News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Warga Ngamuk,PT Indonusa Belum Bagi Hasil

Warga Ngamuk,PT Indonusa Belum Bagi Hasil


The Jambi Times - Muara Sabak -Puluhan petani yang tergabung dalam Koperasi Resa Jaya Jumat (20/3/2015) lalu melakukan aksi pendudukan lahan, di PT Indonusa Agromulya yang berlokasi di afdeling C  hingga Block B dusun Rejo Sari, Kelurahan Pandan Jaya Kecamatan Geragai.

 Aksi ini merupakan wujud protes yang dilakukan para petani karena perusahaan kelapa sawit tersebut dinilai belum memberikan bagi hasil terhadap petani yang tergabung dalam koperasi Resa Jaya. 
 Ketua Koperasi Resa Jaya Edi Sowarno mengatakan pihak perusahaan telah mencurangi kesepakatan yang telah dibuat bersama pihak Koperasi. “Seharusnya kami sudah menerima hasil panen, sebagai Sisa Hasil Usaha (SHU) dari PT Indonusa Agromulia sejak bulan oktober lalu. Namun nyatanya, sampai detik ini apa yang menjadi hak kami tidak kunjung di berikan,” ujar Edi Suwarno kepada sejumlah wartawan.
Dia menilai hingga kini belum ada terlihat itikad baik dari pihak PT Indonusa Agromulia untuk merealisasikan apa yang telah menjadi hak petani, sebagaimana yang telah tertuang dalam  surat perjanjian kerjasama. “Selama ini kami hanya diberikan janji- janji kosong  yang tidak berujung, dan diperparah lagi lahan anggota kami (Koperasi Resa Jaya,red) yang sudah sudah ada sporadik dan sertifikat di jadikan HGU tanpa ada pemberitahuan terlebih dulu kepada Koperasi Resa Jaya sebagai wadah petani ini,” jelas Edi Suwarno lagi.

 Dia menegaskan akan terus melakukan pendudukan lahan dan tidak akan mengizinkan pihak PT Indonusa Agromulia untuk memanen di afdeling C sampai hak petani yang tergabung dalam koperasi Resa Jaya dipenuhi oleh pihak PT Indonusa Agromulia, serta merevisi kembali isi perjanjian yang dinilai banyak merugikan petani tersebut. “Sebelum Pihak Perusahaan memberikan serta merevisi kembali isi perjanjian kerjasama itu, kami akan tetap menduduki lahan ini,” tegasnya.

Terpisah, M Syafii badan pengawas koperasi Resa Jaya mengatakan, tujuan kerjasama dengan perusahaan yang bergerak di sektor perkebunan itu, adalah sebagai bentuk program pemerintah untuk meningkatkan pendapatan dan mensejahterakan masyarakat petani setempat, serta terciptanya kerja sama yang saling menguntungkan antara masyarakat yang tergabung dalam wadah koperasi dengan perusahaan. 

Tetapi pada kenyataannya, kerja sama yang dijalin dengan PT Indonusa Agromulia sungguh bertolak belakang dari tujuan pemerintah. “PT Indonusa Agromulia tidak jauh beda dengan ”VOC” jaman penjajahan Hindia Belanda dulu, yang seenaknya mengambil hak masyarakat petani dan dia (PT Indonusa Agromulia) mendapatkan untung sebesar besarnya, dan kami menegaskan selama hak kami tidak dipenuhi oleh PT Indonusa Agromulia, maka kami akan tetap menduduki lokasi yang kami duduki sekarang, dan portal pada jalan masuk kelokasi akan kami  gembok”, katanya.

 Kepada Pemkab Tanjabtim, petani meminta agar bisa membantu solusi atas permasalahan ini. “Kalau kondisi ini diabaikan, maka sama saja seperti menyimpan bom waktu  yang sewaktu waktu bisa meledak.  Bila persoalan ini tidak segera diselesaikan, dimana letak kesejahteraan yang dijanjikan Pemkab kepada Masyarakat,” ujarnya.  

 Sementara permohonan General Manager PT Indonusa Agromulia Jainul Bahri kepada pihak koperasi ditolak oleh pihak kopersi. Pasalnya, bila pihak perusahaan belum melakukan atau melaksanakan kewajibannya, seperti yang telah tertuang dalam surat kesepakatan kerjasama itu, pihak perusahaan tetap tidak dapat melakukan pemanenan diatas lahan kurang lebih 600 hektar yang diduduki ratusan petani tersebut. “Persoalan ini akan di bicarakan kembali pada (25/03) mendatang, di aula pertemuam Setda Kabupaten Tanjabtim,” katanya.

 Hal senada juga disampaikan Humas PT Indonusa Agromulia, M Hatta, dia mengaku belum bias berbicara banyak menanggapi tuntutan yang diinginkan oleh petani karena pihaknya akan terlebih dahulu “duduk satu meja” dengan petani yang nantinya akan difasilitasi oleh Pemkab Tanjabtim pada Rabu (25/3) nanti. “Namun prinsipnya kita menginginkan kerjasama dan kemitraan ini berjalan dengan baik,” ujarnya ketika dihubungi via ponselnya sore kemarin  
 Sekedar diketahui, aksi yang dilakukan petani yang tergabung dalam Koperasi Resa Jaya berjalan dengan tertib. Pihak Kecamatan dan Kapolsek Geragai, yang mengawal aksi pendudukan lahan tersebut menghimbau petani agar adapt menahan diri dan dalam aksinya itu tidak melakukan tindakan yang dinilai anarkis. Karena bila dalam aksi itu terjadinya anarkis, dikhawatirkan persoalan itu akan berbuntut panjang.

Aksi pendudukan lahan diatas areal perkebunan mitra itu mulai pukul 08,00.WIB. Lahan yang diduduki Petani itu, mulai dari lahan diafdeling C  hingga block B dusun Rejo Sari, desa Pandan Sejahtera.(51N)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.