Tingkatkan Nilai,Pemrov Jalin Dengan Peneliti Karet
THE JAMBI TIMES - JAMBI - Gubernur Jambi, H.Zumi Zola
Zulkifli, S.TP,MA terus berupaya untuk meningkatkan nilai tambah karet
yang ditujukan untuk meningkatkan harga karet, baik melalui perbaikan
tata niaga maupun dengan upaya hilirisasi produk berbahan karet.
Salah satu langkah dalam meningkatkan nilai tambah produk berbahan karet
yang diharapkan meningkatkan harga karet adalah dengan melakukan
kerjasama dengan pusat penelitian karet, yakni dengan Penandatanganan
Kesepakatan Bersama Pemerintah Provinsi Jambi dengan Pusat Penelitian
Karet Bogor tentang Pengembangan Industri Hilir Karet di Provinsi Jambi.
Acara penandatanganan kerjasama tersebut juga dirangkaikan dengan
Pembukaan Seminar Nasional Pengembangan Industri Hilir Karet dan
Pengukuhan Pengurus dan Anggota Dewan Riset Daerah (DRD) Provinsi Jambi
Periode 2017-2021, di hotel Odua Weston, Kamis (13/4).
Zola
menyatakan bahwa salah satu upaya yang paling realistis menaikkan harga
karet adalah dengan meningkatkan nilai tambah karet melalui pengembangan
industri hilir karet di dalam negeri.
Zola
menjelaskan, Provinsi Jambi memiliki areal perkebunan karet terluas
setelah Provinsi Sumatera Selatan, berdasarkan hasil sensus pertanian
tahun 2013 di Provinsi Jambi terdapat lebih dari 211 ribu rumah tangga
petani karet, berarti sekitar 27% rumah tangga penduduk Provinsi Jambi
menggantungkan hidupnya pada usaha tani budidaya karet.
“Kondisi
petani karet di Provinsi Jambi akhir-akhir ini cukup memprihatinkan
karena rendahnya harga penjualan karet, penyebab utamanya adalah
kecenderungan merosotnya harga karet di pasaran dunia. Pada saat ini
pada umumnya pemasaran hasil produksi karet dalam bentuk mentah, apalagi
jika didapat bahan olahan karet (bokar) yang tidak bersih. Untuk itu,
pengembangan untuk menaikkan harga karet adalah melalui pengembangan
industri hilir karet di dalam negeri,” kata gubernur.
Zola
emenyampaikan bahwa Pmerintah Provinsi Jambi telah berupaya melakukan
hilirisasi karet melalui introduksi berbagai teknologi tepat guna di
tingkat petani. ”Pemerintah Provinsi Jambi telah membuat desa
percontohan yaitu desa Muhajirin yang telah membuat sarung tangan, karet
gelang, peralatan pendukung kendaraan bermotor. Selain itu juga program
penguatan kelembagaan petani karet agar mampu memperpendek rantai
pemasaran dari petani ke pabrik pengolahan,”ujarnya,
Zola
menyatakan, upaya yang dilakukan ini memerlukan dukungan berbagai
pemangku kepentingan sehingga industri hilir karet dapat dikembangkan
dalam skala yang lebih besar di daerah ini. ”Untuk itu dibutuhkan
sinergi antara Pemerintah Daerah, terutama daerah penghasil karet,
Pemerintah Pusat, lembaga penelitian swasta dan petani karet dalam
mendorong terbangunnya industri hilir berbasis karet dalam negeri secara
terintegrasi dan berdaya saing. Salah satu bentuk sinergi yang saya
harapkan dapat dibangun kedepan adalah pemanfaatan lembaga penelitian
dalam mengembangkan inovasi teknologi untuk menciptakan aneka produk
berbahan utama karet,” katanya.
Gubernur mengungkapkan, pemangku
kepentingan dapat memberikan kemudahan dalam membangun industri berbahan
dasar karet dan juga ditunjang dengan penyediaan sarana dan prasarana
lainnya seperti infrastruktur jalan dan pasokan energi ke sentra-sentra
industri berbahan dasar karet. “Salah satu wujud dari sinergi tersebut
telah kita saksikan pada hari ini berupa penandatanganan kesepakatan
bersama antara Pemerintah Provinsi Jambi dengan Pusat Penelitian Karet
Bogor. Mudah-mudahan melalui kerjasama ini diperoleh berbagai inovasi
teknologi yang dapat dikembangkan guna memperluas cakupan hilirisasi
produk berbahan dasar karet,” katanya.