Ada Udang di Balik Batu,BPK Lindungi Pejabat Sarolangun
The Jambi Times - Sarolangun - Ada apa dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK ) Perwakilan Propinsi jambi tentang hasil Audit Anggaran Pndapatan Belanja Darah (APBD )tahun 2014 di pemerintahan Daerah Kabupaten Sarolangun.Di Sinyalirada main mata antara petugas BPK dengan Pemerintah Kabupaten
Sarolangun.
Berdasarkan hasil Monitoring dan Pemantauan
Tim investigasi The Jambi Times di lapangan, terlihat,terdengar dan merasakan bahwa masih banyak proyek – proyek ratusan juta hingga milyaran rupiah yang tidak di periksa oleh BPK Perwakilan Jambi tersebut, di duga kuat BPK bermain mata dengan
Kontraktor dan Pengguna Anggaran khususunya di pemerintahan daerah kabupaten Sarolangun.
Pasalnya proyek yang pekerjaannya
di anggap belum selesai namun dengan PPTK dengan kuasa anggaran telah memberikan pencairan Pembayarannya (fee) proyek 100%.Sedangkan Proyek tersbut masih di anggap bermasalah dan cukup serius dan menyalahkan aturan.
Inilah yang harus serius di sikapi olehBadan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Perwkilan Jambi, seperti :
1.Peninggkatan Jalan Napal Lintang Bukit Lintang,
Nilai Dana ± Rp = 700,000,000,00 di Kecamatan Limun. Proyek ini di anggap tidak selesai namun sudah di cairan 100%.
2.Jalan Pangi – Mersip Ulu dngan nilai proyek ± Rp= 500,000,000,00,proyek ini juga tidak selesai namun sudah di cairkan,proyek ini terletak di wilayah Kecamatan Limun.
3. Jalan Simp, Pitco – Sepintu menelan anggaran mencapai kurang lebih ± Rp= 10,000.000,00 dengan pekerjaan
asal jadi.
4.Pembukaan Jalan Lingkungan di Desa Muara Lati kecamatan Bathin VIII,anehnya proyek ini
tidak memiliki Papan merek sama sekali dan di duga telah mnimbulkan penyelewengan uang negara
Bayangkan berapa jumlah uang dari Nilai proyek tersebut ,di prediksi mnencapai kurang lebih 1,3 milyar.
Entah dari perusahaan mana berasal dan pemiliknya siapa ,tim investigasi masih melakukan penelusuran terkait proyk tersebut, di duga kuat proyek ini brmasalah begitu juga dengan sistem administrasi.
Proyel yang fantastik seperti pembangunan Satu Milyar Satu kecamatan (Samisake)Jambi Emas milik gubernur Jambi,Hasan Basri Agus (HBA) juga tidak tersentuh
oleh pemeriksaan BPK sedangkan indikasi kuat tindak pidana korupsi dalam proyek samisake ini cukup kuat ,BPK harus lebih serius dan transfaran soal audit proyek yang bermasalah ini jika di anggpa berani dan bersih.
Menurut salah satu masyarakat yang cukup mengetahui persis persoalan yang terjadi di lapangan
,warga asal kabupaten Sarolangun ini dengan berinisial WR yang tidak mau di sebut nama telah menyampaikan kepada tim investigasi The Jambi Times di lapangan.
"Bahwa BPK Perwakilan
Jambi hendaknya turun ke Sarolangun untuk mengeck proyek yang di anggap brmasalah tersbut,BPK juga di nilai turun ke darah hanya formalitas saja".
"Petugas BPK sepertinya tidak turun
kelapangan untuk pemeriksaan proyek dtail dan Global, padahal
masih banyak pekerjaan yang terbengkalai khususnya di wilayah hukum kabupatn sarolangun dengan proyk yang menggunakan APBD kabupaten Sarolangun".
"Jika di lihat dalam pngrjaan proyk tersbut sudah di anggap mubazir seharusnya dengan mngunakan anggaran daerah ,harapan masyarakat kjepada BKP sharusnya di audit lansung ke lapangan jangan hanya menerima
laporan Pengguna anggaran di ruang kantor saja, sebab menurutnyanya ,SPJ yang di sampaikan oleh
pengguna anggaran tersebut, di duga Fiktif", ungkap WR sa’at di komfimasikan oleh The
Jambi Times (DRMWN)