News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Baku Tembak Densus dan Jaringan Santoso Disertai Ledakan Bom

Baku Tembak Densus dan Jaringan Santoso Disertai Ledakan Bom

 
(Densus 88 Antiteror dalam penggeledahan di kediaman Tuah Febriwansyah yang diduga terlibat jaringan ISIS di Setu, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (22/3). (Antara/Muhammad Iqbal)
Jakarta - Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri terlibat baku tembak dengan terduga teroris jaringan Santoso di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Jumat (3/4). Terduga teroris sempat meledakkan bom dalam tembak-menembak yang menewaskan satu orang terduga teroris tersebut.

"Saat itu terjadi kontak senjata dalam waktu sekitar satu jam di Pegunungan Sakina Jaya, serta terjadi ledakan bom milik orang tak dikenal pada saat melakukan perlawanan," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Komisaris Besar Rikwanto, Sabtu (4/4).

Para terduga teroris melarikan diri dan hingga saat ini masih dalam pengejaran. Mereka melarikan diri ke arah pegunungan.

Kejadian ini berawal dari laporan warga yang melihat enam orang tak dikenal di sekitar kediaman mereka selepas salat Jumat. Warga kemudian melaporkan keberadaan orang-orang tersebut ke Mapolres Parimo.

"Atas kejadian tersebut, Tim Densus 88 Antiteror yang langsung melakukan penyisiran melihat sekitar 12 orang tak dikenal. Saat itu tembakan peringatan dilepas, dan orang-orang tak dikenal itu membalas dengan rentetan tembakan," kata Rikwanto.

Dari baku tembak tersebut, Densus menyita barang bukti dua pucuk senjata laras panjang jenis M-16 dan satu pucuk senjata rakitan.

Wakapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti mengatakan Densus 88 terus melakukan penyisiran dan mendapat tambahan personel dari kota Poso, lantaran Poso kini telah dijaga oleh pihak TNI yang tengah melakukan latihan gabungan.

"Yang di Poso ada latihan TNI, kami tidak ikut di pelatihan sehingga kami tarik pasukan ke Parigi. Poso telah diamankan TNI, dan kami lakukan pengejaran, sampai sekarang," ujarnya kepada CNN Indonesia.

Badrodin mengatakan sampai saat ini pihaknya belum merasa perlu mengirimkan pasukan bantuan dari Mabes Polri.Seperti kepada cn indoensia (agk/Rinaldy Sofwan Fakhrana)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.