DAK APBN Dijadikan Silva
The Jambi Times - Bangko – Badan Anggaran (Banggar) Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Merangin, kembali mempertanyakan adanya
alokasi DAK senilai Rp 50 Miliar. Pasalnya DAK tersebut masuk dalam
pendapatan di APBD –Perubahan tahun 2015 yang bersumber dari APBN.
Pembahasan ini dilaksanakn Banggar beberapa waktu lalu, dan juga dilakukan pembahasan terhadap SK Evaluasi Gubernur Jambi terhadap APBD Perubahan tahun 2015.
Diungkapkan Wakil Ketua DPRD Merangin, Isnedi,
yang menjadi pertanyaan kegiatan Rp 50 Miliar itu terdapat dalam 16
paket kegiatan. Saat ini 16 paket itu sudah dilelang dan sudah tahu
pengumumannya.
Padahal, dalam Kepres nomor 54 tahun 2010 bahwa kegiatan
itu bisa dilelang apabila DPA nya disahkan DPRD dan Pemerintah.
Selanjutnya, apabila anggaran itu disahkan di APBD di Perdakan pada
APBD-P. maka lelang tersebut bisa dilaksanakan dengan memandai
‘bintang’. Selanjutnya diumumkan kepada peserta lelang.
“Anggaran ini baru bisa digunakan apabila sudah dijadikan DPA. Pertanyaan kita sampai saat ini DPRD belum mengesahkan DPA PU sebesar Rp 50 Milair itu. Sementara anggaran itu sudah dilaksanakan dan pemenangnya sudah ada. Tapi kontraknya kita belum tahu,” sebut Isnedi.
Lebih lanjut, DPRD berpikir apakah dalam waktu tiga bulan efektif di tahun 2015 ini dengan setiap kegiatan yang mencapai anggaran Rp 9 atau Rp 5 Miliar bisa tepat waktu. “Logikanya dana Rp 2,6 Miliar saja butuh waktu 6 bulan pekerjaan. Apalagi dana Rp 9 Miliar, dikerjakan dalam waktu 2,5 bulan efektif,” katanya.
Untuk itu, Banggar DPRD Merangin merasa pesimis Dinas Pekerjaan Umum bisa melaksanakan kegaitan itu tepat waktu. Meski demikian, saat ini DPRD Merangin berencana bersama rapat TAPD alokasi anggaran Rp 50 Miliar akan jadi Silva di tahun 2016. Hal ini sebutnya, telepas dari siapa pemenang, sudah diumumkan atau belum.
“Kita tidak mau tahu, kita tidak mau ambil resiko. Kalaupun proyek itu dipaksakan Rp 50 M dengan waktu 2,5 bulan walau dipaksakan mengunakan jin untuk pelaksanaannya pasti hasilnya tidak akan memuaskan,” ungkapnya.
Alokasi DAK Rp 50 Miliar ini sebut Isnedi menjadi salah satu dari sekian banyak pembahasan yang paling inti dibicarakan di Banggar. “Itu salah satu paling inti yang kita bahas di Banggar,” sebutnya. (lik)