Diindikasi Proyek Korupsi Rehab Jembatan
The Jambi Times -Merangin - Team karang taruna desa Jelatang kecamatan
Pamenang kabupaten Merangin, memprotes kinerja proyek siluman rehab jembatan sungai Merangin yang terletak di desa Jelatang kecamatan Pamenang, sumber dana
APBD Propinsi Jambi Anggaran Tahun 2015.
Proyek
tersebut terkesan asal jadi dan di duga kuat ada indikasi korupsi, tutur dari salah
satu dari team karang taruna tersebut, menyampaikan kepada tim investigasi propinsi dari The Jambi Times.
Saat di jumpai di lokasi proyek
tersebut menurut keterangan dari salah satu anggota team karang taruna berinisial
(Km) proyek yang menggunakan dana APBD yang skala besar namun pihak kotraktor
tidak memasang papan merek di proyek rehab jembat tersebut, padahal papan merek
itu adalah salah satu kompunen kerja, untuk keterbukaan Informasi Publik, sesuai
dengan ketentuan UU, No. 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik, ujar
salah satu anggota karang taruna tersebut,ini berarti pihak kontraktor telah
mengangkangi UU tersebut.
Berdasakan informasi dari anggota team karang taruna desa Jelatang, kepad Tim Investigasi
Media Online ini lansung turun kelapangan untuk memantau pekerjaan tersebut,
hasil pantauan di lapangan ternyata proyek tersebut memang tidak memiliki papan
merek, proyek tersebut di duga kuat milik siluman nyiroro Kidul alias mak
Lamfir. Karena tidak di ketahui CV, siapa yang mengerjakannya, berapa nilai kontrak dan volume pekerjaannya.
Proyek rehab
Jambatan tersebut diduga kuat tidak sesuai dengan (RAB) pertahanan jembatan
tersebut di duga sebahagian kayu yag tak berkelas, jembatan yang seharusnya
menggunakan baut untuk menguncikan plat pada lantai jembatan, ternyata hanya
menggunakan paku, otomatis apabila di lewati mobil paku tersebut akan lepas
dari plat dan kayu lantai jembatan tersebut akan berserakan.
Saat di
komfirmasikan oleh media The Jambi Times kepada pihak rekanan, melalui pia handphone. Menurut pihak rekanan pekrrjaannya sesuai dengan (RAB.)
Soal papan
merek memang belum saya pasang unjar pihak rekanan kepada pihak media ini. Padahal pekerjaan tersebut sudah mencapai 80% namun Papan merek juga
belum di pasangkan.
Dan ironisnya ada salah seorang yang mengaku
dirinya sebagai salah seorang wartawan yang berinisial mencoba untuk menghambat wartawan
dari media ini . untuk mempublikasi pekerjaan tersebut, di duga kuat berinisial
R sebagai beking dari pihak kontraktor. terkait dengan pekerjaan tersebut.
Dari pihak team karang taruna desa Jelatang akan melaporkan proyek tersebut ke Kejati Jambi,
agar supaya pihak Kejaksaan Tinggi Jambi untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan atas dugaan korupsi rehab jembatan tersebut, karena menurut dari
salah satu dari anggota Karang taruna (Km) pekerjaan tersebut diduga asal jadi
alias gagal. (Daramawan.)