Zumi Zola :Pembangunan Sesuai Koridor
The Jambi Times - Muara Sabak -Kepemimpinan Bupati Tanjabtim Zumi Zola Zulkifli, dan Wakil Bupati H. Ambo Tang, SE sudah memasuki tahun keempat
(12 April 2011-12 April 2015). Dibawah kepemimpinan Zumi Zola,
pembangunan di Kabupaten Tanjabtim telah berada pada jalur yang tepat
atau on the right track. ‘’Tentu keberhasilan ini mustahil tercapai
tanpa dukungan dari DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan segenap
SKPD, stakeholder serta komponen yang terkait termasuk masyarakat,’’
ungkap Zumi Zola, kemarin.
Hasil pembangunan sampai dengan tahun ke-4 masa jabatan Bupati
Tanjung Jabung Timur 2011-2016 berdasarkan urutan misi yang telah
ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur Nomor
11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Tanjung Jabung Timur 2011-2016 dapat dilihat dari ketersediaan
infrastruktur umum secara merata dan berkeadilan. ‘’Merupakan prioritas
utama Kabupaten Tanjung Jabung Timur, mengingat masih terbatasnya
ketersediaan infrastruktur dengan kondisi baik yang ada terutama jalan
dan jembatan. Ketersediaan infrastruktur jalan menjadi sangat penting
dalam upaya menghubungkan akses antar daerah sehingga seluruh sentra
perekonomian dapat terkoneksi dengan mudah dan murah,’’ ungkapnya.
Dijelaskan Zola, melalui APBD Kabupaten tahun 2011-2014, telah
dilaksanakan peningkatan jalan aspal dari sepanjang 154,64 km pada tahun
2011 menjadi 195,96 km pada tahun 2014, jalan kerikil dari 209,37 km
menjadi 362,58 km pada tahun yang sama. Pembangunan ruas jalan baru
sepanjang 49,54 km, sehingga panjang jalan kabupaten sampai dengan tahun
2014 menjadi sepanjang 990,08 km dari sebelumnya sepanjang 940,55 km
pada tahun 2011. Sedangkan untuk kondisi jalan pada tahun 2014, 41,14%
atau 407,33 km dalam kondisi baik dimana pada awal 2011 hanya sepanjang
210,97 km.
Sebagai daerah yang dikenal memiliki ribuan sungai serta saluran
besar dan kecil, keberadaan jembatan sangat vital untuk memperlancar
mobilisasi orang dan barang. Melalui anggaran APBD Kabupaten 2012-2014
telah dibangun 54 unit jembatan besi baik bentang besar maupun kecil,
jika pada tahun akhir tahun 2011 terdapat 22 unit maka tahun 2014
menjadi 76 unit. Sebagai sarana transportasi alternatif di Kabupaten
Tanjung Jabung Timur terdapat 7 alur sungai besar dengan panjang
mencapai 2.055 km, hingga tahun 2014 telah dibangunan 18 unit dermaga,
jika pada tahun 2011 hanya terdapat 72 unit dermaga maka pada tahun
2014 sudah terdapat sebanyak 90 unit dermaga, 22 diantaranya dermaga
permanen dan selebihnya merupakan dermaga kayu yang perlu ditingkatkan
secara bertahap dengan konstruksi permanen (beton atau besi).
Disektor kelistrikan, lanjut Zola, pencapaian rasio electricity
sampai dengan tahun 2014 sebesar 100% untuk kecamatan, 79% untuk desa
dan kelurahan dan 75% untuk rumah tangga, dimana kondisi pada awal tahun
2011 hanya sebesar 32,70% untuk rumah tangga. ‘’Capaian tersebut telah
mencapai target rasio electricity tahun 2015 dalam pembangunan millenium
(millenium development goal’s) yaitu sebesar 75%,’’ paparnya.(Baca juga :Zumi Zola:Pendidikan Gratis Berkualitas )
Begitupun sarana telekomunikasi dan informatika, juga mengalami
kemajuan yang positif, pada tahun 2011 terdapat 41 unit tower yang
berizin meningkat menjadi sebanyak 69 unit tower berizin dari 9 provider
yang tersebar dibeberapa wilayah desa/kelurahan sampai dengan tahun
2014. Namun sampai saat ini masih terdapat area black spot pada beberapa
desa. Saat ini juga telah dioperasikan 5 unit mobil pusat layanan
internet keliling yang merupakan bantuan dari Kementerian Komunikasi
dan Informatika RI. Keberadaan mobil internet keliling ini diharapkan
lebih memudahkan masyarakat berkomunikasi, memperoleh informasi dan
pengetahuan.Baca juga : Zumi Zola : Tingkatkan Pelalayan Dengan Berobat Gratis )
Sedangkan air minum, sampai saat ini masih menjadi kendala serius di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, cakupan masyarakat dengan air minum layak baru mencapai 20,00 % pada tahun 2014 dengan kondisi awal tahun
2011 sebesar 4,24 %, sebagian besar masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung
Timur masih mengkonsumsi air hujan sebagai air minum. Meskipun cakupan
masih relatif rendah namun sudah meningkat dari kondisi tahun
sebelumnya. ‘’Peningkatan ini seiring dengan telah dibangunnya intake
dan beroperasinya spam (sistem penyediaan air minum) di Kecamatan
Dendang, Rantau Rasau, Nipah Panjang, dan Sadu. Keterlambatan dalam
penyediaan layanan air minum karena terbatasnya sumber air baku dan
kemampuan keuangan daerah untuk membiayai pembangunan sarana dan
prasarana pengolahan air minum,’’ tuturnya.(51N)