasi bagi jajaran SMK, masyarakat Kabupaten Batanghari serta masyarakat Jambi secara umum" ungkap Zesra.

Sebagai apresiasi atas prestasi ini, pihak pemerintah , dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, akan melaksanakan lounching seratus buku antologi puisi Sang Dewi, sekaligus memberikan penghargaan kepada Fourtina Dewi.

" Sebagai apresiasi pemerintah, awal 2018 nanti, pihak Dinas Pendidikan provinsi Jambi akan menggelar lounching buku Sang Dewi di SMK 1 Batanghari ini" pungkas Zesra. (Fri)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.