News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Pemkab Merangin Peringati Hari Sumpah Pemuda

Pemkab Merangin Peringati Hari Sumpah Pemuda


The Jambi Times - Merangin  -Pemerintah Kabupaten Merangin kemarin (28/10), memperingati hari Sumpah Pemuda ke-87. Acara yang dikemas dalam bentuk upacara bendera itu, berlangsung khidmat di halaman depan Kantor Bupati Merangin.

Upacara yang diselimuti kabut asap itu diikuti ribuan peserta,mulai dari regu Pramuka, para pelajar, Menwa, para pegawai negeri di jajaran Pemkab Merangin, Satpol PP, Brimob dan Tentara Nasional Indonesia.

Tanpak hadir pada upacara yang dimulai sekitar pukul 08.00 Wib tersebut, Wabup H A Khafid Moein, Sekda Merangin H Sibawaihi, Forkopimda dan para pimpinan satuan kerja perangkat daerah Pemkab Merangin. Tampil sebagai inspektur upacara Bupati Merangin H Al Haris.
Pada kesempatan itu, bupati membacakan sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. ‘’Peringat Sumpah Pemuda kali ini bertema ‘Revolusi mental untuk kebangkitan pemuda menuju aksi satu untuk bumi’,’’ujar Bupati.

Tema tersebut lanjut bupati, didasari atas keprihatinan yang mendalam terhadap dua hal, pertama fenomena baru tentang berubahnya pola realisi kemasyarakatan akibat arus moderenisasi dan kemajuan teknologi informasi.

Pesatnya perkembangan teknologi informasi ibarat pisau bermata dua. Satu sisi memberikan jaminan kecepatan informasi, sehingga memungkinkan para pemuda untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan dan skil.

Disisi lainnya membawa dampak negatif, karena informasi-informasi yang bersifat destruktif mulai dari pornografi, narkoba, pergaulan bebas sehingga radikalisme dan terorisme juga masuk dengan mudahnya.

‘’Dampak dari kemajuan teknologi ini lahir generasi baru yang memiliki pola pikir serba cepat, serba instan, lintas batas, cenderung individualistik dan progmatik,’’terang Bupati yang tampil  gagah mengenakan stelan safari biru tua.

Lebih lanjut dikatakan bupati, akhir-akhir ini selalu mencuat kasus-kasus kekerasan dan pembunuhan yang melibatkan anak-anak muda. Setelah ditelusuri kasus-kasus tersebut bermula dari interaksi di sosial media.

Media sosial telah menjelma menjadi tempat favorit berkumpulnya anak-anak muda lintas negara, lintas budaya, lintas agama. Interaksi mereka di sosial media berjalan real time 24 jam.

Tidak mudah bagi orang tua, guru, lembaga pendidikan, termasuk negara untuk dapat mengontrolnya. ‘’Tolong para orang tua terus awasi anak-anak kita, sehingga tidak terjerumus oleh derasnya perubahan teknologi informasi,’’pinta Bupati. (Lik)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.