News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Kisah Pria Amerika Keliling Dunia Dalam 'Tas Punggung'

Kisah Pria Amerika Keliling Dunia Dalam 'Tas Punggung'

 
(Ilustrasi backpacking. (Thinkstock/Ingram Publishing)
Jakarta - Tiga tahun yang lalu, seorang dokter memberitahu Kevan Chandler bahwa ia akan bergantung pada mesin oksigen selama enam bulan karena disfungsi otot yang ia derita. Sang dokter ternyata salah.

Saat ini, Chandler bukan hanya bernafas secara bebas, tapi pria 29 tahun tersebut akan melakukan kegiatan yang dilakukan banyak anak muda seusianya: backpacking keliling Eropa.


Tapi bukan backpacking seperti anak muda pada umumnya dengan membawa ransel gunung, justru Chandler-lah yang menjadi 'ransel'.

Chandler yang memiliki bobot hanya 29 kilogram dan beraktivitas dengan kursi roda itu akan berdiam di sebuah kursi modifikasi yang menempel di punggung temannya. Kemudian mereka akan bepergian ke Perancis, Inggris, dan Irlandia.

Ide jenius desain ransel tersebut datang dari ide dadakan Chandler untuk bergabung dengan temannya yang berada di daerah yang tidak dapat diakses kursi roda, daerah Greensboro, Carolina Utara.

"Kami mengotak-atik ransel tersebut secara bersama-sama selama sejam. Ini seperti ransel naik gunung dengan kerangka metal. Kami kemudian menidurkannya di lantai, dan mereka menaruh saya di atasnya, menggunakan tempat tidur gantung," kata Chandler seperti dilansir dari CNN.

Ide itu berhasil, dan ransel tersebut memunculkan optimisme bagi calon pelancong dengan kondisi seperti Chandler.

"Bila kami dapat melakukan ini, apa lagi yang bisa kami lakukan? jawabannya keliling dunia," kata Chandler.

Mimpi

Chandler dan temannya membuka laman GoFundMe yang akan membantu biaya perjalanan mereka ke Eropa. Mereka berencana akan mulai perjalanan pada 19 Juni nanti.

Bayangan rangkaian perjalanan yang akan mereka lakukan sebagian besar terinspirasi dari tapak tilas leluhur dan mengenang pahlawan bagi Chandler.

Pertama, Samois-sur-Seine di Perancis, rumah bagi Django Reinhardt, gitaris penemu gaya jazz baru untuk mengakomodir kondisi tangan yang disabilitas karena terbakar.

"Saya menemukan tentang Reinhardt saat SMA dan saat itu kondisi tangan saya juga semakin melemah. Ia sukses meskipun ia cacat," kata Chandler.

Kondisi Chandler termasuk penyakit degeneratif yang menyerang otot tulang sebagai pengendali gerakan, dan ini tidak dapat disembuhkan. Namun seperti Reinhardt, Chandler tak bergeming.

"Filosofi saya adalah terus bergerak, jangan berhenti," katanya.

Ketabahan dan semangat yang ada dalam diri Chandler banyak datang dari Connie, kakaknya yang juga lahir dengan konsisi disfungsi otot.

"Dokter berkata kepada orang tua saya, 'Bila Anda memiliki anak lain, mereka akan punya, dan kami meyarankan Anda untuk tidak lagi mempunyai anak'. Ayah saya memegang tangan Ibu saya dan berkata kepada dokter, 'Bila Anda akan memberi tahu saya hal yang paling buruk yang akan terjadi bahwa kami akan memiliki anak seperti Connie, kami siap menghadapinya."

Tetap Bergerak

Setelah menjelajah Inggris, ia dan temannya berencana akan mendaki sebuah bukit batu. Di atas pulau berbatu Skellig Michael di lepas pantai Irlandia, terdapat sebuah biara yang awet berdiri dari abad keenam. Tempat ini memanggil nurani Chandler untuk berkunjung ke sana.

Namun mendaki ke puncak bukit berbatu adalah sebuah tantangan, bahkan bagi seseorang dengan badan sehat. Sebanyak 600 anak tangga akan menghadang Chandler serta teman-temannya saat akan mendaki ke biara tersebut.

Tapi mereka justru merasa tertantang dengan kondisi tersebut dan terinspirasi dari nafsu ambisiusnya sendiri.

"Saya baru saja memperpanjang keanggotaan gym saya, tapi kami dapat membuat ini menjadi menyenangkan. Keterbatasannya hanyalah lapis luar dari karakter Chandler, itu bukan karakter aslinya," kata Tom Troyer, teman dan sekaligus bagian rombongan Chandler.

Setiap langkah dari perjalanan mereka akan direkam, dan Chandler berharap kisahnya dapat menginspirasi orang lain. Ia berharap anggapan bahwa disabilitas menghalangi mereka menaklukkan dunia dapat ditepis.

"Seperti yang saya katakan, semua hanya butuh untuk tetap bergerak." katanya.(CNN/les/cnni)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.