Agus Lecehkan Profesi Wartawan
The Jambi Times - Merangin – Kabag Organisasi singung fasilitas media center yang disiapkan pemerintah merangin untuk para awak media.
Baca Juga:Kabag Organisasi Komersilkan Pengadaan Pangkat
Pasalnya, dia (Agus-red) mengatakan bahwa aktivitas para awak media sebelah diruang computer berdekatan Asisten dua Merangin. Bukti nyata diberikan.
Padahal, semua itu sudah didasari dengan aturan yang mana tertuang dalam UUD, tahun 1999 no 40 tentang Pres, bahwa Pemkab seharusnya menyiapkan fasilitas atas kontrak kerja tersebut.
Hal ini terbukti, ketika kabag organisasi menghadiri rapat kerja di ruang A3 bersama Bagian-bagian di Setda Kabupaten Merangin.
“Pelayan media itu untuk apo.! Terus apo guno pelyanan tu. Setda tidak melakukan pelayanan secara langsung, yang melayani itu SKPD,” ungkap Agus dengan nada sedikit angkuh.
Padahal fasilitas yang di berikan tersebut atas inisitif bupati merangin untuk mempermudah awak media memplublikasi kegiatan pemerintah.
Terkait hal tersebut riko salah satu awak media mengaku sangat menyayangkan perkataan yang di lontarkan kabag organisasi tersebut.
Menurut Riko perkataan yang di lontarkan tersebut menurutnya terkesan angkuh dan terkesan mengkerdilkan media. Apalagi fasilitas yang di berikan tersebut menurutnya adalah salah satu langkah untuk mempermudah publikasi kegiatan pemerintah Kabupaten Merangin.
“Mungkin dengan pangkat S3 di gelarnya di banggakan, sampai lupa dengan aturan yang berlaku. Kalau dak tau aturan mundur bee, percuma sekolah tinggi, tapi dak tau aturan,” kesal riko.
Bukan awk media saja, disinggung kabag organisasi. Protokoler pemkab merangin, juga menjadi omongannya dengan kata – kasarnya.
“Apo gawe protokol ni, kerjanya Cuma ngekor bupati,” cetusnya saat diterangkan Riko.
Sementara Kasubag Mustar Hadi saat dikonfirmasi dengan adanya pernyataan kabag organisasi. Dia belum mengetahui hal tersebut.
“Belum tahu, nanti kito tanyo lansung dengan bersangkutan,” singkat Mus saat di konfimasi.
Terpisah, agus kabag organisasi saat di konfirmasi terkait bahasa yang di lontarkan tersebut seolah mengelak dengan bahasa yang di lontarkanya sewaktu rapat tersebut.
“Maksutnya bukan itu, mohon maaf saya lagi nyetir mau pergi ni,”singkat agus saat di konfirmasi awak media.(Lik)
Baca Juga:Kabag Organisasi Komersilkan Pengadaan Pangkat
Pasalnya, dia (Agus-red) mengatakan bahwa aktivitas para awak media sebelah diruang computer berdekatan Asisten dua Merangin. Bukti nyata diberikan.
Padahal, semua itu sudah didasari dengan aturan yang mana tertuang dalam UUD, tahun 1999 no 40 tentang Pres, bahwa Pemkab seharusnya menyiapkan fasilitas atas kontrak kerja tersebut.
Hal ini terbukti, ketika kabag organisasi menghadiri rapat kerja di ruang A3 bersama Bagian-bagian di Setda Kabupaten Merangin.
“Pelayan media itu untuk apo.! Terus apo guno pelyanan tu. Setda tidak melakukan pelayanan secara langsung, yang melayani itu SKPD,” ungkap Agus dengan nada sedikit angkuh.
Padahal fasilitas yang di berikan tersebut atas inisitif bupati merangin untuk mempermudah awak media memplublikasi kegiatan pemerintah.
Terkait hal tersebut riko salah satu awak media mengaku sangat menyayangkan perkataan yang di lontarkan kabag organisasi tersebut.
Menurut Riko perkataan yang di lontarkan tersebut menurutnya terkesan angkuh dan terkesan mengkerdilkan media. Apalagi fasilitas yang di berikan tersebut menurutnya adalah salah satu langkah untuk mempermudah publikasi kegiatan pemerintah Kabupaten Merangin.
“Mungkin dengan pangkat S3 di gelarnya di banggakan, sampai lupa dengan aturan yang berlaku. Kalau dak tau aturan mundur bee, percuma sekolah tinggi, tapi dak tau aturan,” kesal riko.
Bukan awk media saja, disinggung kabag organisasi. Protokoler pemkab merangin, juga menjadi omongannya dengan kata – kasarnya.
“Apo gawe protokol ni, kerjanya Cuma ngekor bupati,” cetusnya saat diterangkan Riko.
Sementara Kasubag Mustar Hadi saat dikonfirmasi dengan adanya pernyataan kabag organisasi. Dia belum mengetahui hal tersebut.
“Belum tahu, nanti kito tanyo lansung dengan bersangkutan,” singkat Mus saat di konfimasi.
Terpisah, agus kabag organisasi saat di konfirmasi terkait bahasa yang di lontarkan tersebut seolah mengelak dengan bahasa yang di lontarkanya sewaktu rapat tersebut.
“Maksutnya bukan itu, mohon maaf saya lagi nyetir mau pergi ni,”singkat agus saat di konfirmasi awak media.(Lik)
