Sekda:Pendampingan Sangat Menetukan Keberhasilan UPSUS PAJALE
THE JAMBI TIMES - JAMBI - Penjabat Sekretaris Daerah (Pj.Sekda)
Provinsi Jambi, Drs. H. Erwan Malik, MM mengemukakan sekaligus
menekankan bahwa pendampingan sangat menentukan keberhasilan Upaya
Khusus Padi, Jagung, dan Kedelai (Upsus Pajale). Hal itu disampaikan
oleh Sekda dalam Pembukaan Rapat Koordinasi Gabungan Kerjasama
Pengembangan Padi, Jagung, dan Kedelai Dinas TPHP Provinsi Jambi dan TNI
AD Tahun 2017, bertempat di Aston Jambi Hotel dan Conference Center
(Selasa, 11/04/2017).
Sekda menjelaskan, pendampingan/pengawalan
program Upsus Pajale (Upaya Khusus Padi, Jagung dan Kedelai) merupakan
faktor penting dan sangat menentukan dalam pencapaian target produksi,
yaitu dengan pengerahan sumberdaya yang tersedia di Kementerian
Pertanian, selain itu pendampingan/pengawalan juga didukung dari TNI
Angkatan Darat dengan ditandatanganinya MoU antara Menteri Pertanian RI
dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) bahwa seluruh Babinsa akan
membantu petani agar program Swasembada pangan dapat terwujud pada tahun
2017.
“Dukungan dari jajaran TNI ini telah diwujudkan sejak
persiapan penanaman sampai pengawalan benih dan pupuk. Hal ini merupakan
langkah penting dalam membantu pemerintah daerah untuk tetap berkiprah
dalam meningkatkan pembangunan sektor pertanian dan dapat dijadikan
sebagai motivasi guna mencarikan upaya-upaya terobosan, yang bisa
mendongkrak peningkatan produktivitas dan produksi, sehingga harapan dan
sasaran yang ingin dicapai dapat kita raih dalam mendukung ketahanan
dan kedaulatan pangan,” kata Sekda.
“Saya menilai pertemuan yang
dilaksanakan ini merupakan forum yang penting dalam melakukan evaluasi
pelaksanaan program dan kegiatan Upsus Pajale untuk tiga komoditas utama
yaitu padi, jagung dan kedelai (pajale), untuk mensukseskan kedaulatan
pangan dalam tiga tahun ini, yaitu tahun 2015 – 2017,” sambung Sekda.
Dikatakan Sekda, Program Upsus yang dilaksanakan di Provinsi Jambi pada
Musim Tanam (MT) Oktober – Maret 2016/2017 mendapat target luas tanam
seluas 109.587 Ha dengan realisasi tanam per 31 Maret 2017 108.101 Ha
atau 98,64 %, sedangkan target April – September 2017 seluas 80.000 Ha
perlu di koordinasikan agar tercapai hasil yang diinginkan.
“Selanjutnya, untuk melaksanakan percepatan target April – September
2017 tersebut, Saya berpesan agar saudara-saudara sesegera mungkin
melaksanakan percepatan kegiatan sehingga target 80.000 Ha dapat
direalisasikan. Sekali lagi saya nyatakan bahwa kita harus melakukan
hal-hal yang luar biasa berupa terobosan-terobosan baru untuk mencapai
target-target yang telah kita tetapkan dengan bekerja keras dan bekerja
cerdas,” ujar Sekda.
Sekda juga menyampaikan bahwa Pembangunan
Tanaman Pangan dan Hortikultura memiliki orientasi untuk meningkatkan
produktivitas dan produksi, nilai tambah dan daya saing sehingga mampu
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani maupun masyarakat
sekitarnya. “Oleh sebab itu pelaksanaan pembangunan ini perlu kita
dukung dan merupakan tanggung jawab kita bersama,” tutur Sekda.
Sekda menambahkan, mengingat komoditas hortikultura merupakan sumber
vitamin dan memegang peranan yang tidak kalah penting dibandingkan
produk pangan, karena merupakan penyedia buah-buahan, sayur-sayuran dan
obat-obatan (biofarmaka) serta tanaman hias (florikultura). Dari tahun
ke tahun kebutuhan pokok tanaman pangan dan hortikultura menunjukkan
kecenderungan yang semakin meningkat, sejalan dengan peningkatan laju
pertumbuhan penduduk serta perbaikan kondisi perekonomian masyarakat.
“Untuk itu, diperlukan dukungan dan koordinasi dari berbagai pihak,
untuk dapat meningkatkan pembangunan pertanian tanaman pangan dan
hortikultura, agar dapat memenuhi ketersediaan pangan dalam jumlah yang
cukup dan mutu yang layak, serta aman konsumsi. Saya mengajak Pemerintah
Kabupaten/Kota untuk meningkatkan koordinasi dalam pembangunan sesuai
dengan aturan yang berlaku,” terang Sekda.
“Oleh karena itu,
melalui pertemuan ini saya berharap kita dapat mensinkronkan dan
memantapkan perencanaan program dan kegiatan pembangunan di Provinsi
Jambi kedepan, sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan komitmen
bersama untuk mewujudkan Ketahanan Pangan di Provinsi Jambi,” pungkas
Sekda.
Mewakili Danrem 042 Gapu Jambi, Kasrem 042 Gapu Jambi,
Letkol Inf. Yudi Ruskandar menekankan agar rakor tersebut tidak hanya
bersifat seremonial saja.
Yudi Ruskandar menambahkan, ditingkat
desa, para penyuluh pertanian bersama Babinsa merupakan ujung tombak
dalam kegiatan ini, khususnya dalam program padi, jagung dan kedelai.
“Penyuluh pertanian dan Babinsa merupakan mitra dilapangan yang harus
melaksanakan berdampingan dengan berperan aktif sebagai komunikator,
fasilitator, advisor, motivator, edukator, organisator dan dinamisator
dalam rangka peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai serta
melaksanakan upaya penerapan pola tanam dan pemupukan yang tepat serta
benih yang unggul dengan sistim irigasi dan pengairan yang harus lebih
baik,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Irigasi Pertanian Ditjen
PSP Kementerian Pertanian RI, Ir. Tunggul Imam Panudju berharap agar,
seluruh cetak sawah baru bisa betul-betul bisa dimanfaatkan oleh
masyarakat khususnya di Provinsi Jambi dengan dasar tehnik SID (Survei,
Investigasi dan Desain). “Artinya, begitu pelaksanaan cetak sawah tidak
sesuai dengan SID-nya, berarti wassalam. Jadi SID untuk cetak sawah ini
hukumnya adalah wajib,” tegas Tunggul.
Direktur Perlindungan
Tanaman Pangan dan Hortikultura Kementerian Pertanian RI, Plt. Kepala
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Provinsi Jambi, Kepala
BMKG Provinsi Jambi, Kepala BPS Provinsi Jambi, Kepala Bapeltan
Provinsi Jambi, Kepala BPTP Provinsi Jambi, para Kepala Bidang dan UPTD
Lingkup DTPHP Provinsi Jambi, para Komandan Kodim se Provinsi Jambi,
para Kepala Dinas Tanaman Pangan kabupaten/kota se-Provinsi Jambi, para
peserta dan para undangan lainnya turut hadir dalam acara tersbut.
(HMSADV)