Berman Saragih Terancam dilapor
The Jambi Times - Bangko - Kepala rumah sakit Berman Siragih terancam bakal dilaporkan ketua organisasi wartawan Nasional
Merangin Sarolangun, Yuneldi Yunis Koto. Pasalnya berman siragih berani
menuding dua wartawan merangin saat peliputan korban di kamar mayat.
Tudingan tersebut, membuat kalangan wartawan mulai resah, tindakan berman tersebut.
Ketua PWI, juga langsung mengambil ahli, dan mengecam keras bahwa sikap pejabat tinggi RSD tersebut, sungguh tidak patut, dan sudah mencoreng nama baik kuli tinta sedang bertugas.
"Kita sangat menyayangkan sikap Direktur RSD Klonel Abundjani tersebut, dia sudah mencoreng nama baik wartawan. Apa dia tidak tau bahwa media bekerja dilindungi Undang-Undang," ungkap orang yang akrab dipanggil Hj Uyun.
Dia mengatakan, jika dalam waktu dekat Berman Seragih tidak minta maaf dan mengklarifikasi persoalan ini dengan pihak wartawan, selaku segenap pengurus organisasi Merangin, akan melaporkan dia ke penegak hukum.
"Bila dalam waktu dekat Berman Seragih tidak minta maaf ke media, lantaran dia menuduh tanpa ada dasar, kita bersatu untuk melaporkan ke pihak penegak hukum karena sudah mencemaran nama baik Wartawan," sambung Uyun.
Uyun juga menuturkan, sebagai pejabat Publik dia tidak berbicara demikian. Seharusnya, dia melontarkan kata-kata yang lebih arif dan bijak. Apalagi ini menuduh tanpa ada dasar. Dia harus bisa membuktikan ke pihak wartawan tersebut, bahwa penghacuran pagar memang benar dilakukan media itu.
"Sebagai pejabat harus mau dikritik, selama kritikan itu benar. Namun pejabatnya juga harus santun, tidak dibenarkan menuding demikian sementara buktinya tidak ada," tegas Hj. Uyun.
Uyun juga menyayangkan, saat ini sangat banyak pejabat Merangin, tidak menghargai profesi wartawan baik di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Padahal wartawan sedang melaksanakan tugas.
"Kita sangat menyayangkan sikap para pejabat di Merangin ini, mereka kurang sikap dengan para media disaat melaksanakan tugas," pungkasnya.
Sementara itu, Direktur RSD Bangko Berman Seragih diminta tanggapan melalui melalui via Hp bernada aktif namun tidak dijawab. Kuat dugaan Berman mengelak terlibat atas sikap kurang terpuji terhadap para media. (lik)
Tudingan tersebut, membuat kalangan wartawan mulai resah, tindakan berman tersebut.
Ketua PWI, juga langsung mengambil ahli, dan mengecam keras bahwa sikap pejabat tinggi RSD tersebut, sungguh tidak patut, dan sudah mencoreng nama baik kuli tinta sedang bertugas.
"Kita sangat menyayangkan sikap Direktur RSD Klonel Abundjani tersebut, dia sudah mencoreng nama baik wartawan. Apa dia tidak tau bahwa media bekerja dilindungi Undang-Undang," ungkap orang yang akrab dipanggil Hj Uyun.
Dia mengatakan, jika dalam waktu dekat Berman Seragih tidak minta maaf dan mengklarifikasi persoalan ini dengan pihak wartawan, selaku segenap pengurus organisasi Merangin, akan melaporkan dia ke penegak hukum.
"Bila dalam waktu dekat Berman Seragih tidak minta maaf ke media, lantaran dia menuduh tanpa ada dasar, kita bersatu untuk melaporkan ke pihak penegak hukum karena sudah mencemaran nama baik Wartawan," sambung Uyun.
Uyun juga menuturkan, sebagai pejabat Publik dia tidak berbicara demikian. Seharusnya, dia melontarkan kata-kata yang lebih arif dan bijak. Apalagi ini menuduh tanpa ada dasar. Dia harus bisa membuktikan ke pihak wartawan tersebut, bahwa penghacuran pagar memang benar dilakukan media itu.
"Sebagai pejabat harus mau dikritik, selama kritikan itu benar. Namun pejabatnya juga harus santun, tidak dibenarkan menuding demikian sementara buktinya tidak ada," tegas Hj. Uyun.
Uyun juga menyayangkan, saat ini sangat banyak pejabat Merangin, tidak menghargai profesi wartawan baik di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Padahal wartawan sedang melaksanakan tugas.
"Kita sangat menyayangkan sikap para pejabat di Merangin ini, mereka kurang sikap dengan para media disaat melaksanakan tugas," pungkasnya.
Sementara itu, Direktur RSD Bangko Berman Seragih diminta tanggapan melalui melalui via Hp bernada aktif namun tidak dijawab. Kuat dugaan Berman mengelak terlibat atas sikap kurang terpuji terhadap para media. (lik)
