Masa Pendukung Calon Gubernur di Kabupaten Sarolangun (Part 6)
Opini redaksi
The Jambi Times – Jambi - Di kabupaten Sarolangun sikap yang di ambil
oleh bupati Sarolangun untuk tidak mendukung pasangan calon gubernur Jambi Zumi
Zola melalui jalur partai,sebenarnya sudah tepat,hubungan emosional yang cukup
erat antara Cek Endra dan Hasan Basri Agus(HBA) sudah terjalin cukup lama.HBA
sebagai bupati sedangkan Cek endra sebagai wakilnya dan tidak bermasalah dan
tetap akur dan rukun saat menjabat di kabupaten Sarolangun.
Logikanya Cek Endra berani jual harga diri hanya untuk
kepentingan partai jika Cek Endra merapat ke calon gubernur Zumi Zola,ini
mungkin tidak akan terjadi.Toh hasilnya Cek Endra saat ini menolak
menandatangani kesepatakan dan belum bisa menerima keputusan DPD partrai Golkar
bahwa dua kubu yang secara sah mendukung calon gubernur Jambi Zumi Zola.
Entah apa nasib Cek Endra ke depan yang mengingkari keputusan
DPP dan DPD Golkar bahwa partai yang berlambang pohon beringin ini harus
mengikuti keputusan partai agar merapat
barisan mensukseskan calon gubernur Jambi
Zumi Zola.
Yang jelas Cek Endra masih merapat barisan ke kubu Hasan Basri
Agus (HBA) untuk mensukseskan suara HBA di kabupaten Saroalangun.
Secara alami sudah tentu masyarakat Sarolangun sudah
mengetahui siapa itu Hasan Basri agus (HBA),dua periode menjabat bupati Sarolangun
dan terbukti kerjanya untuk membangun kabupaten Sarolangun ini.
Ketika Hasan Basri Agus (HBA) menjabat gubernur sudah membuktikan bahwa di
pemerintah provinsi di tiap SKPD,bukan sedikit putra dan putri asal kabupaten Sarolangun
yang menduduki jabatan strategis.
Pecah suara di kabupaten Sarolangun dengan adanya partai
mengusung calon gubernur Zumi Zola,di sini tuntutan tim sukses HBA,jika tidak
hati-hati menyampaikan amanah ini maka
bakal berbahaya.
Umpamanya suara HBA dan istrinya di daerah kelahirnya kalah
maka ini aib bagi masyarakat Sarolangun secara keseluruhan,cukup berat tanggung
jawab Cek Endra sebenarnya.
Jika dirinya turun langsung dan menyatakan resmi sebagai tim sukses HBA
maka suaranya bakal mencapai 90%.Umpamanya Cek Endra tidak leluasa untuk bersikap
dan bersuara memenangkan HBA maka lihat saja nanti apa hasilnya.
Moto Dahlan Iskan:”Bekerja,Bekejra dan Bekerja”tentunya
untuk Cek Endra.
Apalagi mantan bupati Sarolangun,M Madel sebagai tim sukses
Zumi Zola di kabupaten Saroalngun.
Kekuatan M.Madel masing terbilang kuat dan militan membuat
suara pro HBA terpecah secara besar-besaran di tiap desa di masing-masing
kecamatan ini.
Di sini kita lihat mantan bupati dan bupati aktif bakal
menjadi central dalam kemenangan dan siapa yang lebih unggul bermanuver dan
bersiasat dalam mencari perhatian masyarakat,mereka di uji sejauh mana
berjuangannya untuk mencari suara terbanyak untuk kedua pasangan calon
gubernur,Hasan Basri Agus(HBA) atau Zumi Zola Zulkifli (ZZZ).
Jika tim sukses HBA tidak serius dan tidak sungguh-sungguh
untuk mati-matian bekerja dan tidak berani saling beradu stretegi maka hasilnya HBA bakal
kalah tipis.
Sebaliknya tim sukses Zumi Zola jika tidak sungguh-sungguh
maka suranya di kabupaten Sorolangun
bakal anjlok.
Di prediksi Hasan Basri Agus (HBA)di kabupaten Sarolangun 70%
dan Zumi Zola 30%,hal ini sama dengan kondisi suara di kabupaten Tanjung Jabung
Timur.Seandaikan tim sukses HBA solid maka suara HBA akan membumi.
Hal yang mendasar bahwa HBA berasal dari Sarolangun dan
telah membuktikan kerjanya sebaik mungkin untuk daerahnya sendiri,begitu juga
dengan Zumi Zola sebagai bupati Tanjung Jabung Timur dengan kekuatan besar akan
meraih suara terbesar.
Hanya saja di Sarolangun tim HBA mendapatkan banyak kendala
yaitu dI tuntut kerseriusan Cek Endra yang belum bisa di buktikan sedangkan ZZZ
di Tanjung Jabung Timur sepertinya tidak ada masalah.
Bahasa kasarnya meskipun tim sukses ZZZ di kabupaten Tanjung
Jabung Timur tidak serius maka suaranya tetap bakal menang sedangkan di
kabupaten Sarolangun HBA justru sebaliknya.(Tim-JT)