Dampak kemarau, Produksi Karet Menurun
The Jambi Times - Sarolangun - Bukan hanya harga yang menjadi pembahasan kalangan
petani karet kabupaten sarolangun, ternyata musim kemarau saat ini petani karet
jutga mengalami kesulitan untuk mendapatkan hasil dari sebelumna.
Winarno warga tanjung rambai kecamatan sarkam kepada the jambi times,
mengatakan atas kondisi karet saat ini yang mengalami penurunan harga serta
tingkat produksi hasil yang enurun secara drastis.
“Getah dikit dari pohon untuk pendapatan seminggu biasanya
300.000,00 untuk satu seminggunya, saat ini saya hanya mendapatkan penghasilan
selama seminggu sebanyak 200.000,00,”unjar winarno saat diwawancarai harian
ini.
Lanjut, Bukan hanya masalah harga saja yang dikeluhkan winarno
ternyata, turunnya penghasilan karet di musim kemarau juga menjadi dampak besar
saat ini.
“ Biasanya 8 kg pehari, dan lima hari kita mengumpulnya dengan
jumlah 40 kg berbeda dengan sebelumnya, dan saat ini sangat jauh tingkat
penghasilan kita selaku petani karet,”katanya kembali.
Dijelaskannya, mestipun dia sebagai petani karet ternya winarno
saat ini tengah menduduki perguruan tinggi di STAI MA’ARIP kabupaten
sarolangun.
“Bayar uang kuliah sulit saat ini, cari makan upayah, cari beras
susah, ya mengharap bantuan pemerintah dalam pendidikan sampai saat ini saya
tidak pernah tersentuh,”pungkasnya.
Selaku
petani tentu harapan untuk mendapatkan batuan beasiswa menjadi harapan
baginya, ternya ia tidak pernah tersentuh selama di perguruan tinggi.
"Bagaimana mau dapat beasiswa, pengumuman persyaratan saja kita jarang dengar,"pungkasnya(Alamsyah)