Wagub:Masjed Adalah Unsur Penting Bagi Islam
THE JAMBI TIMES - JAMBI - Wakil Gubernur Jambi l, Dr. Drs. H.
Fachrori Umar, M.Hum menyampaikan bahwa mesjid merupakan salah satu
unsur penting dalam struktur masyarakat Islam, selain digunakan sebagai
tempat beribadah, mesjid digunakan untuk tempat orang menikah dan
musyawarah. Hal ini disampaikan Wagub pada Sosialisasi Manajemen
Pengelolaan Mesjid dan Penataan Akustik (sound system) Mesjid bertempat
di Mesjid Agung Al-Falah Kota Jambi, Selasa (21/02) pagi.
Wagub
memberikan apresiasi dan terima kasih telah melaksanakan kegiatan ini
dan berharap kegiatan tersebut bisa berkelanjutan untuk meningkatkan
kualitas tenaga teknis bagi pengurus mesjid di Provinsi Jambi ini.
Wagub berharap dengan kegiatan sosialisasi manajemen pengelolaan mesjid dan penataan akustik, pengurus mesjid dapat bekerja seoptimal mungkin demi kemaslahatan umat. Untuk mengoptimalkan fungsi mesjid, kata Wagub, tentunya manajemen pengelolaan mesjid harus berjalan baik dan sarana prasarana perlengkapan mesjid ditata dengan baik.
Wagub berpesan untuk memakmurkan mesjid, khususnya masyarakat Provinsi Jambi setidaknya minimal satu kali seumur hidup untuk masuk dan sholat di Mesjid Agung Al-Falah ini.
Wagub juga menghimbau agar seluruh mesjid di Provinsi Jambi ini ditinjau dan dilihat oleh Pengurus Wilayah Dewan Mesjid Provinsi Jambi.
Sebelumnya, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi, Drs. H. M. Thahir, M.HI menyampaikan bahwa mesjid merupakan spirit umat Islam.
M. Thahir menjelaskan, ada 3 unsur penting sesuai fungsi mesjid yaitu: manajemen mesjid yang berorientasi pada administrasi keuangan mesjid, memakmurkan mesjid merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan seperti pengajian Kitab Kuning dan penilaian mesjid berupa pendidikan, sarana dan prasarana, kebersihan, keindahan dan perpustakaan.
Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua Pimpinan Pusat Dewan Mesjid yang diwakili oleh Departemen Dakwah, Perwakilan Bank Indonesia, Narasumber kegiatan dari Jakarta beserta para undangan lainnya.
Ketua Pengurus Wilayah Dewan Mesjid Indonesia Provinsi Jambi, Ir. H. Haviz Husaini, MM mengatakan bahwa kegiatan ini adalah program yang sudah lama direncanakan bekerjasama dengan PT. TOA Jakarta dan Bank Indonesia.
"Kerjasama ini meningkatkan program kesejahteraan sosial bagi pengurus mesjid. Kegiatan ini telah dimulai sejak tahun 2013 dan ini merupakan angkatan 11. Materi dari kegiatan berupa dasar akustik, perakitan amplifier mini dan operasional mobil untuk dewan mesjid yang bertujuan agar sound system mesjid dapat sesuai dengan tema sosialisasi ini "memakmurkan dan dimakmurkan mesjid" ujar Haviz Husaini.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jambi, Drs. H. M. Thahir, M.Hi menyampaikan bahwa mesjid merupakan spirit umat islam. Ada 3 unsur penting sesuai fungsi mesjid yaitu: manajemen mesjid yang berorientasi pada administrasi keuangan mesjid, memakmurkan mesjid merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan seperti pengajian kitab kuning dan penilaian mesjid berupa pendidikan, sarana dan prasarana, kebersihan, keindahan dan perpustakaan.
Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua Pimpinan Pusat Dewan Mesjid yang diwakili oleh Departemen Dakwah, Perwakilan Bank Indonesia, Narasumber kegiatan dari Jakarta beserta para undangan lainnya.
Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua Pimpinan Pusat Dewan Mesjid yang diwakili oleh Departemen Dakwah, Perwakilan Bank Indonesia, narasumber kegiatan dari Jakarta, serta para undangan lainnya. (Richi).
Wagub berharap dengan kegiatan sosialisasi manajemen pengelolaan mesjid dan penataan akustik, pengurus mesjid dapat bekerja seoptimal mungkin demi kemaslahatan umat. Untuk mengoptimalkan fungsi mesjid, kata Wagub, tentunya manajemen pengelolaan mesjid harus berjalan baik dan sarana prasarana perlengkapan mesjid ditata dengan baik.
Wagub berpesan untuk memakmurkan mesjid, khususnya masyarakat Provinsi Jambi setidaknya minimal satu kali seumur hidup untuk masuk dan sholat di Mesjid Agung Al-Falah ini.
Wagub juga menghimbau agar seluruh mesjid di Provinsi Jambi ini ditinjau dan dilihat oleh Pengurus Wilayah Dewan Mesjid Provinsi Jambi.
Sebelumnya, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi, Drs. H. M. Thahir, M.HI menyampaikan bahwa mesjid merupakan spirit umat Islam.
M. Thahir menjelaskan, ada 3 unsur penting sesuai fungsi mesjid yaitu: manajemen mesjid yang berorientasi pada administrasi keuangan mesjid, memakmurkan mesjid merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan seperti pengajian Kitab Kuning dan penilaian mesjid berupa pendidikan, sarana dan prasarana, kebersihan, keindahan dan perpustakaan.
Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua Pimpinan Pusat Dewan Mesjid yang diwakili oleh Departemen Dakwah, Perwakilan Bank Indonesia, Narasumber kegiatan dari Jakarta beserta para undangan lainnya.
Ketua Pengurus Wilayah Dewan Mesjid Indonesia Provinsi Jambi, Ir. H. Haviz Husaini, MM mengatakan bahwa kegiatan ini adalah program yang sudah lama direncanakan bekerjasama dengan PT. TOA Jakarta dan Bank Indonesia.
"Kerjasama ini meningkatkan program kesejahteraan sosial bagi pengurus mesjid. Kegiatan ini telah dimulai sejak tahun 2013 dan ini merupakan angkatan 11. Materi dari kegiatan berupa dasar akustik, perakitan amplifier mini dan operasional mobil untuk dewan mesjid yang bertujuan agar sound system mesjid dapat sesuai dengan tema sosialisasi ini "memakmurkan dan dimakmurkan mesjid" ujar Haviz Husaini.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jambi, Drs. H. M. Thahir, M.Hi menyampaikan bahwa mesjid merupakan spirit umat islam. Ada 3 unsur penting sesuai fungsi mesjid yaitu: manajemen mesjid yang berorientasi pada administrasi keuangan mesjid, memakmurkan mesjid merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan seperti pengajian kitab kuning dan penilaian mesjid berupa pendidikan, sarana dan prasarana, kebersihan, keindahan dan perpustakaan.
Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua Pimpinan Pusat Dewan Mesjid yang diwakili oleh Departemen Dakwah, Perwakilan Bank Indonesia, Narasumber kegiatan dari Jakarta beserta para undangan lainnya.
Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua Pimpinan Pusat Dewan Mesjid yang diwakili oleh Departemen Dakwah, Perwakilan Bank Indonesia, narasumber kegiatan dari Jakarta, serta para undangan lainnya. (Richi).
