Lampu PLN Mati Terus,Masyarakat Demo
The Jambi
Times – Kerinci - Karena sering lampu milik PLN rutin
mati,puluhan aktivis dari gerakan peduli rakyat (gempur) berunjuk rasa
di depan kantor PLN Rayon di jalan
Martadinata Sungai Penuh kabupaten Kerinci.
Mereka
menuntut pihak PLN jangan seenaknya
mematikan lampu di saat anak anak sedang belajar malam hari.
Untuk
mengulang pelajaran di rumah,terpaksa menggunakan penerangan lampu teplok
, sebelum berunjuk rasa di depan kantor
PLN rayon Sungai Penuh para demonstran dari organisasi kemahasiswaan ini berorasi di tugu Adipura Sungai Penuh.
Dengan
membawa beberapa poster,mereka menuntut pihak PLN terbuka soal jadwal pemadaman
listrik.
Pasalnya jadwal pemadaman di beberapa desa
terutama di daerah yang jauh dari kota Sungai Penuh lebih lama,bisa mencapai 5
hingga 6 jam sedangkan beberapa desa
lainnya seperti feeder Semurup terutama
feeder kota Sungai Penuh, pemadaman tidak berlangsung lama.
Demonstran
juga meminta manager PLN mundur dari
jabatan, jika tidak dapat menyelesaikan permasalahan listrik di kota Sungai
Penuh dan kabupaten Kerinci
Usai beorasi, mahasiswa longmarch ke kantor PLN rayon kota
Sungai Penuh di jalan Martadinata,kehadiran mereka langsung di sambut oleh
manager PLN rayon Sungai Penuh.
Menanggapi tuntutan dan pertanyaan mahasiswa,manager PLN rayon Sungai Penuh Sudarmadi mengatakan,”Karena sudah di makan usia,kapasitas beberapa mesin pembangkit jauh mengalami penurunan, satu mesin yang seharusnya bisa mengangkat beban 3 megawatt listrik sekarang hanya mampu mengangkat beban sebesar 1 megawatt sehingga terjadi kesenjangan antara daya terpasang dan daya mampu,’jelasnya.(al)
Menanggapi tuntutan dan pertanyaan mahasiswa,manager PLN rayon Sungai Penuh Sudarmadi mengatakan,”Karena sudah di makan usia,kapasitas beberapa mesin pembangkit jauh mengalami penurunan, satu mesin yang seharusnya bisa mengangkat beban 3 megawatt listrik sekarang hanya mampu mengangkat beban sebesar 1 megawatt sehingga terjadi kesenjangan antara daya terpasang dan daya mampu,’jelasnya.(al)