Melacak Jejak Hitler di Indonesia dengan Tes DNA
JAKARTA – Spekulasi soal jejak Adolf Hitler di
Indonesia mengemuka lagi. Hal itu juga diperkuat dengan pengungkapan
beberapa saksi yang mengaku pernah bertemu, juga dari buku (“Hitler Mati
di Indonesia”) yang menyingkap soal Dr. Georg Anton Poch, sosok yang
disebut-sebut “Hitler yang hilang”.
Konon menurut beberapa saksi seperti dokter Sosrohusodo atau mantan
pasien Poch di Rumah Sakit Sumbawa, Ahmad Zuhri Muchtar, menyatakan
keyakinannya bahwa Poch adalah Hitler yang kabur dari Jerman dan
menyamar di Indonesia.
Poch sendiri sudah meninggal dan dikebumikan di Pemakaman Ngagel,
Surabaya. Hal ini pula yang mendorong Wali Kota Surabaya, Tri
Rismaharini berdasarkan info dari budayawan Emha Ainun Najib, akan
membentuk tim untuk menelusuri kebenarannya.
Pun begitu, tak sedikit pula yang menyatakan bahwa keberadaan diktator Jerman Nazi itu ‘hoax’ semata. Pasalnya, Hitler tetap diyakini sudah meninggal bunuh diri pada 30 April 1945.
Pihak Uni Soviet mengklaim bahwa mereka menyimpan sisa tengkorak
Hitler yang dibakar di luar bunker dekat Reichskanzlei (Kantor
Kanselir), Berlin. Kendati demikian pada 2009, para peneliti asal
Amerika Serikat justru menyatakan tengkorak itu bukan Hitler, melainkan
tengkorak seorang wanita berusia 40 tahun..
Dari dasar itu pula, spekulasi soal Poch merupakan “Hitler yang hilang”, belum bisa dikatakan ‘hoax’
100 persen, walau salah satu mantan pasien Poch lainnya, Aries
Zulkarnaen, pernah menyatakan bahwa ciri-ciri fisik Poch dan Hitler
sangat berbeda satu sama lain.
“Setahu saya dulu pernah ada pemeriksaan mengenai kabar bahwa beliau
(Poch) adalah ‘Hitler yang Hilang’,” ujar peneliti sejarah dan militer
Jerman, Alif Rafik Khan kepada Media via pesan singkat.
“Tentunya belum terbukti (Poch adalah Hitler) 100 persen hoax, kalau masih belum dilakukan tes DNA terhadap jenazah atau kerangka Dr. Poch,” tambahnya.
Tes DNA itu tentu akan terbilang sulit. Pasalnya hingga kini keluarga Poch pun belum diketahui keberadaannya.
Untuk bisa membuktikannya, mungkin harus ada upaya menggali makam
Poch dan mencocokkannya dengan DNA pada rambut Hitler yang kabarnya,
pernah dilelang seorang sejarawan kontroversial Inggris, David Irving.
“Dulu pernah ada yang lelang potongan rambutnya Hitler. Bisa saja
mencocokkan DNA-nya (Poch) dari bagian tubuh dia yang mungkin disimpan
oleh keluarganya, seperti rambut atau kuku (Poch),” tandas Alif.Seperti kepada okezone. (Ari/Randy Wirayudha)