Wawako : "Harga Mati Tolak ISIS"
 |
| (Foto:Ilustrasi) |
The Jambi Times - Tidak ada tempat bagi kelompok radikal ISIS berkembang di Provinsi
Jambi, khususnya di Kota Jambi. Gerakan radikal berdalil agama itu harus segera
dicegah dan tidak boleh berkembang. Harga mati mempertahankan kesatuan Republik
Indonesia.
Demikian yang disampaikan Wakil Walikota Jambi, Abdullah Sani saat dibincangi
The Jambi Times, Selasa (31/03/2015) usai Deklarasi penolakan ISIS yang digelar
di lapangan hijau Korem 042/Gapu.
"Lahir batin harus menolak untuk keutuhan NKRI. Idiologi ISIS bertentangan. Kita harus menolaknya," tegas Wawako.
Masyarakat harus memahami tujuan dari pada ISIS itu sendiri. Menurutnya, ISIS bukanlah bentuk dari pada ajaran agama Islam.
"Tidak ada Islam seperti itu. Islam tidak mengajarkan seperti itu," katanya lagi.
Lantas, bagaimana dengan keberadaannya di Kota Jambi? Menjawab ini Wawako mengatakan tidak dapat di abaikan.
"Kita tidak boleh lengah. Kita harus waspadai. Kita harus mencegah bersama-sama terutama pemahaman tentang ISIS itu apa. Jangan-jangan kita tertipu dengan dalil-dalil agama," katanya.
Sebab, lanjutnya, seperti yang kita ketahui tidak ada itu di dalam agama.
Sementara mengenai tindak lanjutnya, Wawako mengatakan perlunya koordinasi semua pihak.
"Kita akan berkoordinasi dengan Kemenag. Kemudian untuk turun bersosialisasi ke masyarakat," pungkasnya(wn)
"Lahir batin harus menolak untuk keutuhan NKRI. Idiologi ISIS bertentangan. Kita harus menolaknya," tegas Wawako.
Masyarakat harus memahami tujuan dari pada ISIS itu sendiri. Menurutnya, ISIS bukanlah bentuk dari pada ajaran agama Islam.
"Tidak ada Islam seperti itu. Islam tidak mengajarkan seperti itu," katanya lagi.
Lantas, bagaimana dengan keberadaannya di Kota Jambi? Menjawab ini Wawako mengatakan tidak dapat di abaikan.
"Kita tidak boleh lengah. Kita harus waspadai. Kita harus mencegah bersama-sama terutama pemahaman tentang ISIS itu apa. Jangan-jangan kita tertipu dengan dalil-dalil agama," katanya.
Sebab, lanjutnya, seperti yang kita ketahui tidak ada itu di dalam agama.
Sementara mengenai tindak lanjutnya, Wawako mengatakan perlunya koordinasi semua pihak.
"Kita akan berkoordinasi dengan Kemenag. Kemudian untuk turun bersosialisasi ke masyarakat," pungkasnya(wn)
